Penambahan Kasus Masih Tinggi, Sumut Terapkan PPKM Mikro
Penularan Covid-19 masih cukup tinggi di Sumatera Utara dengan penambahan hingga 100 kasus per hari. Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat skala mikro selama dua pekan diharapkan bisa menekan penularan.
Oleh
NIKSON SINAGA
·2 menit baca
MEDAN, KOMPAS — Penularan Covid-19 masih cukup tinggi di Sumatera Utara dengan penambahan kasus positif baru lebih dari 100 kasus per hari. Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat mikro di enam kabupaten dan kota sepanjang dua pekan diharapkan dapat menekan penularan. Selain itu, vaksinasi juga terus dikebut.
”Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro akan dilaksanakan pada 9-22 Maret. Kami meminta masyarakat dan pelaku usaha disiplin melaksanakan kebijakan ini,” kata Sekretaris Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Sumatera Utara (Sumut) Arsyad Lubis, Sabtu (6/3/2021).
Arsyad mengatakan, penularan Covid-19 masih cukup tinggi, khususnya di dua daerah episentrum Covid-19. Episentrum pertama adalah kawasan Medan, Binjai, Deli Serdang, dan Langkat. Episentrum lainnya adalah kawasan Pematang Siantar dan Simalungun. Sampai saat ini, penularan masih cukup tinggi di kedua kawasan itu.
Kota Medan menjadi daerah dengan angka penularan tertinggi dengan penambahan 74 kasus per hari. Kasus positif di Medan kini mencapai 12.868 kasus. Sebanyak 11.066 orang telah sembuh, 418 orang meninggal, dan 1.384 orang dirawat di rumah sakit.
Arsyad mengatakan, prinsip PPKM mikro adalah pembatasan, bukan pelarangan. PPKM mikro, misalnya, mengizinkan aktivitas bekerja di kantor hingga 50 persen dari kapasitas. Pada PPKM sebelumnya (bukan mikro), aktivitas di kantor dapat diisi maksimal 25 persen dari kapasitas.
”PPKM mikro ini diharapkan bisa menekan penularan sekaligus memulihkan aktivitas ekonomi,” katanya.
Kepala Dinas Kesehatan Sumut Alwi Mujahit Hasibuan mengatakan, salah satu pilar pengendalian penularan adalah percepatan program vaksinasi. ”Sumut menargetkan 10 juta orang atau 70 persen warga divaksinasi untuk mendapatkan kekebalan kelompok,” kata Alwi.
PPKM mikro ini diharapkan bisa menekan penularan sekaligus memulihkan aktivitas ekonomi.
Alwi menambahkan, vaksinasi tenaga kesehatan di Sumut sudah hampir rampung. Saat ini, vaksinasi diprioritaskan untuk warga lanjut usia dan pekerja di ruang publik. Setelah itu baru dilanjutkan ke masyarakat umum.
Sumut juga telah menerima 295.000 dosis vaksin Covid-19. Sebanyak 148.000 atau sekitar 50 persen di antaranya telah disuntikkan kepada tenaga kesehatan, warga lanjut usia, dan pekerja publik.
Percepatan vaksinasi terus dilakukan antara lain melalui sosialisasi dan edukasi yang lebih luas kepada masyarakat. Pemprov Sumut juga melakukan sosialisasi kepada tokoh masyarakat dan tokoh agama.
Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia Sumut Abdul Hamid Ritonga mengatakan, pihaknya mendukung program vaksinasi Covid-19 karena aman dan halal. ”Meski demikian, kami meminta agar sosialisasi dilakukan pemerintah dengan lebih gencar lagi,” ujarnya.
Hamid mengatakan, banyak informasi yang tidak benar mengenai vaksin beredar di masyarakat, terutama soal aspek keamanannya.