Stasiun Yogyakarta Dikembangkan Jadi Stasiun Terpadu
Stasiun Yogyakarta atau Stasiun Tugu akan dikembangkan menjadi stasiun terpadu. Konsep tersebut membuat stasiun terhubung dengan moda transportasi selain kereta api.
Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
·2 menit baca
YOGYAKARTA, KOMPAS — Stasiun Yogyakarta atau Stasiun Tugu akan dikembangkan menjadi stasiun terpadu. Konsep tersebut membuat stasiun terhubung dengan moda transportasi selain kereta api. Kondisi itu diyakini bakal kian mempermudah masyarakat dalam melakukan perjalanan.
”Rencana pengembangan ini sudah digagas cukup lama. Mudah-mudahan perencanaan ini bisa segera tereksekusi. Dari pembicaraan, beliau (Sultan Hamengku Buwono X) sudah menyetujui,” kata Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) Didiek Hartantyo seusai bertemu Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sultan Hamengku Buwono X di Kantor Gubernur DIY, Kota Yogyakarta, Selasa (9/3/2021).
Pertemuan antara PT KAI dan Pemerintah Daerah DIY berlangsung selama lebih kurang 90 menit. Dalam pertemuan itu, PT KAI memaparkan rencana pengembangan Stasiun Yogyakarta kelak. Belum dipastikan kapan pembangunan akan dimulai. Namun, ditargetkan, stasiun tersebut sudah selesai dibangun pada Desember 2023.
Didiek menjelaskan, dalam konsep stasiun terpadu, kereta api akan terhubung dengan moda transportasi lainnya. Ia mencontohkan, untuk moda transportasi darat, kereta api nantinya akan terhubung dengan bus. Lalu, bisa juga kereta api disambungkan dengan pesawat terbang lewat kereta bandara. Di Yogyakarta, kereta bandara sudah mulai dibangun sejak adanya Bandara Internasional Yogyakarta di Kabupaten Kulon Progo. Diharapkan, Juni 2021, kereta bandara dapat beroperasi penuh.
”Bisa juga sejak dari rumah sudah tersambung dengan transportasi umum. Kami ingin ada kesinambungan dalam membangun ekosistem transportasi ini,” kata Didiek.
Lebih lanjut Didiek menyebutkan, dalam pengembangan Stasiun Yogyakarta, pihaknya akan berpegang pada nilai-nilai kearifan lokal dan filsafat kehidupan masyarakat. Namun, hal tersebut belum dapat dijelaskan secara rinci pengejawantahannya. Sebab, saat ini konsep pengembangan masih terus dalam pembahasan.
Sekretaris Daerah DIY Kadarmanta Baskara Aji menyampaikan, pembahasan yang dilakukan dengan PT KAI masih sangat umum. Belum ada pembahasan terperinci. Akan tetapi, kedua belah pihak sudah saling menyepakati adanya pengembangan stasiun tersebut.
”Tadi Pak Gubernur (Sultan Hamengku Buwono X) ingin agar segera saja persiapan pembangunan dilakukan. Persoalannya, kami di daerah segera memfasilitasi dari sisi perizinan dan pemanfaatan lahan. Kemudian, untuk pendanaan dan lain-lain pembiayaan oleh PT KAI. Nanti kami bersinergi,” kata Kadarmanta.
Ia menambahkan, pengembangan stasiun itu nantinya diharapkan mampu membuat moda transportasi yang ada di Yogyakarta bisa saling terhubung. Tidak hanya untuk transportasi lokal, tetapi juga antardaerah. Dengan interkoneksi moda transportasi, pelaku perjalanan akan semakin nyaman dalam bepergian. Sebab, mereka tidak perlu pergi jauh-jauh dari stasiun untuk dapat mengakses moda transportasi lanjutan untuk meneruskan perjalanan.