Ketua DPD Partai Demokrat Jateng Sebut Ada Modus Tak "Gentleman"
Pada Jumat sore, Rinto bersama para ketua DPC Partai Demokrat di 35 kabupaten/kota menggelar jumpa pers di Kota Semarang. Itu guna menyikapi digelarnya KLB Partai Demokrat di Deli Serdang, yang disebutnya tidak sah.
Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
·3 menit baca
SEMARANG, KOMPAS - Ketua Dewan Pimpinan Partai Demokrat Jawa Tengah, Rinto Subekti menyebut ada cara-cara tidak ksatria atau gentleman oleh sejumlah orang guna memuluskan Kongres Luar Biasa di Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (5/3/2021). Cara itu antara lain dengan mengatasnamakan perwakilan dewan pimpinan cabang atau DPC di Jateng.
Pada Jumat sore, Rinto bersama para ketua DPC Partai Demokrat di 35 kabupaten/kota menggelar jumpa pers di Kota Semarang. Hal tersebut guna menyikapi digelarnya KLB di Deli Serdang, yang disebutnya tidak sah karena tak sesuai ketentuan. Ia juga membantah informasi bahwa belasan ketua DPC Partai Demokrat di Jateng berangkat ke KLB.
"Kami dapat informasi, ada kurang lebih 14 orang yang mengatasnamakan ketua DPC, padahal bukan. Memang ada yang tertera di kepengurusan DPC, tetapi ada juga yang tidak. Namun, syarat KLB harus ketua DPC, bukan diwakili. Kalaupun diwakili, pasti ada tanda tangan ketua DPC. (Jika tanda tangan palsu) akan kami polisikan," kata Rinto.
Ia mengaku tidak tahu jumlah persis berapa anggota kepengurusan DPC Partai Demokrat di Jateng yang berangkat ke Deli Serdang. Namun yang jelas, setelah kembali, pihaknya akan memanggil orang-orang tersebut. Ia pun meminta Dewan Pimpinan Partai (DPP) dan DPC Partai Demokrat menindak tegas siapa pun yang berangkat ke Deli Serdang.
Di samping itu, kata Rinto, ada salah seorang di satu daerah di Jateng yang sudah keluar Partai Demokrat dan bergabung partai lain, tetapi ikut KLB di Deli Serdang. "Karena dia punya kartu tanda anggota dan KTP daerahnya, sehingga datang atas nama Partai Demokrat. Ini modus-modus yang menurut saya tak gentleman," lanjutnya.
DPD Partai Demokrat Jateng solid untuk mendukung Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai ketua umum dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai ketua majelis tinggi.
Rinto menjelaskan, ia bersama para ketua DPC Partai Demokrat di Jateng akan menggelar rapat koordinasi daerah (Rakorda) di Kota Semarang pada Sabtu (6/3). Menurut dia, DPD Partai Demokrat Jateng solid untuk mendukung Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai ketua umum dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai ketua majelis tinggi.
Salah seorang yang berangkat ke KLB Partai Demokrat di Deli Serdang yakni Bambang Susilo yang sebelumnya merupakan ketua DPC Partai Demokrat Blora. Namun, ia sudah dipecat oleh DPP Partai Demokrat. Adapun yang hadir di Semarang ialah Plt Ketua DPC Partai Demokrat Blora, Tety Indarti. Ia pun menunjukkan surat keputusan dari DPP Partai Demokrat yang ditandatangani Februari 2021.
Saat dikonfirmasi terkait hal tersebut, Bambang menjawab kalau dirinya masih ketua DPC Partai Demokrat Blora yang sah. "(Berangkat ke KLB) sebagai Ketua DPC," ujar Bambang melalui pesan singkat.
Bambang menuturkan, hingga kini dirinya belum menerima surat pemberhentian sebagai Ketua DPC Partai Demokrat Blora. "Saya menjadi ketua DPC selama tiga periode, 2006-2011, 2011-2017, dan 2017-2022. Semua ada Surat Keputusan. Kalau saya diberhentikan mestinya ada pemberitahuan tertulis," ujarnya sembari menambahkan, ada 16 ketua DPC dari Jateng yang berangkat ke KLB.
Adapun KLB Partai Demokrat di The Hill Hotel and Resort Sibolangit, Deli Serdang, Jumat, akhirnya memilih Moeldoko sebagai ketua umum. Kongres juga membatalkan pemecatan kader, membubarkan Majelis Tinggi Partai, dan mengakhiri kepengurusan AHY. Kongres dibuka oleh pendiri Partai Demokrat, Etty Manduapessy.
Etty menyebut, KLB menjadi tonggak sejarah penyelamatan Partai Demokrat. "Partai Demokrat harus kembali menjadi demokratis, modern, dan terbuka. Ini nurani melawan tirani," kata Etty. KLB juga dihadiri sejumlah senior Partai Demokrat lainnya seperti Jhoni Allen, Max Sopacua, Marzuki Alie, dan Damrizal. (Kompas.id, Jumat 5/3)
Moeldoko sendiri menyatakan siap mengemban tugas yang diberikan kepadanya. "Saya menghargai keputusan saudara. Untuk itu, saya terima menjadi Ketua Umum Partai Demokrat," katanya melalui telepon yang disambungkan ke pengeras suara di ruang sidang KLB, di Deli Serdang.