Ditinjau Presiden, Vaksinasi Seniman Bisa Pacu Geliat Seni Yogyakarta
Vaksinasi Covid-19 terhadap para seniman diharapkan turut membantu memulihkan perhelatan kesenian dalam kondisi pandemi sekarang. Selama ini, aktivitas kesenian bisa disebut lumpuh.
Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
·2 menit baca
YOGYAKARTA, KOMPAS — Presiden Joko Widodo meninjau vaksinasi Covid-19 bagi kelompok seniman di Padepokan Seni Bagong Kussudiarja, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Rabu (10/3/2021). Upaya ini diharapkan turut membantu memulihkan perhelatan kesenian dalam kondisi pandemi ini.
Presiden tiba di lokasi vaksinasi sekitar pukul 09.30. Begitu tiba, Presiden langsung disambut oleh Ketua Yayasan Padepokan Seni Bagong Kussudiarja (PSBK) Butet Kartaredjasa dan Bupati Bantul Abdul Halim Muslih.
”Harapannya nanti semua pulih, sehat, normal, dan produktif kembali. Kehidupan bersama ini terselamatkan,” kata Butet, sebelum pelaksanaan vaksinasi.
Dalam kesempatan tersebut, ada 500 seniman yang divaksinasi. Para seniman itu berasal dari beragam disiplin, seperti seni rupa, tari, film, dan sastra. Mulai dari Didik Nini Thowok, Hanung Bramantyo, hingga Marzuki ”Kill The DJ” Muhammad.
Butet mengakui, belum semua seniman mendapat kesempatan vaksinasi pada hari yang sama. Ia meyakini, vaksinasi akan dilakukan secara bertahap hingga kelak menjangkau semua seniman di Indonesia.
”Jadi, jangan menganggap hanya di sini vaksinasinya. Ini akan terus berkelanjutan di tempat-tempat pelayanan kesehatan pemerintah,” kata Butet.
Butet meyakini, perlahan jagat kesenian di Indonesia akan pulih kembali. Ini dimulai dengan vaksinasi kepada seniman. Pulihnya geliat kesenian sangat ditunggu. Sebab, selama pandemi, seniman sulit sekali bergerak dengan dibatasinya kerumunan. Padahal, hampir setiap ajang kesenian selalu melibatkan banyak orang.
”Ini sudah setahun saya tidak bisa pentas teater karena akan menciptakan kerumunan. Jadi, ini lumpuh. Tapi, kita, kan, harus tetap bangkit dan berkarya. Yang pelukis tetap melukis, pematung tetap mematung, pemain film sebisanya main film. Cuma masalahnya tidak ada job-nya,” kata Butet sambil terkekeh.
Tapi, kita, kan, harus tetap bangkit dan berkarya. Yang pelukis tetap melukis, pematung tetap mematung, pemain film sebisanya main film. Cuma masalahnya tidak ada job-nya. (Butet Kartaredjasa)
Marzuki ”Kill The DJ” Mohammad, musisi, termasuk salah seorang pekerja seni yang mendapat kesempatan divaksinasi juga hari itu. Harapan kembalinya geliat kesenian muncul dengan adanya vaksinasi. Namun, pemulihan ini tidak bisa berjalan sekejap.
”Vaksinasi pasti berpengaruh atas kondisi pandemi ini. Hanya saja ini bukan satu-satunya jalan. Jangan dumeh sudah divaksin lalu tidak protokol kesehatan. Protokol ini harus terus dijaga,” kata Marzuki.