Vaksinasi Warga Lansia di Ambon Ditargetkan untuk 8.000 Orang
Vaksinasi untuk warga lanjut usia di Maluku dimulai dari Kota Ambon. Sekitar 8.000 orang akan menjalani vaksinasi dari target 22.000 orang.
Oleh
FRANSISKUS PATI HERIN
·3 menit baca
AMBON, KOMPAS — Vaksinasi Covid-19 untuk warga lanjut usia di Kota Ambon, Maluku, menargetkan lebih kurang 8.000 orang. Warga lansia atau keluarga mereka diminta proaktif mendaftarkan diri ke puskesmas terdekat mengingat tidak semua warga lansia dapat mengakses sistem pendaftaran dalam jaringan.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Ambon Wendy Pelupessy, Rabu (3/3/2021), mengatakan, jumlah warga lansia yang terdaftar di Kota Ambon lebih kurang 22.000 jiwa dari total penduduk sekitar 400.000 jiwa. Dari jumlah itu, tidak semua dapat menerima suntikan vaksin karena berbagai alasan, terutama kesehatan.
”Vaksinasi sudah dimulai dan baru 20-an orang lansia yang sudah divaksinasi. Untuk lansia, hanya sekitar 38 persen yang dinyatakan siap menerima vaksinasi. Ke depan, jumlah ini masih dapat ditambah lagi. Bagi yang merasa tidak ada masalah medis, bisa mendaftar,” kata Wendy. Sejak vaksinasi dimulai Selasa kemarin, tak ada dampak buruk yang dialami warga lansia.
Menurut dia, tidak semua warga lansia dapat mengakses pendaftaran atau menerima pemberitahuan melalui telepon seluler. Sejauh ini, proses registrasi masih dilakukan oleh dinas kependudukan berdasarkan data kependudukan yang sah. Oleh karena itu, para warga lansia dan keluarga pendamping diminta lebih proaktif, salah satunya dengan mendatangi puskesmas terdekat.
Dengan mendatangi puskesmas, lanjut Wendy, hal itu dapat membantu pemerintah dalam mempercepat vaksinasi bagi warga lansia. Dengan begitu, sasaran vaksinasi berikutnya, untuk aparat TNI dan Polri, pegawai di bagian pelayanan publik, juga jurnalis, bisa dilangsungkan. Vaksinasi untuk warga lansia ditargetkan tuntas pada akhir Mei.
Juru bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Maluku, Adonia Rerung, mengatakan, vaksin Covid-19 untuk kaum lansia sementara dikhususkan di Kota Ambon. Daerah lainnya masih fokus pada vaksinasi untuk tenaga medis. Ia juga belum memastikan kapan vaksinasi warga lansia untuk daerah lain bisa dimulai. ”Targetnya, untuk tahap kedua selesai pada Juni mendatang,” ucapnya.
Menurut Adonia, jika sudah ada kiriman vaksin dari Jakarta, vaksinasi untuk warga lansia di kabupaten/kota lain sudah bisa dilakukan, kemudian diikuti komunitas yang lain. Pada tahap kedua ini, vaksinasi untuk personel TNI dan Polri akan diserahkan kepada institusi masing-masing untuk mengurusnya, sedangkan yang lain tetap di bawah pemerintah daerah.
Kepala Bidang Humas Polda Maluku Komisaris Besar M Roem Ohoirat menyatakan pihaknya siap melakukan vaksinasi. Rumah sakit dan klinik milik Polri di Maluku akan dijadikan lokasi vaksinasi. Bagi daerah yang tak ada fasilitas penyimpanan vaksin, akan diminta datang ke lokasi terdekat. ”Personel Polri di Maluku sekitar 7.000 orang. Semua sudah siap, sekarang hanya tunggu vaksin,” ucapnya.
Menurut data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Maluku, hingga Rabu ini, jumlah tenaga kesehatan di Maluku yang sudah tuntas divaksinasi sebanyak 7.283 orang dari target 14.769 orang. Tuntas divaksinasi berarti sudah menerima dua kali suntikan. Adapun yang baru menerima satu kali suntikan sebanyak 10.937 orang atau 75,05 persen.
Di sisi lain, jumlah kasus Covid-19 terus bertambah. Hingga Rabu, warga Maluku yang terpapar Covid-19 sebanyak 7.021 orang, dalam perawatan 693 orang, dan meninggal 105 orang. Kasus Covid-19 tersebar di semua kabupaten/kota. Kasus pertama kali muncul di Ambon pada 22 Maret 2020. Kota Ambon memiliki tingkat penyebaran tertinggi.
Hampir setiap hari Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kota Ambon menggelar operasi yustisi di sejumlah ruas jalan. Banyak warga terjaring operasi lantaran tidak mengenakan masker. Di sejumlah tempat umum, warga tidak lagi menerapkan protokol kesehatan secara ketat.