Vaksinasi Lansia di Kendari Terkendala Pendaftaran Daring
Sasaran vaksinasi bagi warga lansia di Kendari, Sulawesi Tenggara, masih minim. Mereka terkendala pandaftaran daring.
Oleh
SAIFUL RIJAL YUNUS
·3 menit baca
KENDARI, KOMPAS — Proses vaksinasi terhadap warga lanjut usia masih berlangsung di Kendari, Sulawesi Tenggara. Namun, tercatat hanya 44 orang yang divaksin dari target 18.634 orang dalam dua hari pelaksanaan. Salah satu penyebabnya adalah terkendala pendaftaran daring.
Warga lansia di Kendari itu adalah bagian dari 190.048 orang yang ditargetkan menjalani vaksinasi tahap kedua di Sultra. Sejauh ini, vaksinasi bagi warga lansia sebatas dilakukan di ibu kota provinsi. Kolaka dan Konawe Selatan yang juga melangsungkan vaksinasi tahap kedua masih fokus pada petugas pelayan publik.
Kepala Dinas Kesehatan Kendari Rahminingrum menyampaikan, vaksinasi bagi warga lansia mulai diselenggarakan di Kendari tiga hari lalu, Kamis (4/3/2021). Pada hari pertama ada 15 warga lansia yang divaksinasi, sedangkan hari kedua ada 29 orang.
”Untuk hari ketiga, datanya masih dikumpulkan. Vaksinasi ini mengikuti arahan pemerintah pusat untuk fokuskan tahap kedua pada pelayan publik dan warga lansia,” kata Rahminingrum di Kendari, Sabtu (6/3/2021) siang.
Rahminingrum mengatakan, target warga lansia yang divaksinasi masih sedikit. Salah satu penyebabnya adalah keterbatasan mengakses pendafataran secara daring. ”Bagi yang sulit mendaftar, kami harap keluarga terdekat membantu mengisi format yang telah kami sediakan,” ucapnya.
Akan tetapi, apabila tetap kesulitan, warga lansia bisa mendaftar di layanan kesehatan terdekat. Mereka harus membawa kartu tanda pengenal untuk memastikan data kependudukan.
Sejauh ini, ia menuturkan, vaksinasi dilangsungkan di Dinkes Kendari. Ke depan, vaksinasi untuk warga lansia ini akan dilangsungkan di fasilitas kesehatan terdekat di wilayah masing-masing.
”Kami terus sosialisasikan lewat beragam medium agar para warga lansia ini segera mendapatkan vaksinasi. Prioritas kami adalah warga lansia di tahap kedua ini,” katanya.
Vaksinasi tahap kedua di Kendari dimulai seiring mulai tuntasnya vaksinasi terhadap tenaga kesehatan. Hingga pekan pertama Maret, vaksinasi tenaga kesehatan di Kendari telah menyasar 4.445 orang atau 107 persen dari target awal. Pemberian dosis kedua sudah menjangkau 3.069 orang atau 73 persen.
Pada tahap kedua, warga lansia dan pelayan publik menjadi prioritas. Warga lansia penting divaksinasi karena tingginya angka kematian pada warga lansia yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Hingga Kamis, dari total 200 orang yang meninggal akibat Covid-19, sebanyak 76 orang berusia lebih dari 60 tahun. Berikutnya, jumlah pasien meninggal terbanyak kedua berada pada rentang usia 45-54 tahun, mencapai 60 orang.
La Ode Muhammad Sety, epidemiolog Universitas Halu Oleo, menjabarkan, vaksinasi terhadap warfa lansia perlu diprioritaskan. Alasannya, angka kematian lansia terbilang tinggi. Namun, Sety mengatakan, kondisi kesehatan mereka harus disaring ketat. Tujuannya, untuk meminimalkan dampak vaksin.
”Misalnya, para warga lansia yang diabetes disarankan tidak divaksin sampai gula darahnya betul-betul dalam batas normal. Tentu kita ingin melindungi mereka dan tidak memberi dampak setelah vaksinasi dilakukan,” katanya.
Hal itu penting dilakukan, ucap Sety, karena virus menyerang tubuh yang tidak sehat. Vaksin yang diinjeksi tidak akan berdampak banyak ketika tubuh dalam kondisi tidak normal. Bisa jadi vaksin malah memberi efek buruk.
Tidak hanya pemeriksaan kesehatan, lanjutnya, proses registrasi juga tidak perlu dibuat sulit dan berjenjang. Pemerintah hanya perlu mengaktifkan posyandu lansia di semua puskesmas. Petugas harus mendampingi para warga lansia mulai dari saat pendaftaran hingga setelah vaksinasi dilakukan.