Maskapai penerbangan Citilink Indonesia bersiap membuka penerbangan ke Purbalingga dengan rute dari Jakarta dan Surabaya.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·3 menit baca
KOMPAS/YOLA SASTRA
Ilustrasi. Pesawat Citilink mendarat di Bandara Internasional Minangkabau, Padang Pariaman, Sumatera Barat, Jumat (18/9/2020).
PURBALINGGA, KOMPAS — Maskapai penerbangan Citilink Indonesia bersiap membuka rute penerbangan ke Purbalingga, Jawa Tengah. Direncanakan, maskapai bertarif hemat atau low cost carrier itu akan membuka rute Halim Perdanakusuma, Jakarta (HLP)-Purbalingga (PWL), dan Purbalingga-Surabaya (SUB) pergi-pulang.
”Kami tertarik dan optimistis dengan rute baru menyusul akan dioperasikannya Bandara Jenderal Besar Soedirman (JBS) oleh Angkasa Pura II bekerja sama dengan Pangkalan Udara (Lanud) JBS,” kata Vice President Operation Planning Control & Support Citilink Joko Suprapto, seperti dikutip dari siaran pers, Jumat (5/3/2021).
Pihak maskapai berkunjung ke Purbalingga dalam rangka koordinasi dengan Pemkab Purbalingga, PT Angkasa Pura II Cabang Purbalingga, Pangkalan Udara (Lanud) JBS, AirNav Indonesia, dan pihak terkait lainnya untuk melakukan proving flight (penerbangan uji coba) pesawat ATR 72 di Bandara JBS.
Menurut Joko, pihaknya optimistis penerbangan akan berkembang karena di Purbalingga banyak industri rambut palsu yang sebagian merupakan penanaman modal asing (PMA). Terdapat pula destinasi wisata Dataran Tinggi Dieng di Kabupaten Banjarnegara dan Wonosobo serta potensi wisata dan ekonomi di sejumlah wilayah kabupaten di sekitar Purbalingga.
Sejumlah truk tampak di area Bandar Udara Panglima Besar Jenderal Soedirman di Purbalingga, Rabu (20/1/2021). Ditargetkan, bandara ini selesai pada Maret 2021.
Joko menambahkan, Citilink pada 2021 ini akan melakukan penambahan 5 pesawat ATR 72-600 guna mengoptimalkan pangsa pasar rute penerbangan domestik. Anak usaha PT Garuda Indonesia ini sebelumnya telah memiliki 7 pesawat ATR 72-600.
”Citilink memang didorong untuk mengoptimalisasikan pangsa pasar rute penerbangan domestik. Fokus tersebut akan didukung penuh oleh tambahan 5 feeder pesawat ATR 72 600 pada 2021 ini,” ujarnya.
Citilink memang didorong untuk mengoptimalisasikan pangsa pasar rute penerbangan domestik. (Joko Suprapto)
Asisten Administrasi Pembangunan Sekretariat Daerah Purbalingga Agus Winarno mengapresiasi maskapai penerbangan Citilink yang akan membuka rute menuju dan dari Purbalingga. ”Maskapai Citilink sangat kami apresiasi. Pemkab akan memberikan dukungan promosi dan sosialisasi terkait rute penerbangan ini ke berbagai pihak,” kata Agus Winarno.
Menteri BUMN Rini Soemarno meninjau pembangunan Bandar Udara Jenderal Besar Soedirman di Purbalingga, Jawa Tengah, Rabu (2/10/2019). Ditargetkan, pada Mei 2020 bandara ini bisa dioperasikan.
Sebelumnya, Direktur Utama Angkasa Pura 2 Muhammad Awaluddin menyampaikan, Bandar Udara Jenderal Besar Soedirman akan mulai beroperasi pada 22 April 2021. Selain Citilink, direncanakan maskapai Wings Air juga akan membuka rute ke Purbalingga.
Awaluddin menyampaikan, pihaknya menawarkan pembukaan rute ke Purbalingga kepada Citilink dan Wings Air karena kedua maskapai ini mengoperasikan pesawat dengan mesin turbo-prop (propeller) seperti jenis ATR 72 atau ATR 42.
Jenis pesawat ini layak untuk landasan pacu JBS yang memiliki panjang 1.600 meter dan lebar 30 meter. ”Dua maskapai, yakni Citilink dan Wings Air, cukup aktif di jenis pesawat ATR 72 dan 42,” katanya.
SATUAN PELAYANAN BANDAR UDARA NGLORAM BLORA
Pesawat ATR 72-600 milik NAM Air, yang melakukan penerbangan uji coba, mendarat di Bandara Ngloram, Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Rabu (30/12/2020). Ini merupakan pertama kalinya pesawat ATR 72 mendarat di bandara yang yang mulai dibenahi sejak 2018 tersebut.
Menurut Awaluddin, beberapa persiapan, seperti pengoperasian sisi udara, landasan pacu, dan apron, sudah selesai 100 persen. Selain itu, 15 Maret mendatang, dukungan personel dari Angkasa Pura II dan Airnav akan mulai datang melakukan persiapan.
”Pada 15 Maret sudah ada bantuan personel untuk operasionalisasi persiapan sehingga SDM sudah on position. Kami sudah koordinasi dengan Airnav untuk dukungan navigasi udara karena Airnav akan membawa mobile tower juga untuk operasionalnya nanti,” kata Awaluddin.