Kepala Daerah Baru di NTB Diminta Bekerja Sama Menanggulangi Covid-19
Enam pasangan kepala daerah terpilih pada pemilihan kepala daerah serentak 2020 di NTB dilantik. Gubernur NTB meminta pasangan kepala daerah itu bekerja sama menanggulangi Covid-19.
Oleh
ISMAIL ZAKARIA
·4 menit baca
MATARAM, KOMPAS — Gubernur Nusa Tenggara Barat Zulkieflimansyah, Jumat (26/2/2021), melantik enam pasangan kepala daerah terpilih pada pemilihan kepala daerah serentak tahun 2020. Kepala daerah yang baru dilantik diharapkan bisa bekerja sama menanggulangi Covid-19.
Pelantikan berlangsung di Gedung Graha Bhakti Praja Kompleks Kantor Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Selain Gubernur dan wakilnya, Sitti Rohmi Djalillah, turut hadir anggota forum komunikasi pimpinan daerah tingkat provinsi dan semua kabupaten kota di NTB.
Enam pasangan kepala daerah yang dilantik, yakni Wali Kota-Wakil Wali Kota Mataram Mohan Roliskana-TGH Mujiburahman, Bupati-Wakil Bupati Lombok Utara Djohan Sjamsu-Danny Karter Febrianto, serta Bupati-Wakil Bupati Lombok Tengah Lalu Pathul Bahri-M Nursiah.
Selain itu, ada Bupati dan Wakil Bupati Sumbawa Barat W Musyafirin dan Fud Syaifuddin, Bupati dan Wakil Bupati Dompu Kader Jaelani dan Syahrul Parsan, dan Bupati dan Wakil Bupati Bima Indah Damayanti Putri dan Dahlan M Noer.
Dalam acara pelantikan yang bisa disaksikan secara langsung di sejumlah platform itu, penerapan protokol kesehatan secara ketat. Gubernur, pasangan yang dilantik, serta undangan, selama proses terlihat mengenakan masker.
Acara diawali dengan pembacaan sumpah jabatan yang dibacakan oleh Gubernur dan diikuti oleh setiap pasangan. Setelah itu, dilakukan penandatanganan fakta integritas dan penyerahan keputusan Menteri Dalam Negeri, dan diakhiri dengan pelantikan.
Dalam sambutannya, Zulkieflimansyah mengatakan, dari enam pasangan yang dilantik, lima di antaranya sudah berpengalaman. Hal itu karena mereka merupakan calon petahana atau pernah menjabat sebagai kepala daerah.
Mudah-mudahan, daerah yang tadinya (berada pada zona) merah atau oranye, bisa kembali hijau. Pulih seperti sedia kala. Sehingga bisa kembali normal seperti sebelumnya. (Zulkieflimansyah)
Berdasarkan catatan Kompas, Mohan Roliskana yang dilantik sebagai Wali Kota Mataram sebelumnya menjabat sebagai Wakil Wali Kota Mataram selama dua periode mendampingi Ahyar Abduh. Begitu juga dengan Lalu Pathul Bahri yang dilantik sebagai Bupati Lombok Tengah.
Pasangan W Musyafirin dan Fud Syaifuddin adalah pasangan yang lima tahun sebelumnya memimpin Sumbawa Barat. Begitu juga dengan pasangan Indah Damayanti Putri dan Dahlan M Noer yang kembali terpilih memimpin Kabupaten Bima.
Sementara Djohan Syamsu yang dilantik sebagai Bupati Lombok Utara pernah memimpin wilayah itu pada periode 2010-2015. Pada Pilkada serentak lalu, Djohan dan pasangannya menang atas calon bupati petahana Najmul Akhyar.
”Sementara pasangan Bupati dan Wakil Bupati Dompu, tak lagi awam di ranah pemerintahan,” kata Zulkieflimansyah.
Zulkieflimansyah menambahkan, setelah dilantik, kepala daerah yang dilantik adalah pemimpin bagi semua. Tidak hanya bagi yang memilih dan mendukung mereka, tetapi juga bagi yang tidak mendukung.
”Ada riuh rendah, ada sedikit dinamika. Tetapi, insyaallah, dengan pelantikan bapak-ibu sebagai pimpinan di daerah, menjadi sejarah. Kita tata jalan ke depan bersatu, mewujudkan visi-misi daerah masing-masing, demi NTB yang lebih baik dan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang kita cintai,” kata Zulkieflimansyah.
Pandemi
Zulkieflimansyah menambahkan, pelantikan kepala daerah tersebut berlangsung pada masa yang berbeda, yakni di tengah merebaknya pandemi Covid-19. Termasuk di Nusa Tenggara Barat.
Menurut Wakil Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi NTB, hingga Kamis (25/2/2021), total pasien Covid-19 di NTB mencapai 9.269 orang.
Dari jumlah itu, pasien sembuh mencapai 7.831 (84,49 persen) dan pasien meninggal sebanyak 384 orang (4,16). Adapun pasien yang masih positif sebanyak 1.052 orang.
Oleh karena itu, Zulkieflimansyah berharap, para kepala daerah terpilih, diharapkan bisa membawa daerah yang dipimpinnya menjadi lebih baik, terutama saling bekerja sama untuk menanggulangi Covid-19.
”Mudah-mudahan, daerah yang tadinya (berada pada zona) merah atau oranye, bisa kembali hijau. Pulih seperti sedia kala sehingga bisa kembali normal, seperti sebelumnya,” kata Zulkieflimansyah.
Hingga saat ini, dari 10 kabupaten kota di NTB, empat masih berada dalam zona merah penularan Covid-19, yakni Kabupaten Bima, Kota Bima, Kabupaten Dompu, dan Kabupaten Sumbawa.
Lainnya masih oranye, yakni Kabupaten Sumbawa Barat, Kabupaten Lombok Timur, Kota Mataram, dan Lombok Barat. Sementara dua lainnya, yakni Lombok Tengah dan Lombok Utara, berada dalam zona kuning.
Selain penelusuran riwayat kontak, penegakan protokol kesehatan, dan vaksinasi, Provinsi NTB juga mulai melaksanakan Program Kampung Sehat Jilid 2. Program yang diinisiasi oleh Kepolisian Daerah NTB itu guna mendorong pencegahan Covid-19 dari tingkat desa.
Sejalan dengan hal itu, Wali Kota Mataram Mohan Roliskana mengatakan, penanganan Covid-19 menjadi prioritas pertama. Salah satunya dengan memaksimalkan pelaksanaan Program Kampung Sehat Jilid 2.
Menurut Mohan, Pemerintah Kota Mataram siap mendukung program itu melalui berbagai intervansi kebijakan dan program lainnya. Ia berharap, penanganan pandemi tidak hanya dilakukan pemerintah kota, tetapi juga lintas sektor, termasuk masyarakat.