Ekonomi Kreatif Potensial Jadi Motor Ekonomi Danau Toba di Tengah Pandemi
Presiden Joko Widodo meminta agar ekonomi kreatif serta usaha mikro kecil dan menengah menjadi motor ekonomi kawasan Danau Toba di tengah pandemi. Omzet sejumlah produk kreatif yang telah mendunia terbukti meningkat.
Oleh
NIKSON SINAGA
·3 menit baca
SIDIKALANG, KOMPAS — Presiden Joko Widodo meminta ekonomi kreatif serta usaha mikro kecil dan menengah menjadi motor ekonomi kawasan Danau Toba di tengah pandemi. Sejumlah produk kreatif yang telah mendunia mengalami peningkatan omzet selama pandemi ditopang penjualan daring.
”Para pelaku kreatif dan UMKM di kawasan Danau Toba sudah sangat mendunia. Misalnya, ulos yang sudah mendunia dan kopi Sidikalang yang sangat tersohor,” kata Presiden melalui sambungan video konferensi saat membuka Kampanye Beli Kreatif Danau Toba yang digelar di Kabupaten Dairi, Sumatera Utara, Sabtu (20/2/2021).
Di Dairi, acara itu dihadiri Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Bupati Dairi Eddy Keleng Ate Berutu, dan para pelaku usaha ekonomi kreatif dan UMKM di Sumut. Hadir juga secara virtual Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dan sejumlah menteri di Kabinet Indonesia Maju.
Presiden mengatakan, program itu merupakan bagian dari Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI) yang telah diluncurkan sejak 2020. Tahun ini, BBI akan lebih fokus mengembangkan potensi daerah.
Presiden menyebutkan, kawasan Danau Toba merupakan destinasi pariwisata superprioritas. Kawasan Danau Toba mempunyai potensi luar biasa yang layak dikembangkan, seperti ulos, kopi, dan produk kuliner khas daerah.
”Kawasan ini juga cantik dengan bentangan danau vulkaniknya. Paduan pariwisata dan ekonomi kreatifnya layak digaungkan ke Nusantara hingga dunia dan diharapkan akan mampu membangkitkan ekonomi Indonesia lewat industri digital,” kata Presiden.
Di tengah pandemi, kata Presiden, penjualan produk ekonomi kreatif dan UMKM secara daring wajib dilakukan. Ia mengajak agar kampanye itu dilengkapi edukasi dan pendampingan pelaku usaha untuk bisa benar-benar masuk dan maju di pasar daring. Ia meminta pelaku usaha tidak hanya sekadar masuk ke platform e-commerce, tetapi juga harus bisa memanfaatkannya untuk memperluas pasar.
”Pada 2020, Gerakan Nasional BBI berhasil mengajak lebih dari 3,8 juta pelaku ekonomi kreatif dan UMKM masuk ke platform e-commerce untuk bisa meluaskan potensi pasar hingga nasional bahkan mancanegara,” ujarnya.
Sandiaga mengatakan, pandemi Covid-19 telah memberikan dampak luar biasa pada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. ”Kita perlu waktu untuk pulih kembali,” katanya.
Di tengah pandemi, kata Sandiaga, lapangan pekerjaan harus dibuka seluas-luasnya dan peluang usaha harus ditumbuhkan. ”Strategi utama kami adalah inovasi, adaptasi, dan kolaborasi,” kata Sandiaga.
Strategi utama kami adalah inovasi, adaptasi, dan kolaborasi
Di kawasan Jabodetabek, kata Sandiaga, kampanye Beli Kreatif bahkan diluncurkan di tengah status pembatasan sosial berskala besar. Program itu pun telah bekerja sama dengan enam e-commerce dan dua jasa transportasi berbasis aplikasi.
”Omzet ekonomi kreatif dan UMKM di Jabodetabek pun telah naik 60 persen dan melibatkan 6.738 tenaga kerja,” kata Sandiaga.
Untuk meningkatkan ekonomi kreatif dan UMKM, kata Sandiaga, mereka telah meluncurkan Beli Kreatif Danau Toba Fair 2021 di Mall Serpong, Tangerang, Jumat (19/2). Peluncuran itu untuk mengangkat ekonomi kreatif Danau Toba ke skala nasional.
Renny Kartini Manurung, pendiri usaha Dame Ulos, mengatakan, pandemi awalnya memukul usaha tenun ulos di Tapanuli Utara itu. ”Namun, pandemi juga yang membuat kami menggarap pasar penjualan secara daring. Kini, kami bisa menembus pasar nasional dan internasional. Omzetnya justru naik 30 persen,” kata Renny.
Renny mengatakan, bermitra dengan pekerja penenun ulos. Penjualan daring pun membuat penenun ulos mendapat bagian yang lebih layak karena mereka dihargai sebagai pekerja seni.
Marandus Sirait, perajin olahan andaliman menjadi berbagai makanan dan minuman, mengatakan, penjualan daring membuat penjualan bumbu yang berasal dari tanaman endemik dataran tinggi Danau Toba itu semakin meningkat. Ia pun berharap, kesejahteraan petani tetap meningkat di tengah pandemi dengan meluasnya pasar.