Acara Pelantikan Wali Kota Magelang Tanpa Protokol Kesehatan Ketat
Tak ada jaga jarak, bahkan para tamu saling bersalaman dengan M Nur Aziz-Manzyur beserta pasangannya secara langsung. Kondisi ini disayangkan karena berlangsung saat penularan Covid-19 masih tinggi.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·3 menit baca
MAGELANG, KOMPAS - Acara pelantikan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Magelang, Jawa Tengah, yang dihelat di Pendopo Pengabdian, Kompleks Rumah Dinas Wali Kota, pada Jumat (26/2/2021) berlangsung tanpa protokol kesehatan Covid-19 ketat. Tak ada jaga jarak, bahkan para tamu saling bersalaman dengan M Nur Aziz-Manzyur beserta pasangannya secara langsung.
Aziz-Mansyur, bersama 16 kepala daerah lainnya di Jawa Tengah dilantik secara hibrida. Pelantikan dilakukan oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dari Kota Semarang. Adapun para kepala daerah mengikuti dari daerah masing-masing.
Di Kota Magelang, acara pelantikan Aziz-Mansyur berlangsung ramai, dengan puluhan tamu undangan. Selain jajaran dinas, instansi di Kota Magelang, serta keluarga Aziz dan Mansyur, acara ini juga dihadiri anggota DPRD Kota Magelang, perwakilan partai pendukung, serta puluhan massa pendukung pasangan tersebutansyur.
Namun, yang disayangkan, semua tamu undangan memberikan ucapan selamat pada Aziz-Mansyur. Banyak di antara mereka masih memberikan ucapan dengan bersalaman. Bahkan, Aziz maupun Mansyur, beserta istri masing-masing, juga membalas ucapan para tamu dengan pelukan dan ciuman. Meski demikian, tidak ada satu pun petugas yang mengingatkan soal protokol kesehatan.
Setelah bersalaman, para tamu pun bergantian berfoto bersama pasangan Aziz-Mansyur. Jumlah tamu tidak dibatasi, sehingga ketika jajaran dinas dan instansi akan berfoto bersama, puluhan orang pun mengambil posisi berdekatan dan tak berjarak.
Untuk acara pelantikan ini, Aziz mengatakan, Pemerintah Kota Magelang sebenarnya hanya mengundang 25 tamu saja. Namun, dia mengakui tamu yang hadir jauh lebih banyak. Menyikapi hal ini, Aziz mengaku, dirinya tidak bisa terlalu ketat membatasi tamu.
“Protokol kesehatan memang harus diterapkan, namun, bagaimanapun juga kami tetap harus fleksibel menyikapi semuanya. Kami tidak bisa terlalu saklek, terlalu ketat menjalankan protokol kesehatan,” ujarnya.
Kendati demikian, dia memastikan tidak akan kendor dan akan tetap melakukan pembatasan dalam jumlah tamu dalam acara-acara yang diselenggarakan masyarakat.
Sekretaris Daerah Kota Magelang Joko Budiyono, mengatakan, banyaknya tamu yang hadir, pada akhirnya membuat situasi sulit dikendalikan. Untuk acara pemberian ucapan selamat saja, tamu yang hadir juga tidak bisa diatur karena tamu terus berdatangan.
Upaya mengatur tamu agar bergiliran memberi ucapan selamat maupun berfoto bersama, dinilai justru akan memicu antrean semakin panjang. “Situasi semacam ini sulit dikendalikan. Mungkin, ada baiknya, kita berdoa agar semua yang hadir dalam acara ini semuanya sehat-sehat saja,” ujarnya.
Aziz mengatakan, kesempatan untuk berkomunikasi dengan warga akan dibuka 24 jam dalam sehari di nomor telepon 081326213445. “Selain menyampaikan kritik, keluhan dan masukan terkait pembangunan, warga juga terbuka untuk berkonsultasi terkait masalah kesehatan. Semua kebutuhan dan keinginan warga akan saya layani secara gratis,” ujar Aziz yang juga berprofesi sebagai dokter spesialis penyakit dalam dan terakhir bertugas di Pemalang, tersebut, Jumat (26/2/2021).
Semua keluhan dari masyarakat yang diterima nantinya akan diteruskan kepada kepala dinas, badan, atau instansi terkait. Namun, dia pun juga meminta agar semua jajaran di bawahannya juga memiliki keterbukaan yang sama untuk menerima keluhan dari masyarakat, setidaknya melalui akun media sosial.
Aziz mengatakan, dirinya bersama Wakil Bupati Magelang M Mansyur, akan tetap mengikuti rencana pembangunan jangka panjang daerah (RPJMD) yang telah ditetapkan sebelumnya. Namun, Aziz mengaku cukup lega karena jajaran aparatur Pemerintah Kota Magelang masih bisa melakukan penyesuaian, sehingga 38 program atau kegiatan baru yang telah mereka rancang tetap bisa dijalankan.
Dalam waktu dekat, lanjut Aziz, pihaknya akan merealisasikan sejumlah rencana yang sempat dijanjikan, antara lain mengalokasikan dana Rp 30 juta per tahun untuk setiap RT di Kota Magelang. Kendati demikian, dia menegaskan, uang tersebut tidak akan dicairkan dalam bentuk dana segar, tetapi sebagai dana pembiayaan kegiataan sesuai usulan setiap RT.
“Dalam waktu dekat, saya pun akan langsung bertemu warga untuk membicarakan perihal pembangunan di setiap RT ini,” ujarnya.