Posko Siaga dan Embung Perkuat Pencegahan Karhutla di Pontianak
Pecegahan kebakaran lahan di Kota Pontianak, Kalimantan Barat, diperkuat hingga tingkat RT dengan mendirikan posko. Pemerintah kota setempat juga membangun sejumlah embung sebagai cadangan air di sejumlah wilayah.
Oleh
EMANUEL EDI SAPUTRA
·3 menit baca
PONTIANAK, KOMPAS — Pecegahan kebakaran hutan dan lahan di Kota Pontianak, Kalimantan Barat, diperkuat hingga tingkat bawah, yakni rukun tetangga dengan mendirikan posko. Upaya pencegahan juga diperkuat dengan membangun embung sebagai cadangan air.
Upaya tersebut ditandai dengan peresmian poskamling dan pos karhutla Usaha Bakti di RT 003 RW 019 Kelurahan Batulayang, Kecamatan Pontianak Utara, Sabtu (13/3/2021). Pos tersebut diresmikan Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono beserta sejumlah tokoh masyarakat.
Edi, seusai acara peresmian posko, menuturkan, hal tersebut merupakan salah satu inisiatif masyarakat, khususnya di Kelurahan Batulayang, Kecamatan Pontianak Utara, untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Saat musim kemarau, daerah-daerah yang bayak lahan gambut rawan kebakaran lahan, termasuk di Pontianak Utara.
”Pada bulan Februari lalu terdapat beberapa lokasi terbakar. Namun, karena masyarakat sigap, cepat dipadamkan. Harapan saya, kolaborasi ini bisa memperkuat pencegahan kebakaran lahan,” ujar Edi.
Pantauan Kompas, wilayah Kalbar pada umumnya masih diguyur hujan dalam beberapa pekan terakhir. Kualitas udara di Pontianak dan Kabupaten Kubu Raya juga baik dalam beberapa pekan terakhir karena masih ada hujan.
Posko tersebut berfungsi sebagai tempat masyarakat untuk bersiaga dan berkomunikasi. Pemerintah Kota Pontianak pun siap membantu kebutuhan warga.
Selain posko, upaya pecegahan juga dilakukan dengan membangun embung-embung di sejumlah daerah sebagai cadangan air. Embung itu diharapkan mempercepat suplai air untuk megantisipasi kebakaran. Saat musim kemarau, di lokasi embung akan dibangun posko pemantauan. ”Lebih mudah mencegah daripada memadamkan,” ujar Edi.
Di Kota Pontianak, masyarakat dinilai sudah peduli dengan pecegahan karhutla. Sebagai contoh, di Pontianak sudah ada 41 pemadam kebakaran swasta. Hal itu menunjukkan kepedulian sehingga jika ada kebakaran di suatu tempat akan cepat dijangkau.
Ketua RW 019 Kelurahan Batulayang Ruslan Afandi menuturkan, untuk mengaktifkan posko kebakaran lahan, warga sudah bersiaga. ”Ada 8-10 orang yang akan disiagakan setiap hari,” ujar Ruslan.
Pos tersebut juga akan dijadikan sebagai tempat penyimpanan alat-alat pemadam kebakaran lahan. Dengan demikian, masyarakat mudah memobilisasi peralatan jika ada lahan gambut yang terbakar.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pontianak Haryadi mengatakan, luas lahan gambut yang terbakar di Pontianak sejak Februari hingga awal Maret sekitar 50 hektar. Terkait pembangunan embung sebagai langkah pencegahan, ada enam embung yang sedang dibangun.
”Sebanyak dua embung di Kecamatan Pontianak Tenggara, dua embung di Kecamatan Pontianak Selatan, dan dua embung di Kecamatan Pontianak Utara,” ujar Haryadi.
Setiap embung berukuran panjang sekitar 20 meter dan lebar 7 meter dengan kedalaman 6 meter. Dalam empat hari, embung-embung tersebut diharapkan sudah selesai. Pembangunan embung merupakan kerja sama BPBD Kota Pontianak, Dinas Pekerjaan Umum Kota Pontianak, TNI, Polri, dan pemerintah kecamatan setempat.
Kepala BPBD Kalbar Lumano menuturkan, BPBD Kalbar sudah mendapatkan bantuan dua helikopter dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana. Satu helikopter untuk pemadaman dari udara dan satu helikopter lain dipergunakan untuk berpatroli memantau lokasi-lokasi rawan kebakaran lahan saat musim kemarau.