Presiden Minta Perbaikan Tanggul Citarum Tuntas dalam Dua Hari
Presiden Joko Widodo memberi target dua hari untuk penyelesaian tanggul Sungai Citarum yang jebol di Kabupaten Bekasi. Perbaikan rumah yang tersapu luapan sungai pun dijanjikan sesegera mungkin.
Oleh
NINA SUSILO
·3 menit baca
BEKASI, KOMPAS — Presiden Joko Widodo meminta penanganan Tanggul Citarum yang jebol di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, rampung dalam dua hari ini. Rumah warga yang rusak tersapu banjir juga dijanjikan akan diperbaiki pemerintah secepatnya.
Presiden Joko Widodo meninjau Tanggul Sungai Citarum yang terletak di Kecamatan Pebayuran, Kabupaten Bekasi, Rabu (24/2/2021) siang. Tanggul itu jebol pada Sabtu (20/2/2021) malam di tiga titik.
Kejadian ini mengakibatkan banjir merendam sejumlah wilayah di Kabupaten Bekasi, terutama di sekitar Daerah Aliran Sungai Citarum. Setidaknya 6.500 keluarga terdampak dan 280 hektar lahan persawahan terendam.
Perbaikan tanggul sudah dilakukan sejak dua hari lalu. Presiden Joko Widodo pun meminta supaya perbaikan diselesaikan secepatnya. ”Saya memberi target maksimal dua hari lagi sudah harus selesai tanggulnya sehingga semuanya berfungsi normal kembali,” kata Presiden dalam keterangan pers seusai peninjauan.
Dalam peninjauan ini, Presiden didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri Sosial Tri Rismaharini, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dan Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja.
Presiden memantau pengurukan di desa terdampak banjir. Sejumlah alat berat, seperti ekskavator, digunakan dalam proses tersebut.
Basuki, seusai mengecek kondisi banjir di Bekasi Sabtu (20/2/2021) lalu, mengatakan, tahun ini, Kementerian PUPR akan menangani Sungai/Kali Bekasi mulai dari pertemuan Sungai Cikeas dan Cileungsi sampai ke muara Sungai Bekasi. ”Salah satu paketnya sudah terkontrak dan mulai dilaksanakan akhir Februari 2021 ini, insyaallah 2 tahun selesai,” katanya.
Presiden Joko Widodo meninjau Tanggul Citarum yang jebol di Kabupaten Bekasi, Rabu (24/2/2021).Normalisasi Kali Bekasi sepanjang 33 km dilakukan berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Kota Bekasi, utamanya untuk pembebasan lahan.
Khusus penanganan darurat banjir di Perumahan Pondok Gede Permai, Kementerian PUPR akan menutup tanggul jebol sepanjang 60 meter dengan geobag.
Staf Ahli Menteri PUPR Endra S Atmawidjaja menjelaskan, sebanyak seribu geobag yang berupa kantong jumbo dengan berat 1-1,5 ton dipasang untuk menahan tanggul. Supaya kuat, penahan ini dibuat empat lapis.
Untuk jangka panjang, tanggul permanen sedang didesain. Selain itu, pembangunan Bendungan Cibeet dan Cijuray juga dinilai akan membantu mengatasi banjir di wilayah ini.
Banjir juga mengakibatkan rumah-rumah penduduk tersapu atau hilang.
”Kemudian masyarakat yang terkena dampak, tadi di sini ada 30 juga perumahannya akan segera diselesaikan dalam waktu yang secepat-cepatnya,” tambah Presiden seusai peninjauan.
Saat ini, pengungsi masih berada di 17 titik pengungsian yang tersebar di sembilan desa terdampak, yakni Desa Karangsegar, Desa Sumberurip, Desa Karangharja, Desa Sumbereja, Desa Karangpatri, Desa Bantarsari, Desa Karanghaur, Desa Sumbersari, dan Desa Bantarjaya.