Rentan Tertular Covid-19, Wartawan di Palembang Divaksin
Sebanyak 230 wartawan di Palembang menjalani program vaksinasi di Rumah Sakit Umum Daerah Sumsel Siti Fatimah, Palembang, Minggu (14/3/2021).
Oleh
RHAMA PURNA JATI
·3 menit baca
PALEMBANG, KOMPAS — Sebanyak 230 wartawan di Palembang, Sumatera Selatan, menjalani program vaksinasi di Rumah Sakit Umum Daerah Sumatera Selatan Siti Fatimah, Palembang, Minggu (14/3/2021). Vaksinasi terhadap jurnalis dinilai penting karena mereka termasuk kelompok yang rentan tertular Covid-19.
Gubernur Sumsel Herman Deru, Minggu, menuturkan, vaksinasi terhadap wartawan merupakan bagian dari vaksinasi kepada petugas pelayanan publik. Sebelumnya sudah dilakukan vaksinasi terhadap pedagang, aparat TNI/Polri, dan kini wartawan.
Vaksinasi ini diharapkan bisa memberikan pengalaman bagi jurnalis dalam memberitakan manfaat vaksinasi. ”Saya berharap, wartawan bisa menjadi speaker bagi mayarakat tentang pentingnya vaksinasi,” ucapnya.
Dia juga sangat mengapresiasi keberanian awak media yang mau divaksin. Ini menandakan wartawan tidak terpengaruh pada hoaks yang beredar. ”Kalaupun ada yang menolak, saya yakin bukan karena takut vaksin, mungkin karena takut disuntik,” ujarnya sembari tertawa.
Vaksinasi diharapkan dapat melindungi jurnalis dalam menjalankan tugasnya berburu berita. Sebab, dengan divaksin, lanjut Herman, imunitas tubuh akan meningkat, bahkan bisa sampai 97 persen. Itu berarti dari 100 orang yang divaksin, hanya tiga orang yang mungkin masih bisa tertular.
Selain wartawan, pedagang, dan petugas publik, lanjut Herman, pihaknya juga akan memvaksinasi beberapa kelompok masyarakat lain, seperti pendamping di pondok pesantren, guru, dosen, dan akademisi. Dengan semakin banyak yang divaksinasi, diharapkan aktivitas masyarakat di Sumsel bisa segera pulih.
”Kegiatan belajar mengajar di sekolah bisa kembali digelar. Kita pun bisa tarawih bersama di masjid atau di surau pada Ramadhan tahun ini,” ujar Herman.
Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Palembang Prawira Maulana menyebutkan, dalam menjalankan tugas peliputan, jurnalis memang paling rentan tertular. ”Dalam menggali informasi, wartawan harus bertemu banyak orang, termasuk narasumber. Itu yang membuat mereka masuk dalam kelompok rentan tertular,” tuturnya.
Dalam menggali informasi, wartawan harus bertemu banyak orang, termasuk narasumber. Itu yang membuat mereka masuk dalam kelompok rentan tertular.
Di Sumatera Selatan sedikitnya ada 20 wartawan yang terjangkit Covid-19 selama pandemi ini merebak. ”Karena itu, langkah vaksinasi dinilai penting,” ucapnya.
Sebelum vaksinasi ini berlangsung, beragam upaya pencegahan sudah dilakukan AJI Palembang, seperti membuat imbauan kepada anggota untuk benar-benar menjalankan protokol kesehatan dalam menjalankan tugas. Meski demikian, pada kenyatannya hal itu sulit dilakukan karena kondisi lapangan yang tidak memungkinkan.
AJI pun memberikan bantuan alat pelindung diri (APD) berupa masker dan juga cairan antiseptik sebagai bekal jurnalis dalam menjalankan tugasnya. Tidak hanya itu, bantuan untuk peliputan melalui beasiswa juga terus digelontorkan bagi anggota yang terdampak secara ekonomi. ”Kami berharap, segala program yang sudah dilakukan, termasuk vaksinasi ini, dapat membuat jurnalis merasa lebih terlindungi,” ujar Prawira.
Vaksinasi menyeluruh
Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumsel Firdaus Komar menuturkan, tidak hanya di Palembang, sebelumnya vaksinasi terhadap wartawan di Sumatera Selatan juga sudah berlangsung di beberapa daerah, seperti Prabumulih dan Lubuk Linggau. ”Kami berharap, vaksinasi ini dapat terus berlanjut hingga menjangkau semua wartawan,” ucapnya.
Vaksinasi diharapkan bisa memunculkan rasa percaya diri wartawan dalam menjalankan tugas walau mereka harus tetap patuh dalam menjalankan protokol kesehatan. Adapun anggota PWI di Sumsel berjumlah 1.100 wartawan.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Sumsel Fery Yanuar mengatakan, vaksinasi terhadap wartawan menambah jumlah petugas pelayan publik yang telah divaksinasi, yang mencapai 35.440 (8,6 persen) orang. Jumlah ini masih jauh dari keseluruhan sasaran petugas pelayan publik di Sumsel yang berjumlah 1.159.481 orang.
Adapun untuk tenaga kesehatan mencapai 43.731 orang (89,23 persen) dan kaum lanjut usia 11.088 orang (1,54 persen). Dengan cakupan ini, ujar Fery, diharapkan vaksinasi terhadap tenaga kesehatan, warga lansia, dan petugas pelayan publik dapat diselesaikan pada Mei atau Juni 2021. Hal itu sangat bergantung pada ketersediaan vaksin.
Pada Rabu (17/3/2021), ujar Fery, akan ada 30.950 vial atau sebanyak 309.500 dosis vaksin yang akan dikirim oleh PT Bio Farma ke Sumatera Selatan. Dengan penambahan ini, diharapkan proses vaksinasi dapat semakin cepat sehingga terbentuk kekebalan komunal.