Target 400.000 Orang, Vaksin Tahap Kedua di Sultra Baru Tersedia 35.000 Dosis
Dengan target 400.000 orang divaksinasi pada tahap kedua, jumlah dosis vaksin yang diterima Pemprov Sultra masih sangat terbatas, yaitu 35.000 dosis. Vaksinasi tahap ini menyasar pelayan publik, juga warga lansia.
Oleh
SAIFUL RIJAL YUNUS
·3 menit baca
KENDARI, KOMPAS — Sebanyak 35.000 dosis vaksin Covid-19 telah tiba di Sulawesi Tenggara untuk vaksinasi tahap kedua. Vaksin ini diperuntukkan bagi pegawai dan masyarakat umum, khususnya warga lanjut usia. Meski demikian, jumlah vaksin masih sangat terbatas dari jumlah target yang mencapai 400.000 orang.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Sulawesi Tenggara Usnia mengatakan, jumlah vaksin yang saat ini telah tiba sejumlah 3.930 vial. Kemasan vaksin yang tiba saat ini berbeda dengan sebelumnya, yaitu satu vial bisa untuk sembilan orang sasaran. ”Kalau yang pertama, satu vial itu untuk satu orang atau dosis tunggal. Yang sekarang beda, satu vial bisa maksimal hingga sembilan orang. Jadi, kalau ditotal sekitar 35.000 dosis,” kata Usnia di Kendari, Kamis (4/3/2021).
Sebagian kecil dosis vaksin untuk tahap kedua ini, lanjutnya, telah diambil oleh kabupaten/kota yang telah menyelesaikan vaksinasi untuk tenaga kesehatan. Sementara itu, mayoritas vaksin masih berada di gudang milik Dinkes Sultra.
Semua dosis vaksin ini, kata Usnia, ditujukan untuk aparatur sipil negara (ASN), pelayan publik, juga masyarakat, khususnya warga lanjut usia. Porsi per daerah disesuaikan dari alokasi pemerintah pusat. Untuk tahap kedua ini, vaksinasi di Sultra menyasar lebih dari 400.000 orang. Sebanyak 190.000 orang di antaranya adalah warga lansia, 57.000 ASN, 53.000 pelayan publik, 35.000 pedagang pasar, dan sejumlah pihak lain.
Menurut Usnia, jumlah vaksin untuk tahap kedua ini memang masih terbatas. Hal itu seiring sebagian besar kabupaten/kota masih menyelesaikan vaksinasi tahap pertama untuk tenaga kesehatan (nakes). ”Untuk vaksinasi tahap pertama sudah kami sebar semua ke daerah. Setahu kami sudah cukup semua. Kolaka bahkan sudah mulai untuk tahap kedua,” tambahnya.
Secara terpisah, Kepala Dinas Kabupaten Kolaka Harun Masiri mengatakan, pihaknya telah melaksanakan vaksinasi tahap kedua sejak dua hari lalu. Ratusan pegawai, juga personel TNI-Polri, telah divaksinasi di lokasi yang telah ditentukan.
Proses vaksinasi tahap kedua, ujar Harun, harus dilakukan dengan perencanaan dan hitungan yang matang. Sebab, model vial vaksin yang tidak lagi tunggal harus digunakan sebaik-baiknya agar tidak banyak yang rusak. ”Karena tidak tunggal, jadi harus dihitung. Takutnya kalau telanjur dibuka dan penerima kurang, vaksinnya bisa saja rusak,” katanya.
Saat ini, jumlah dosis vaksin tahap kedua yang dimiliki sebanyak 1.470 dosis dalam ratusan vial. Vaksinasi tahap kedua belum dibuka untuk masyarakat luas karena dosis vaksin yang dimiliki masih terbatas.
Vaksinasi nakes di Kolaka untuk tahap pertama dan kedua telah selesai. Jumlah nakes yang divaksin mencapai 1.500 orang atau lebih dari target yang hanya 1.428 orang. Hal itu disebabkan perubahan aturan vaksinasi oleh pemerintah pusat, yaitu mereka yang menyusui atau memiliki penyakit boleh diberi dosis dengan sejumlah catatan.
Sementara itu, di Kabupaten Kolaka Utara, vaksinasi tahap pertama belum selesai dilakukan. Jumlah nakes penerima vaksin termin pertama telah lebih dari target, yaitu 1.221 orang atau 119 persen. Akan tetapi, untuk vaksinasi termin kedua, para nakes ini baru mencapai 840 orang atau 82 persen.
Menurut Irham, Kepala Dinas Kesehatan Kolaka Utara, jumlah dosis vaksin termin kedua untuk para nakes memang masih kurang. Hal itu menyebabkan vaksinasi para nakes belum bisa dituntaskan. ”Jumlah pastinya masih kami hitung. Yang jelas masih kurang,” ucapnya.