Kebangkitan Ekonomi Jadi Fokus Tiga Kepala Daerah Terpilih di DIY
Ekonomi jadi prioritas tiga kepala daerah baru di Daerah Istimewa Yogyakarta. Selain menarik investasi, daerah-daerah di DIY akan mengoptimalkan industri kreatif dan sektor pertanian.
Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
·3 menit baca
YOGYAKARTA, KOMPAS—Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sultan Hamengku Buwono X melantik tiga pasangan kepala daerah terpilih dalam Pilkada Serentak 2020, di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Jumat (27/2/2021). Ketiga kepala daerah terpilih berjanji fokus membangkitkan perekonomian masyarakat di tengah kondisi pandemi Covid-19.
Tiga daerah yang mengikuti Pilkada Serentak 2020, di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), yaitu Kabupaten Bantul, Gunung Kidul, dan Sleman. Abdul Halim Muslih dan Joko B Purnomo terpilih menjadi bupati dan wakil bupati Bantul, Sunaryanta dan Heri Susanto menjadi bupati dan wakil bupati Gunung Kidul, sedangkan Kustini Sri Purnomo dan Danang Maharsa menjadi bupati dan wakil bupati Sleman.
“Dalam menjalankan awal pemerintahan, para bupati dan wakil bupati untuk segera membelanjakan APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) dan Dana Istimewa Tahun Anggaran 2021 agar ekonomi masyarakt mulai pulih untuk segera bangkit pasca vaksinasi nasional,” kata Sultan, dalam sambutan pelantikan kepala daerah tersebut, Jumat siang.
Sultan menambahkan, para kepala daerah terpilih diharapkan punya pendekatan yang luar biasa dalam menangani persoalan-persoalan di daerahnya. Penanganan Covid-19 dan pemulihan perekonomian daerah lewat dukungan terhadap usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) hendaknya dilaksanakan secara simultan.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih menyatakan, pihaknya segera menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah selama lima tahun, dalam waktu dekat. Agenda kebangkitan perekonomian masyarakat menjadi salah satu poin penting. Hal tersebut dilakukan dengan mengoptimalkan potensi industri kreatif di daerah tersebut.
“Bantul menjadi kabupaten kreatif yang kuat. Kami ingin menguatkan sampai menuju kota kreatif level dunia. Karena, kami unggul di bidang industri kreatif. Khususnya di bidang craft dan kuliner,” kata Halim.
Lebih lanjut, Halim menyatakan, dalam upaya membangun daerah kreatif, pihaknya akan meningkatkan penyerapan investasi. Hal tersebut dipercaya mampu memulihkan perekonomian setelah pandemi Covid-19. Investasi diyakini mengatasi persoalan pengangguran, kemiskinan, hingga peningkatan kesejahteraan.
Halim menambahkan, penanganan Covid-19 juga menjadi perhatian utama. Dukungan penuh bakal diberikan pada pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di daerah tersebut. Upaya lainnya dilakukan dengan memperbanyak shelter isolasi hingga di tingkat desa. Komunitas relawan pun akan terus diminta menggiatkan upaya pencegahan Covid-19.
Sementara itu, Bupati Gunung Kidul Sunaryanta menyampaikan, pihaknya juga akan memfokuskan pekerjaan terhadap kebangkitan ekonomi kerakyatan. Terdapat tiga hal yang bakal dioptimalkan, yakni peternakan, perikanan, dan pertanian. Hal ini melihat dari potensi daerah tersebut dalam ketiga hal itu.
“Ekonomi kerakyatan ini juga menyangkut persoalan UMKM. Kami akan berfokus pada masalah pengentasan-pengentasan kemiskinan,” kata Sunaryanta.
Terkait penanganan Covid-19, Sunaryanta mengatakan, pihaknya masih perlu bertemu dengan jajaran Dinas Kesehatan Gunung Kidul. Prinsipnya, prosedur penanganan dari pemerintah pusat bakal diikuti sepenuhnya.
Selanjutnya, Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo mengatakan, saat ini, pihaknya memusatkan perhatian untuk penanganan Covid-19. Untuk itu, pelaksanaan vaksinasi akan dikawal ketat hingga menjangkau seluruh masyarakat. Pihaknya meyakini, kesuksesan vaksinasi dapat menumbuhkan perekonomian.
“Harapannya, setelah vaksinasi terlaksana, ekonomi langsung digerakkan bersama. Kami harapkan semua dibantu bekerja sama bagaimana peningkatan ekonomi langsung menggeliat dan bekerja. Gerakan kita adalah UMKM bergerak bersama,” kata Kustini.