Sembilan Orang Jadi Tersangka Perusakan Kantor Bupati Asmat
Sembilan orang yang diduga sebagai provokator aksi ditetapkan sebagai tersangka perusakan sejumlah fasilitas di Distrik Agats, Asmat. Jumlah tersangka dimungkinkan bertambah.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·3 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Penyidik Polres Asmat menetapkan sembilan orang sebagai tersangka kasus perusakan kantor dan kediaman Bupati Asmat. Para tersangka diduga memprovokasi ratusan warga untuk terlibat dalam perusakan dan penjarahan di Distrik Agats, ibu kota Asmat.
Kepala Bidang Humas Polda Papua Komisaris Besar Ahmad Mustofa Kamal saat dihubungi dari Jayapura pada Jumat (5/3/2021) mengatakan, sembilan tersangka itu termasuk di dalamnya 11 orang yang ditangkap pascaperusakan kantor bupati dan kediaman Bupati Asmat Elisa Kambu.
”Kemungkinan jumlah tersangka dalam kasus ini akan terus bertambah. Sebab, kami masih memeriksa sejumlah orang yang diduga terlibat dalam aksi ini,” kata Ahmad.
Massa merusak kantor bupati, rumah Bupati Asmat Elisa Kambu, Kantor Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Asmat, dan menjarah barang di puluhan ruko dan kios di sepanjang Jalan Yos Sudarso, Distrik Agats, Rabu (3/3/2021) sekitar pukul 13.00 WIT.
Massa yang berjumlah sekitar 200 orang yang dipimpin salah satu peserta Pilkada 2020 itu meluapkan kekecewaannya akan hasil Pilkada 2020 dan pelantikan Elisa Kambu-Thomas Safanfo sebagai Bupati dan Wakil Bupati Asmat oleh Gubernur Papua Lukas Enembe. Mereka menolak hasil pilkada.
Ia menuturkan, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Kabupaten Asmat telah menggelar rapat untuk membahas perkembangan terakhir situasi keamanan. Selain itu, lanjut Ahmad, personel gabungan TNI dan Polri terus melakukan patroli di seputar Kota Agats untuk menjaga situasi tetap aman dan kondusif.
Seluruh pegawai negeri sipil di Agats kembali bekerja seperti biasanya pada Jumat ini.
”Kami mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak mudah terhasut pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab dan memanfaatkan situasi untuk mengganggu stabilitas keamanan di Kabupaten Asmat,” tutur Ahmad.
Kapolres Asmat Ajun Komisaris Besar Dhani Gumilar mengatakan, sudah ada penambahan 20 personel anggota Brimob dari Merauke ke Agats. Sebelumnya, Polres Asmat dan TNI juga telah menyiagakan sekitar 100 personel pasukan di Agats.
”Saat ini situasi di Agats telah kondusif dan warga kembali beraktivitas seperti biasanya. Namun, kami masih menetapkan status keamanan siaga satu untuk mengantisipasi aksi massa berikutnya,” kata Dhani.
Bupati Asmat Elisa Kambu saat dihubungi mengatakan, puing-puing kaca kantor bupati yang dirusak massa telah dibersihkan. Adapun seluruh pegawai negeri sipil di Agats kembali bekerja seperti biasanya pada Jumat ini.
Ia menghimbau warga Asmat agar menerima hasil pilkada dan bersatu untuk membangun daerah. Sebab, anarkisme hanya merugikan masyarakat dan pemda setempat.
”Fokus utama saya adalah menggelar rekonsiliasi dan komunikasi dengan berbagai pihak. Sudah saatnya masyarakat kembali bersatu setelah pilkada berakhir,” tuturnya.
Gubernur Papua Lukas Enembe secara resmi melantik pasangan Elisa Kambu-Thomas Safanfo sebagai Bupati dan Wakil Bupati Asmat pada Rabu (3/3/2021) di Jayapura. Keduanya merupakan pasangan petahana yang memimpin Asmat sejak tahun 2015.
Selain pasangan ini, Lukas juga melantik pasangan Romanus Mbaraka-Riduwan sebagai Bupati dan Wakil Bupati Merauke, Piter Gusbager-Wahfir Kosasih sebagai Bupati dan Wakil Bupati Keerom, dan Spei Yan Birdana-Piter Kalakmabin sebagai Bupati dan Wakil Bupati Pegunungan Bintang.