Antusiasme Tinggi, Dosis Vaksin di Sultra Mulai Habis
Sejumlah daerah di wilayah Sulawesi Tenggara telah kehabisan dosis vaksin sejak pekan lalu. Di Kolaka dan Kolaka Utara, misalnya, vaksinasi ditunda sementara karena vaksin telah habis digunakan.
Oleh
SAIFUL RIJAL YUNUS
·4 menit baca
KENDARI, KOMPAS — Tingginya antusiasme kelompok masyarakat yang menjadi terget vaksinasi di Sulawesi Tenggara tidak diiringi dengan dosis vaksin yang tersedia. Di Kolaka dan Kolaka Utara, dosis vaksin telah habis sehingga vaksinasi ditunda untuk sementara waktu. Di satu sisi, 1.300 dosis vaksin di gudang penyimpanan Pemerintah Provinsi Sultra hanya dijadikan cadangan.
Sejumlah daerah di wilayah Sultra telah kehabisan dosis vaksin sejak pekan lalu. Di Kolaka dan Kolaka Utara, misalnya, vaksinasi ditunda sementara karena vaksin telah habis digunakan. Hal tersebut seiring tingginya antusiasme kelompok sasaran untuk mengikuti vaksinasi. Ribuan orang target menunggu hingga vaksin datang.
”Kami sudah kehabisan dosis vaksin sejak akhir pekan lalu. Sebenarnya masih ada 793 dosis, tetapi itu untuk injeksi vaksin kedua para pelayan publik. Sementara masih ada 18.000 orang yang dalam daftar tahap kedua, tetapi belum bisa diberi vaksin,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kolaka Harun Masiri, dihubungi dari Kendari, Sultra, Senin (15/3/2021).
Vaksinasi tahap kedua, tutur Harun, menyasar pelayan publik, mulai dari pegawai dinas perhubungan hingga aparat TNI/Polri. Total ada 19.131 target dari tahap ini. Akan tetapi, dosis vaksin yang diterima baru sebanyak 14.000 dosis. Jumlah yang divaksin baru mencapai kisaran 4 persen dari target.
Dosis yang tersisa, ia menambahkan, diporsikan untuk vaksinasi kedua yang berjarak dua pekan. ”Kami tidak berani habiskan karena jika dalam dua pekan vaksin tidak datang, jarak vaksinasi para pelayan publik ini berubah dari syarat dua pekan. Makanya, kami tunda dulu untuk yang lain,” ucapnya.
Di satu sisi, menurut Harun, antusiasme petugas untuk mengikuti vaksinasi tinggi. Pihaknya kewalahan untuk melayani mereka yang datang mendaftar atau menanyakan jadwal vaksinasi selanjutnya. Tidak hanya pelayan publik, masyarakat pun antusias.
Hal yang sama terjadi di Kolaka Utara. Dosis vaksin telah habis digunakan dan tersisa untuk injeksi kedua para pelayan publik.
Kepala Dinas Kesehatan Kolaka Utara Irham menjabarkan, vaksinasi para pelayan publik masih sangat rendah dari target yang sebanyak 14.194 orang. Sementara itu, jumlah yang telah divaksin baru sekitar 600 orang atau di angka persentase 4 persen.
”Hari ini vaksin yang kami terima sebelumnya telah habis. Masih ada sekitar 700 dosis, tetapi itu untuk injeksi kedua,” ujar Irham.
Sejauh ini, Irham menjelaskan, pihaknya telah meminta dosis tambahan sebanyak 200 dosis ke Dinas Kesehatan Sultra. Akan tetapi, vaksin yang tersisa belum bisa diberikan karena digunakan untuk cadangan.
Kami sudah kehabisan dosis vaksin sejak akhir pekan lalu.
Seharusnya, vaksin cadangan diberikan ke daerah yang persentase vaksinasinya tinggi. Dengan demikian, vaksinasi bisa berkesinambungan dan terus mengerek minat masyarakat. Hal itu menunjukkan tingginya antusiasme pegawai ataupun masyarakat terhadap proses vaksinasi yang sedang berlangsung.
Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Dinkes Sultra dr Ridwan mengatakan, pihaknya telah menerima informasi kurangnya dosis vaksin di beberapa daerah. Pemkab Kolaka Utara dan Kolaka, misalnya, telah meminta tambahan vaksin untuk didistribusikan ke wilayah tersebut.
Akan tetapi, dosis vaksin yang tersedia hanya sebanyak 1.300. Vaksin ini dialokasikan sebagai cadangan jika sewaktu-waktu sangat dibutuhkan.
”Saya sudah koordinasi dengan Kementerian Kesehatan, tetapi jawab mereka vaksin di daerah tidak boleh kosong. Jadi, yang tersedia di kami itu untuk berjaga-jaga jika ada yang benar-benar membutuhkan,” katanya.
Untuk daerah yang kehabisan vaksin, ia melanjutkan, distribusi akan kembali dilakukan pada pekan ini. Hal itu sesuai jadwal kedatangan vaksin keempat yang menurut rencana datang dalam beberapa hari mendatang.
Jumlah dosis vaksin yang akan tiba kali ini diproyeksi akan jauh lebih besar dari sebelumnya. ”Jumlah pastinya belum tahu, tetapi di atas 30.000 dosis,” ujarnya.
Selama dua bulan pelaksanaan vaksinasi di Sultra, sebagian besar daerah telah menyelesaikan vaksinasi untuk tenaga kesehatan. Sebanyak 17 kabupaten/kota di Bumi Anoa ini mulai melanjutkan tahap kedua, yang menyasar pelayan publik, hingga masyarakat lanjut usia.
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 dr La Ode Rabiul Awal menuturkan, vaksinasi lanjutan memang terkendala kurangnya dosis vaksin. Hal tersebut seiring jumlah dosis yang dikirimkan pemerintah pusat terbatas.
”Selain itu adalah kendala distribusi. Seperti di Wakatobi, yang vaksinasi nakes-nya masih di angka 70 persen karena vaksin harus disebar ke pulau-pulau hingga Binongko yang merupakan pulau besar terluar. Kami upayakan daerah untuk menyegerakan sembari menunggu datangnya dosis lanjutan,” tutur Rabiul.