Nyepi berlangsung selama satu hari mulai Minggu (14/3/2021). Menjelang Hari Raya Nyepi, umat Hindu di Bali menggelar persembahyangan serangkaian upacara Tawur Kesanga pada Sabtu (13/3/2021).
Oleh
COKORDA YUDISTIRA
·4 menit baca
DENPASAR, KOMPAS — Umat Hindu menyambut Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1943 yang berlangsung pada Minggu (14/3/2021). Menjelang Hari Raya Nyepi, umat Hindu di Bali menggelar persembahyangan serangkaian upacara Tawur Kesanga pada Sabtu (13/3/2021).
Di Kota Denpasar, Pemerintah Kota Denpasar bersama Majelis Desa Adat (MDA) Kota Denpasar memusatkan pelaksanaan upacara Tawur Labuh Gentuh pada Sabtu (13/3/2021) yang bertepatan dengan tilem (bulan mati) kesanga (bulan kesembilan dalam penanggalan Bali) di Lapangan Puputan Badung I Gusti Ngurah Made Agung, Kota Denpasar. Pelaksanaan persembahyangan dalam upacara Tawur Agung di lapangan Kota Denpasar itu dibatasi jumlah pesertanya karena masih dalam situasi pandemi Covid-19.
Rangkaian upacara Tawur Labuh Gentuh dan persembahyangannya di Lapangan Puputan Badung, Kota Denpasar, dipimpin tujuh pendeta Hindu. Upacara Tawur Kesanga itu diikuti sejumlah pejabat Pemerintah Kota Denpasar, termasuk Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara bersama Wakil Wali Kota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa.
Tawur adalah ritual dan upacara persembahan berupa caru yang dilaksanakan satu hari sebelum Nyepi dan bertujuan untuk menetralkan unsur negatif Bhuta sehingga alam semesta harmoni dalam menyambut Hari Raya Nyepi. Ritual caru itu kemudian dilaksanakan di masing-masing rumah tangga sebelum mengadakan ritual Pangrupukan pada sore harinya.
”Dalam menyambut Nyepi tahun ini, ogoh-ogoh kembali ditiadakan karena masih dalam kondisi pandemi (Covid-19),” kata Jaya Negara yang ditemui seusai persembahyangan Tawur Kesanga di Lapangan Puputan Badung, Kota Denpasar, Sabtu.
Keesokan harinya, selama 24 jam mulai Minggu (14/3/2021), umat Hindu menjalani Nyepi dengan menerapkan Catur Brata Penyepian, atau empat bentuk pengendalian diri, yakni tidak beraktivitas (amati karya), tidak menyalakan api (amati geni), tidak bepergian (amati lelungan), dan tidak menghibur diri (amati lelanguan).
Mengacu Surat Edaran Bersama Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Provinsi Bali dan Majelis Desa Adat (MDA) Provinsi Bali tanggal 19 Januari 2021 tentang Pelaksanaan Rangkaian Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1943, rangkaian Nyepi 2021 dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan pencegahan dan pengendalian pandemi Covid-19, mulai dari pelaksanaan upacara Malasti, Tawur Kesanga, dan Pangrupukan, hingga Catur Brata Penyepian.
Baik PHDI maupun MDA Provinsi Bali sepakat meniadakan pengarakan ogoh-ogoh terkait prosesi Pangrupukan pada Nyepi 2021.
Terkait hal itu, baik terminal, bandara, maupun pelabuhan di Bali ditutup untuk sementara selama 24 jam mulai Minggu (14/3/2021) pukul 06.00 Wita hingga Senin (15/3/2021) pukul 06.00 Wita. PT Angkasa Pura I (Persero) akan menghentikan sementara operasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, selama pelaksanaan Nyepi.
Dalam siaran pers PT Angkasa Pura I (Persero) disebutkan penghentian sementara operasional bandara di Bali akan berdampak terhadap sekitar 84 jadwal penerbangan, baik yang akan berangkat dari Bandara I Gusti Ngurah Rai maupun yang akan mendarat di bandara. Dari keterangan PT Angkasa Pura I (Persero), terdapat 41 jadwal penerbangan kedatangan dan 43 jadwal penerbangan keberangkatan yang akan berhenti beroperasi selama berlangsungnya Nyepi di Bali.
Untuk itu, pihak pengelola Bandara I Gusti Ngurah Rai menyatakan sudah berkoordinasi dengan para pemangku kepentingan terkait, termasuk dengan pihak maskapai penerbangan. Penghentian sementara operasional Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, juga sudah diberitahukan jaringan maskapai dan bandara internasional melalui Notice to Airmen (Notam).
Kepada Kompas, Stakeholder Relation Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Taufan Yudhistira menerangkan, pihak PT Angkasa Pura I (Persero) Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai tetap menyiagakan personelnya di bandara. Terdapat sekitar 275 petugas dari Angkasa Pura yang tetap bertugas di bandara selain petugas dari maskapai dan instansi terkait lainnya.
Seperti pada Nyepi tahun sebelumnya, Bali juga kembali menghentikan seluruh siaran televisi dan radio selama 24 jam selama Nyepi mulai Minggu (14/3/2021) pukul 06.00 Wita. Begitu pula layanan data seluler dan penyiaran konten televisi melalui jaringan protokol internet (IPTV) juga dimatikan selama Nyepi.
Yang berbeda pada Nyepi 2021 adalah layanan internet melalui jaringan tetap dihidupkan, baik jaringan internet di tempat-tempat vital maupun jaringan internet di rumah. Selain itu, layanan komunikasi berupa telepon maupun layanan pesan singkat (SMS) melalui telepon seluler masih dibuka. Langkah tersebut dilaksanakan terkait dengan suasana pandemi Covid-19.