Tahun Ini, Pengunjung Candi Borobudur Ditargetkan Hanya 1 Juta Orang
Target kunjungan wisatawan ke Candi Borobudur pada 2021, hanya ditetapkan satu juta orang. Target tidak ditetapkan sebanyak tahun-tahun sebelumnya karena situasi pandemi diduga masih berlangsung lama.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·3 menit baca
MAGELANG, KOMPAS — Taman Wisata Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, hanya menargetkan kedatangan 1 juta orang pada tahun 2021. Angka ini hanya 25-30 persen dari target dan realisasi pengunjung selama lima tahun terakhir yang berkisar 3 juta-4 juta pengunjung per tahun.
Sekretaris PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko Emilia Eny Utari mengatakan, angka itu adalah target realistis mengacu total jumlah pengunjung tahun 2020, sebesar 996.520 orang. Jumlah itu hanya sekitar 25 persen dari target awal sebanyak 4,39 juta orang.
”Karena perkembangan situasi pandemi masih sulit diprediksi, kami hanya berani menetapkan target sedikit di atas tahun lalu,” ujarnya, Jumat (19/2/2021).
Target lebih kurang 1 juta orang itu, menurut dia, sejauh ini, hanya menyasar wisatawan domestik. Pihaknya tidak menetapkan target kunjungan wisatawan mancanegara karena belum menyusun regulasi menerima kedatangan mereka.
Di tengah situasi pandemi, Emilia mengatakan, belum bisa berbuat banyak meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan. Saat ini, fokus perhatian utamanya adalah meminimalkan risiko penularan di lingkungan candi. Tidak hanya di Borobudur, hal serupa juga dilakukan di Prambanan dan Ratu Boko.
General Manager Taman Wisata Candi Borobudur I Gusti Putu Ngurah Sedana menuturkan, kunjungan wisatawan belum mungkin digenjot optimal. Saat ini pihaknya harus menjalankan berbagai aturan terkait pembatasan pengunjung.
Salah satunya aturan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang belum mengizinkan pengunjung naik ke bangunan candi. Alasannya, lorong di candi terlalu sempit sehingga tidak memungkinkan pengunjung untuk menjaga jarak aman. Aturan itu sering kali mengecewakan wisatawan. Akibatnya, calon wisatawan kerap membatalkan minatnya untuk datang.
”Jika dihitung sejak awal Candi Borobudur kembali dibuka bulan Juni 2020 hingga sekarang, jumlah wisatawan yang memutuskan batal berkunjung karena dilarang naik ke candi mencapai hingga 50.000 orang,” ujarnya.
Jika dihitung sejak awal Candi Borobudur kembali dibuka bulan Juni 2020 hingga sekarang, jumlah wisatawan yang memutuskan batal berkunjung karena dilarang naik ke candi mencapai hingga 50.000 orang
Selain itu, Putu mengatakan, pihaknya masih harus mematuhi ketentuan dari Balai Konservasi Borobudur untuk menutup Taman Wisata Candi Borobudur, sehari per minggu, pada Senin. Selain memberi jeda, hal itu bertujuan agar lingkungan candi tidak terus-menerus dimasuki wisatawan. Hari jeda itu dimanfaatkan untuk membersihkan lingkungan sekitar dan menyemprotkan disinfektan.
Saat ini, Taman Wisata Borobudur juga masih wajib membatasi jumlah pengunjung, sesuai dengan kuota yang ditetapkan Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Magelang, 4.000 orang per hari. Pembatasan itu, menurut dia, bisa dipatuhi dengan mudah karena animo masyarakat untuk berwisata dan bepergian relatif rendah.
Selain itu, mobilitas warga juga makin dibatasi karena pemerintah memberlakukan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) dan PPKM mikro. Akibat kebijakan itu, Putu mengatakan, jumlah wisatawan Candi Borobudur yang sebelumnya telah mencapai hingga 1.000-2.000 orang per hari, kini 200-400 orang per hari.