Polisi Selidiki Penyebab Boks Truk Terbakar di KMP Neomi
Sebuah boks truk ekspedisi terbakar di dalam Kapal Motor Penumpang Neomi yang berlayar di Selat Sunda, Minggu (28/2/2021) malam. Hingga kini, polisi masih menyelidiki penyebab pasti insiden tersebut.
Oleh
VINA OKTAVIA
·2 menit baca
BANDAR LAMPUNG, KOMPAS — Polisi hingga Senin (1/3/2021) masih menyelidiki penyebab insiden terbakarnya sebuah boks truk ekspedisi di dalam Kapal Motor Penumpang Neomi yang berlayar di Selat Sunda. Truk dengan nomor B 9258 UXU dan sopirnya masih dalam pemeriksaan aparat kepolisian.
Syaifulahil M Harahap dari Humas PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Cabang Bakauheni, Lampung, menjelaskan, insiden tersebut terjadi pada Minggu (28/2/2021) sekitar pukul 20.30. Awalnya, penumpang kapal melihat asap dari salah satu dek kapal. Saat diperiksa, asap tersebut ternyata berasal dari salah satu boks truk.
”Insiden itu terjadi saat kapal masuk alur pelabuhan dan hendak sandar di Dermaga 3 Pelabuhan Bakauheni,” kata Syaiful saat dihubungi dari Bandar Lampung, Senin. Menurut dia, kru kapal langsung menyemprotkan air sehingga asap hilang dan api tidak jadi membesar. Insiden itu juga tidak sampai menimbulkan korban jiwa dan kerusakan.
Menurut Syaiful, insiden itu sempat mengganggu jadwal keberangkatan kapal di Dermaga 3 pada Minggu malam. Namun, saat ini, aktivitas pelayaran kapal di Pelabuhan Bakauheni sudah kembali normal.
Sopir berikut truk yang terbakar saat ini masih dalam pemeriksaan aparat kepolisian, sedangkan KMP Neomi sudah diperiksa oleh petugas kantor syahbandar dan otoritas pelabuhan.
Kepala Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan Bakauheni Iwan Syahrial menjelaskan, dari hasil pemeriksaan, tidak ada kerusakan serius yang dialami kapal akibat insiden tersebut. Pascainsiden, kapal tersebut harus sandar selama enam jam. Namun, saat ini, kapal sudah bisa beroperasi kembali untuk mengangkut penumpang dari Pelabuhan Bakauheni ke Pelabuhan Merak.
Iwan mengungkapkan, mesin truk dalam kondisi mati saat insiden terjadi. Sumber asap diduga berasal dari salah satu bahan yang dimuat dalam truk tersebut. Kendati begitu, penyebab pasti penyebab munculnya asap tebal dari boks mobil tersebut masih diselidiki.
Sementara itu, Kepala Kepolisian Sektor Kawasan Pelabuhan Bakauheni Ajun Komiaris Ferdiansyah mengatakan, saat ini, truk dan sopir mobil ekspedisi tersebut masih dalam pemeriksaan polisi. Agar lebih cepat, penyelidikan kasus tersebut telah dilimpahkan pada Kepolisian Resor Lampung Selatan. Hingga kini, polisi masih belum mengetahui penyebab pasti insiden tersebut.