Budidaya Ikan dalam Ember Dikembangkan di Desa Sasaran TMMD
Budidaya ikan dalam ember mulai dikembangkan di desa sasaran kegiatan TMMD ke-110 tahun 2021 di Kalimantan Selatan. Budidaya ikan tersebut diharapkan dapat membangun ketahanan pangan masyarakat desa di tengah pandemi.
Oleh
JUMARTO YULIANUS
·3 menit baca
BANJARMASIN, KOMPAS — Budidaya ikan dalam ember mulai dikembangkan di desa sasaran kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa atau TMMD ke-110 tahun 2021 di Kalimantan Selatan. Kegiatan budidaya ikan tersebut diharapkan dapat membangun ketahanan pangan masyarakat desa di tengah kondisi pandemi Covid-19.
Salah satu desa di Kalimantan Selatan yang mulai mengembangkan budidaya ikan dalam ember adalah Desa Batu Bini di Kecamatan Padang Batung, Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Desa tersebut menjadi sasaran kegiatan TMMD ke-110 Komando Distrik Militer (Kodim) 1003/Kandangan pada tahun 2021.
Kepala Balai Perikanan Budidaya Air Tawar (BPBAT) Mandiangin, Andy Artha Donny Oktopura, mengatakan, Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui BPBAT Mandiangin turut mendukung pelaksanaan TMMD di Hulu Sungai Selatan yang dibuka pada 3 Maret 2021 dengan kegiatan budidaya ikan dalam ember.
”Dalam kegiatan TMMD kali ini, kami memberikan benih ikan lele sebanyak 15.000 ekor dan pakan ikan sebanyak 1 ton kepada masyarakat di Kampung Pariangan, Desa Batu Bini. Masyarakat di sana diajak untuk memulai budidaya ikan dalam ember,” kata Andy lewat siaran pers yang diterima di Banjarmasin, Minggu (7/3/2021).
Menurut Andy, pihak BPBAT Mandiangin tidak sekadar memberikan benih ikan dan pakan, tetapi juga memberikan pendampingan teknis kepada masyarakat setempat. ”Kami ingin agar kegiatan ini bisa berhasil di masyarakat dan dapat meningkatkan ketahanan pangan masyarakat di tengah pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini,” ujarnya.
Selain di Hulu Sungai Selatan, BPBAT Mandiangin juga memberikan dukungan dengan kegiatan serupa pada pelaksanaan TMMD di Kabupaten Tabalong. Masyarakat di desa sasaran TMMD akan diberi bantuan benih ikan, pakan, dan pendampingan teknis budidaya ikan dalam ember.
”Peningkatan infrastruktur di desa yang dibangun oleh TNI perlu diperkuat dengan peningkatan soft skill pada masyarakat melalui kegiatan budidaya ikan. Ini diharapkan bisa menjadi solusi untuk menciptakan ketahanan pangan secara mandiri dan peningkatan ekonomi masyarakat,” kata Andy.
Komandan Korem 101/Antasari Brigadir Jenderal Firmansyah mengatakan, TMMD ke-110 dilaksanakan di dua kabupaten di Kalsel, yaitu Tabalong dan Hulu Sungai Selatan. Kegiatan ini bertujuan untuk membuka keterisolasian daerah, mempercepat pembangunannya, dan membantu percepatan peningkatan ekonomi masyarakat desa.
”Dengan adanya TMMD, diharapkan tidak ada lagi daerah yang terisolasi. Pembangunan di suatu daerah juga bisa lebih tepat guna karena mengakomodasi aspirasi dari masyarakat. Apa yang sudah dikerjakan diharapkan bisa dilanjutkan oleh pemerintah daerah,” katanya.
Menurut Firmansyah, TMMD dilaksanakan selama 30 hari, mulai dari awal Maret sampai awal April 2021. Sasaran fisiknya antara lain pembukaan jalan sepanjang 1.300 meter dengan lebar 6 meter, pembuatan jembatan, serta rehabilitasi rumah warga dan tempat ibadah. Sasaran nonfisik di antaranya sosialisasi tentang Covid-19, vaksinasi, serta penanggulangan kebakaran hutan dan lahan.
”Kami juga berterima kasih kepada Kementerian Kelautan dan Perikanan yang sudah turut mendukung pelaksanaan kegiatan TMMD ini melalui BPBAT Mandiangin. Kami berharap kegiatan budidaya ikan yang diberikan dapat terlaksana dengan baik sebagaimana yang direncanakan dan memberikan manfaat optimal pada masyarakat,” tuturnya.
Bupati Hulu Sungai Selatan Achmad Fikry menyambut baik dan mengapresiasi pelaksanaan kegiatan TMMD yang melibatkan multisektor untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerahnya. ”Kami berterima kasih atas pelaksanaan TMMD di daerah kami. Ini merupakan bentuk akselerasi pembangunan dengan semangat gotong royong,” katanya.