10 Juta Dosis Bahan Baku Vaksin Sinovac Gelombang Ketiga Tiba di Bio Farma, Diproduksi 22 Maret
PT Bio Farma menerima bahan baku (”bulk”) vaksin Covid-19 dari Sinovac, China, gelombang ketiga sebanyak 10 juta dosis. Proses produksi dimulai 22 Maret 2021 dengan estimasi 8 juta dosis vaksin jadi.
Oleh
TATANG MULYANA SINAGA
·3 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Sebanyak 10 juta dosis bahan baku (bulk) vaksin Covid-19 dari Sinovac, China, tiba di PT Bio Farma, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (2/3/2021). Pasokan bahan baku vaksin gelombang ketiga ini akan diproduksi mulai 22 Maret 2021.
Sebanyak 10 juta dosis bahan baku vaksin itu termasuk overfill atau ekstra volume yang disiapkan untuk mengantisipasi proses filling (memasukkan vaksin dalam kemasan). Bahan baku ini diestimasikan diproduksi menjadi delapan juta dosis vaksin jadi.
Pada gelombang pertama, Januari 2021, Bio Farma menerima 16,5 juta dosis bahan baku. Selanjutnya, Sinovac mengirimkan 11 juta dosis bulk pada gelombang kedua, awal Februari.
Dengan begitu, Bio Farma telah menerima 37,5 juta dosis bahan baku vaksin. Juru bicara sekaligus Sekretaris Perusahaan Bio Farma, Bambang Heriyanto, mengatakan, pihaknya akan menerima total 154 dosis bahan baku (termasuk overfill) hingga Juli mendatang.
Bahan baku pada pengiriman gelombang pertama sudah selesai diproduksi menjadi 13 juta dosis vaksin. ”Sebanyak 11 juta dosis telah mendapatkan lot release (sertifikasi penjamin mutu) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan,” ujarnya melalui keterangan tertulis, Selasa (2/3).
Sejumlah 7,2 juta dosis vaksin telah didistribusikan ke 34 provinsi. Penggunaannya untuk vaksinasi Covid-19 gelombang kedua terhadap petugas pelayanan publik dan warga lanjut usia.
Bio Farma telah menerima 37,5 juta dosis bahan baku vaksin dari Sinovac. Bio Farma akan menerima total 154 dosis bahan baku (termasuk overfill) hingga Juli mendatang.
Bambang menyebutkan, proses produksi terhadap 11 juta dosis bahan baku gelombang kedua berlangsung sejak 13 Februari 2021 dan diperkirakan selesai pada 20 Maret mendatang. Saat ini sudah diproduksi 3 juta dosis vaksin.
”Sedangkan dari 10 juta dosis bahan baku yang tiba hari ini (Selasa) akan mulai proses fill and finish pada 22 Maret 2021 dengan estimasi produksi 8 juta dosis vaksin,” ucapnya.
Bambang menyampaikan, kedatangan bahan baku vaksin dari Sinovac menjadi komitmen pemerintah dalam mempercepat vaksinasi Covid-19. Sebelumnya, Bio Farma juga secara bertahap telah menerima tiga juta dosis vaksin produk jadi dari Sinovac yang diperuntukkan bagi 1,5 juta tenaga kesehatan.
Meskipun vaksinasi telah berjalan, masyarakat tetap diimbau mematuhi protokol kesehatan, yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan membatasi mobilitas.
Dalam pendistribusian vaksin, Bio Farma menggunakan Sistem Manajemen Distribusi Vaksin (SMDV). Sistem digital ini tidak hanya menginformasikan lokasi, tetapi juga suhu kendaraan, titik pemberhentian, dan kecepatan kendaraan.
SMDV dikendalikan dari pusat komando (command center) di Bio Farma. Setiap nomor vaksin diinput ke dalam data. Dengan begitu, paket vaksin yang diantar ke daerah bisa terlacak.
”Pendistribusiannya harus sesuai cara distribusi obat yang baik (CDOB) dengan memantau posisi dan suhu selama pengantaran melalui teknologi digital,” ujar Direktur Digital Healthcare Bio Farma Soleh Ayubi.
Distribusi vaksin menerapkan sistem rantai dingin, mulai dari di Bio Farma, tempat penyimpanan di tingkat provinsi dan kabupaten/kota, hingga ke fasilitas kesehatan. Suhu penyimpanan vaksin yang direkomendasikan 2-8 derajat celsius.