Pengaspalan Jalan Kawasan Khusus Mandalika mulai dilakukan. Pengaspalan lapisan pertama jalan yang juga digunakan untuk ajang balap MotoGP itu ditargetkan selesai pada akhir Maret 2021.
Oleh
ISMAIL ZAKARIA
·4 menit baca
ARSIP ITDC
Proses pengaspalan lapisan pertama Jalan Kawasan Khusus Mandalika yang juga akan menjadi arena balap MotoGP. Pengaspalan perdana dilakukan mulai Jumat (26/2/2021).
PRAYA, KOMPAS — PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation terus mempercepat penyelesaian pembangunan Jalan Kawasan Khusus Mandalika di Pujut, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. Upaya itu salah satunya dilakukan dengan memulai pengaspalan jalan yang di antaranya akan digunakan sebagai arena balap internasional MotoGP.
Direktur Operasi dan Inovasi Bisnis Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) Arie Prasetyo, Senin (1/3/2021), mengatakan, pengaspalan lapisan pertama (AC-base) Jalan Kawan Khusus (JKK) Mandalika dilakukan pada Jumat (26/2/2021). Pengaspalan lapisan pertama dimulai pada lintasan sepanjang 390 meter dan dilanjutkan ke JKK selanjutnya yang memiliki panjang 4,31 kilometer.
”Pengaspalan lapisan pertama lintasan JKK secara keseluruhan ditargetkan rampung pada Maret 2021 kemudian dilanjutkan lapisan kedua (AC-binder), hingga lapisan terakhir (surface SMA),” kata Arie.
Aspal lapisan pertama (AC-base) itu, kata Arie, diproses menggunakan asphalt mixing plant (AMP) yang dibangun PT PP (Persero) di area fasilitas pembangunan proyek JKK. ”AMP yang digunakan adalah Lintec seri CSD 3000 berkapasitas maksimal 240 ton/jam dan saat ini merupakan AMP dengan kapasitas terbesar yang ada di Indonesia,” kata Arie.
”Kami optimistis pembangunan JKK dapat selesai sesuai dengan target dan homologasi dapat dilaksanakan pada pertengahan tahun ini. Proyek ini juga merupakan pembangunan street circuit untuk event MotoGP dengan masa konstruksi tercepat di dunia,” kata Arie.
Homologasi adalah proses standar persetujuan atau sertifikasi dalam dunia balap yang meliputi standar kendaraan balap, lintasan, dan komponen lainnya yang telah ditentukan untuk penyelenggaraan balap.
TANGKAPAN LAYAR WSBK
Kalender Kejuaraan Dunia Superbike musim 2021. Sirkuit Mandalika masuk ke dalam daftar kalender itu.
Arie menambahkan, guna memastikan kualitas pengaspalan dan penyelesaiannya sesuai target, ITDC memantau perkembangan dan progres harian secara ketat melalui Mandalika Grand Prix Association (MGPA). MGPA adalah unit usaha ITDC yang secara khusus mengelola JKK, termasuk melakukan pemantauan perkembangan pembangunan, perawatan, dan penyelenggaraan event yang akan digelar di area tersebut.
Dimulainya pengaspalan JKK, menurut Arie, ditandai dengan seremoni. Selain Arie, turut hadir antara lain Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Nusa Tenggara Barat Lalu Bayu Windia, Direktur Konstruksi dan Pengembangan (MGPA) Dwianto Eko Winaryo, unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Lombok Tengah, serta perwakilan BUMN PT PP (Persero), PT Wijaya Karya (Persero), dan PT Bunga Raya Lestari, kontraktor pembangunan JKK The Mandalika.
Pengaspalan JKK merupakan tahap lanjutan dari kegiatan sebelumnya, yakni pekerjaan tanaha (ground work). Sebelumnya, Managing Director The Mandalika Bram Subiandoro menjelaskan, pekerjaan tanah, termasuk di dalamnya pemasangan pagar beton keliling JKK, timbunan tanah, serta pengembangan pekerjaan tanah, sudah rampung pada Januari 2021.
KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA
Sebuah papan informasi tentang proyek pembangunan Sirkuit Mandalika di Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Jumat (29/1/2021). Sirkuit balap tersebut menjadi bagian dari proyek pengembangan pariwisata di kawasan itu.
Bram menambahkan, saat ini, pihaknya juga tengah memasang concrete barrier. Bagian ini berupa pagar pembatas di sepanjang lintasan untuk menjaga motor dan melindungi penonton ketika terjadi kecelakaan. Total volume dari pagar pembatas tersebut adalah 9.903 meter kubik dan ditargetkan selesai pada akhir Juni 2021.
”Saat ini progres pembangunan JKK telah mencapai 58 persen dan masih sesuai jadwal. Kami terus pantau dengan ketat proses pekerjaan proyek ini karena pekerjaan harus dilakukan dengan teliti dan presisi,” kata Bram.
Harapan
Sejak pandemi Covid-19 merebak, sektor pariwisata di NTB terpuruk. Sepinya kunjungan membuat kawasan wisata yang ada, termasuk Mandalika, seperti mati suri. Hingga saat ini, tidak sedikit usaha jasa pariwisata yang belum beroperasi kembali. Jika pun buka, masih menekan operasional dengan pengaturan jadwal masuk karyawan.
Landmark Pantai Kuta Mandalika menyambut wisatawan yang datang ke Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika.
Oleh karena itu, berbagai pihak menaruh harapan besar pada KEK Mandalika dan MotoGP. Tomi Julianda Akbar (26), pelaku usaha jasa pariwisata di Mandalika, mengatakan, MotoGP sebagai salah satu kegiatan besar di kawasan itu harus bisa terlaksana.
”Kalau gagal atau tidak bisa tahun ini, mungkin kondisi seperti ini akan terus berlanjut,” kata Tomi yang sebelumnya menyediakan jasa tour dan ojek travel bagi wisatawan yang datang ke Mandalika.
Menurut Tomi, sejak pandemi, ia tidak lagi mendapatkan tamu sehingga sementara ia beralih menjadi tukang di proyek pembangunan rumah.
”Saya juga mendapatkan bantuan homestay dari pemerintah. Namun, sejak dibuka Januari lalu, belum ada tamu,” kata Tomi.
Handayani (37) pun menyatakan demikian. Pengelola homestay di kawasan Kuta ini juga berharap MotoGP benar-benar bisa terlaksana. Menurut dia, MotoGP menjadi harapan agar pariwisata NTB bisa kembali pulih.
KOMPAS/ISMAIL ZAKARIA
Kawasan Gili Trawangan, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, Rabu (18/3/2020), terlihat sepi. Kondisi itu menyusul ditutupnya akses kapal cepat dari Bali ke Gili sebagai langkah antisipasi terhadap merebaknya Covid-19.
Ketua Asosiasi Jasa Perjalanan Indonesia Wisata Indonesia (Asita) NTB Dewantoro Umbu Joka menambahkan, Mandalika dengan berbagai event menjadi harapan. Namun,di tengah proses menunggu kawasan itu selesai dibangun, pemerintah daerah harus tetap bergerak.
Menurut Dewantoro, pandemi membuat masyarakat masih ragu untuk berlibur sehingga mereka perlu diyakinkan dengan kepastian bahwa ada kawasan yang bebas dari Covid-19.
Hanya saja, bebas dari Covid-19 itu tidak sekadar deklarasi semata, tetapi juga melalui berbagai langkah pencegahan yang konkret, seperti vaksinasi hingga penerapan protokol kesehatan secara ketat.
”Misalnya, pemerintah daerah melakukan hal itu untuk beberapa kawasan sebagai percontohan. Bisa dimulai dari kawasan Gili dan Mandalika,” kata Dewantoro.