DKK Salurkan Bantuan bagi Penyintas Banjir Pekalongan
Tiga pekan terakhir, banjir merendam sejumlah wilayah di Kota dan Kabupaten Pekalongan, Jateng. Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas menyalurkan bantuan dari pembaca harian Kompas untuk meringankan beban penyintas.
Oleh
KRISTI UTAMI
·4 menit baca
PEKALONGAN, KOMPAS — Lebih kurang tiga pekan terakhir, sejumlah wilayah di Kota Pekalongan dan Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, terendam banjir. Untuk meringankan beban penyintas, Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas menyalurkan bantuan dari pembaca Harian Kompas di dua daerah itu, Rabu (24/2/2021), senilai Rp 150 juta dalam bentuk bahan makanan, selimut, dan kebutuhan harian.
Banjir dengan ketinggian 20-70 sentimeter sampai Rabu siang masih merendam sejumlah wilayah di Kota dan Kabupaten Pekalongan. Akibatnya, sebanyak 2.351 orang masih bertahan di sejumlah lokasi pengungsian.
Mayoritas penyintas tinggal di pengungsian selama lebih kurang tiga pekan sejak Jumat (5/2/2021). Saat berangkat ke pengungsian, sebagian warga tidak membawa pakaian ganti, selimut, dan perlengkapan pribadi lainnya.
Hal itu, antara lain, dialami warga yang mengungsi di Masjid Al Karomah, Kelurahan Tirto, Kecamatan Pekalongan Barat misalnya. Akibatnya, selama di pengungsian, mereka tidak bisa mengganti pakaian setiap harinya.
”Saat berangkat mengungsi, semuanya panik, jadi hanya membawa pakaian yang saat itu dipakai. Untuk itu, para pengungsi sangat membutuhkan pakaian ganti, terutama ibu-ibu dan anak-anak,” kata Adib (39), koordinator pengungsi di Masjid Al Karomah, Rabu petang.
Di pengungsian tersebut, Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas (DKK) menyalurkan paket bantuan dari pembaca harian Kompas berupa pakaian anak, pakaian dalam wanita, pakaian dalam pria, dan daster. Selain itu, ada disalurkan pula bantuan berupa sarung, biskuit, dan susu untuk anak-anak.
DKK juga menyalurkan bantuan bahan makanan ke dapur umum Gedung Olahraga Jatayu, Kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan dan dapur umum Desa Mulyorejo, Kecamatan Tirto, Kabupaten Pekalongan. Bahan makanan meliputi, beras, mi instan, minyak goreng, gula pasir, teh celup, kecap, bawang merah, dan bawang putih.
”Sejak 4 Februari, rumah warga terendam hingga ketinggian 100 sentimeter. Mayoritas warga dapurnya terendam jadi tidak bisa memasak. Sehingga kami mendirikan dapur umum untuk menyuplai makanan dan minuman bagi warga,” kata Sekretaris Desa Mulyorejo Miftahul Huda.
Menurut Huda, ada 3.756 orang yang setiap hari bergantung pada dapur umum tersebut. Dalam sehari, sedikitnya 12.000 nasi bungkus disalurkan tiga kali kepada penyintas banjir.
”Tiga hari terakhir, banjir di sejumlah wilayah sudah mulai surut sehingga bantuan yang kami salurkan bahan makanan mentah kemudian mereka memasaknya sendiri,” tutur Huda.
Adapun di Desa Pacar, Kecamatan Tirto, bantuan berupa obat-obatan, peralatan mandi, dan mi instan disalurkan kepada penyintas banjir. Obat-obatan yang disalurkan antara lain, minyak angin, minyak telon, obat sakit kepala, dan obat diare.
Manajer Eksekutif Yayasan DKK Anung Wendyartaka mengatakan, bantuan disalurkan di empat titik, yakni pengungsian Masjid Al Karomah, dapur umum Gedung Olahraga Jatayu, dapur umum Desa Mulyorejo, dan Desa Pacar. Jenis bantuan disesuaikan dengan kebutuhan agar tidak mubazir.
”Sebelum memberikan bantuan, kami melakukan survei di sejumlah lokasi pengungsian untuk mencari tahu terkait apa saja yang menjadi kebutuhan mereka. Dengan begitu, bantuan yang kami salurkan bisa tetap sasaran, tidak mubazir,” ucap Anung.
Anung mengungkapkan, pihaknya turut prihatin atas bencana yang sudah tiga pekan terakhir menimpa sebagian warga Kota Pekalongan dan Kabupaten Pekalongan. Anung berharap, banjir bisa segera surut dan masyarakat bisa kembali beraktivitas dengan normal.
Sebelumnya, DKK telah menyalurkan bantuan pembaca harian Kompas kepada warga yang terdampak bencana banjir di Jakarta, Karawang, Pamanukan, dan Semarang. Sejauh ini, dana yang telah disalurkan DKK untuk warga penyintas banjir di kota-kota itu berjumlah sekitar Rp 300 juta.
Direktur Yayasan DKK Tomy Trinugroho menjelaskan, DKK menyiapkan penyaluran bantuan dari pembaca Kompas ke daerah-daerah bencana lainnya. Di Jabodetabek, bantuan yang diberikan, terutama berupa makanan cepat saji karena itulah kebutuhan utama mereka saat banjir baru melanda. Mereka umumnya warga yang memilih tinggal di rumah yang terendam dan memliki persediaan makanan terbatas.
DKK lantas berupaya menyalurkan bantuan pembaca Kompas di wilayah Pantura, seperti di Pekalongan, Pamanukan, dan Karawang yang juga dilanda banjir. Bantuan tersebut berupa antara lain beras dan minyak goreng.
”Tentu saja penyaluran bantuan pembaca Kompas ini dapat terwujud berkat kerja sama dengan unit lain dalam Grup Kompas Gramedia yang tergabung dalam Forum Komunikasi Daerah (FKD),” ujar Tomy.