Kepala Daerah Perlu Aktif Memimpin Penanganan Pandemi Covid-19
Seluruh kepala daerah di Bali, termasuk enam kepala daerah yang dilantik Jumat (26/2/2021), agar aktif memimpin penanganan pandemi Covid-19. Penanganan Covid-19 mempengaruhi pemulihan pariwisata dan perekonomian daerah.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
·4 menit baca
DENPASAR, KOMPAS – Gubernur Bali Wayan Koster meminta seluruh kepala daerah di Bali, termasuk enam kepala daerah yang baru dilantik pada Jumat (26/2/2021), agar mereka aktif memimpin penanganan pandemi penyakit akibat virus korona baru (Covid-19). Pembukaan kembali pariwisata Bali dan pemulihan ekonomi daerah turut ditentukan kemampuan daerah menangani dan mengendalikan pandemi Covid-19.
Hal itu disampaikan Koster dalam sambutannya setelah melantik enam pasang kepala daerah terpilih hasil Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2020 di Gedung Wiswa Sabha, Kantor Gubernur Bali, Jumat (26/2).Paling penting menurut dia, percepatan pemulihan ekonomi Bali sangat dipengaruhi pemulihan pariwisata sedangkan pemulihan pariwisata tergantung penanganan dan pengendalian pandemi Covid-19.
“Harus dipahami bahwa pemulihan pariwisata dan perekonomian Bali tidak bisa berjalan optimal apabila pandemi Covid-19 belum bisa dikendalikan,” kata Koster dalam acara pelantikan bupati dan wakil bupati serta wali kota dan wakil wali kota hasil Pilkada Serentak 2021 di Provinsi Bali, yang juga ditayangkan secara langsung melalui kanal Youtube Pemprov Bali, Jumat.
Koster menyatakan, kehadiran bupati maupun wali kota secara langsung memimpin penanganan pandemi Covid-19 akan memberikan semangat dan motivasi kepada masyarakat dalam mematuhi protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
“Sesuai instruksi Menteri Dalam Negeri, bupati dan wali kota agar secara aktif memimpin langsung upaya penanganan pandemi Covid-19 bersama jajaran di wilayah masing-masing,” katanya.
Adapun kepala daerah terpilih hasil Pilkada Serentak 2020 yang dilantik, masing-masing, I Gusti Ngurah Jaya Negara dan I Kadek Agus Arya Wibawa sebagai Wali Kota Denpasar dan Wakil Wali Kota Denpasar I Nyoman Giri Prasta dan I Ketut Suiasa sebagai Bupati Badung dan Wakil Bupati Badung dan I Komang Gede Sanjaya dan I Made Edi Wirawan sebagai Bupati Tabanan dan Wakil Bupati Tabanan. Giri Prasta dan Suiasa adalah petahana Bupati Badung dan Wakil Bupati Badung.
Harus dipahami bahwa pemulihan pariwisata dan perekonomian Bali tidak bisa berjalan optimal apabila pandemi Covid-19 belum bisa dikendalikan (Wayan Koster)
Kepala daerah lainnya, adalah, Sang Nyoman Sedana Arta dan I Wayan Diar sebagai Bupati Bangli dan Wakil Bupati Bangli; I Gede Dana dan I Wayan Artha Dipa sebagai Bupati Karangasem dan Wakil Bupati Karangasem; dan I Nengah Tamba dan I Gede Ngurah Patriana Krisna sebagai Bupati Jembrana dan Wakil Bupati Jembrana.
Prosesi pelantikan kepala daerah terpilih hasil Pilkada Serentak 2020 di Provinsi Bali, yang dilangsungkan di Gedung Wiswa Sabha, Kantor Gubernur Bali, mendapat pengamanan yang ketat dari aparatur keamanan. Kepolisian Daerah Bali juga menerjunkan unit Detasemen Gegana Satuan Brigade Mobil Bali dan unit K-9 (satwa) Direktorat Sabhara Polda Bali selain mengerahkan sekitar 130 polisi untuk berjaga di kawasan Kantor Gubernur Bali, Denpasar.
Hal itu dilakukan karena masih dalam kondisi pandemi Covid-19 dan acara pelantikan itu digelar secara hibrida, yakni dihadiri langsung para kepala daerah dan pasangannya dan juga ditayangkan melalui live streaming.
Pilkada aman
Mengawali sambutannya, Koster juga menyampaikan apresiasi dan berterima kasih kepada seluruh pemangku kepentingan terkait penyelenggaraan pilkada karena sudah mensukseskan pelaksanaan Pilkada Serentak 2020 di Provinsi Bali. “Dalam masa pandemi Covid-19, seluruh proses pilkada hingga 9 Desember 2020 sudah berjalan lancar, aman, nyaman, dan damai serta sukses,” ujarnya.
Secara terpisah, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Bali I Dewa Agung Gede Lidartawan mengatakan, pekerjaan jajaran KPU di Bali masih berlanjut meskipun tahapan pilkada sudah tuntas. Lidartawan menyebutkan, KPU penyelenggara Pilkada Serentak 2020 di Provinsi Bali sedang menyelesaikan tugas-tugas mereka, di antaranya, membuat laporan pertangungjawaban keuangan terkait penggunaan dana hibah dari pemerintah daerah.
“Kami juga sedang menyiapkan riset pelaksanaan pilkada (serentak) kemarin, yang juga mengulas partisipasi pemilih dalam pilkada,” kata Lidartawan kepada Kompas.
Sementara itu, Kepala Bagian Humas dan Protokol Pemerintah Kota Denpasar I Dewa Gede Rai mengatakan, usai pelantikan Wali Kota Denpasar dan Wakil Wali Kota Denpasar itu, pihak Pemkot Denpasar akan mengadakan acara penyerahterimaan jabatan dari Pelaksana harian (Plh) Wali Kota Denpasar kepada Wali Kota Denpasar terpilih yang sudah dilantik yang dijadwalkan Senin (1/3) mendatang.
Lebih lanjut Koster menyatakan, kepala daerah harus menjadi pemimpin daerah dan masyarakat, baik secara sekala (nyata) maupun secara niskala (nirnyata). Tugas kepala daerah adalah memimpin pembangunan di daerah dan juga melayani masyarakatnya. “Acara pelantikan ini menjadi momentum percepatan proses pembangunan,” katanya.
Koster juga mengingatkan seluruh bupati maupun wali kota di Bali agar mereka menyelaraskan rencana pembangunan di masing-masing kabupaten atau kota dengan rencana pembangunan provinsi. Koster menyebutkan, pembangunan di Bali diarahkan dalam konsep satu pulau, satu pola, dan satu tata kelola.
Apalagi visi pembangunan Bali yang tertuang dalam rencana pembangunan jangka menengah adalah "Nangun Sat Kerthi Loka Bali" melalui pola pembangunan semesta berencana. Adapun pembangunan Bali akan menitikberatkan pada lima bidang prioritas, yakni; bidang sandang, pangan, dan papan; bidang kesehatan dan pendidikan; bidang jaminan sosial dan ketenagakerjaan; dan bidang adat, agama, seni, dan tradisi; serta bidang pariwisata.