Penguburan Puluhan Bangkai Paus Pilot di Pantai Bangkalan Tunggu Air Laut Surut
Kemungkinan terdamparnya puluhan paus pilot disebabkan terseret gelombang sangat kecil. Alasannya ketinggian gelombang di perairan Selat Madura bagian barat saat itu maksimal hanya 1,8 meter.
Oleh
RUNIK SRI ASTUTI/BAHANA PATRIA GUPTA
·3 menit baca
BANGKALAN, KOMPAS — Puluhan ekor paus pilot (Globicephala macrorhynchus) terdampar di Pantai Modung, Desa Paterman, Kecamatan Modung, Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur. Jumlah paus pilot yang mati diperkirakan lebih dari 40 ekor dan hanya 3 ekor yang hidup.
Ketiga ekor paus itu berhasil dipindahkan ke tengah laut oleh petugas dengan dibantu warga. Sementara penyiapan lahan untuk penguburan paus yang mati menunggu air laut surut.
Sertu Samhaji, anggota Koramil Modung, Bangkalan, mengatakan, kehadiran puluhan paus pilot diketahui masyarakat sejak Kamis (18/2/2021) pagi sekitar pukul 09.00. Saat itu kondisi ikan masih hidup dengan posisi bergerombol di tepi pantai. Sekitar pukul 10.00 masyarakat dan sejumlah sukarelawan yang peduli satwa berupaya menghalau ikan-ikan tersebut agar bergerak ke tengah laut.
Karena banyaknya jumlah rombongan ikan tersebut, upaya penyelamatan ikan paus itu pun berlangsung hingga petang. Namun, alangkah terkejutnya masyarakat saat melihat paus yang dievakuasi ke tengah laut ternyata kembali lagi ke pantai sehingga jumlah yang mati menjadi semakin banyak. Kondisi tubuhnya luka-luka.
Kemungkinan terdamparnya puluhan paus pilot disebabkan terseret gelombang sangat kecil.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, pihaknya telah meminta tim peneliti dari Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga Surabaya untuk meneliti penyebab kematian ikan tersebut. Saat ini tim tersebut telah mengambil sampel sebagai bahan penelitian.
”Saya juga sudah minta dikirim eskavator ke lokasi untuk mengeruk lahan dan menyiapkan tempat penguburan bangkai ikan paus. Bangkai ikan paus ini harus segera dikiburkan,” ujar Khofifah.
Lokasi penguburan paus pilot itu ditentukan dari hasil rapat yang diikuti oleh forum komunikasi pimpinan daerah kecamatan setempat. Namun, diperkirakan lokasinya masih di sekitar pantai, menunggu air surut. Adapun tiga ekor paus yang masih hidup sudah dilepaskan ke tengah laut.
Sementara itu, Kepala Subbag Data Evaluasi Pelaporan dan Kehumasan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Jatim Gatut Panggah Prasetyo mengatakan, pihaknya juga sudah menerjunkan tim ke lapangan untuk meneliti keberadaan ikan paus pilot di Modung, Bangkalan. Kini, dia menunggu hasilnya.
Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Surabaya Taufiq Hermawan mengatakan, kemungkinan terdamparnya puluhan paus pilot disebabkan terseret gelombang sangat kecil. Alasannya ketinggian gelombang di perairan Selat Madura bagian barat saat itu maksimal hanya 1,8 meter.
Paus pilot masuk dalam genus Globicephala. Ada dua spesies, yakni paus pilot sirip pendek dan paus pilot sirip panjang. Paus yang terdampar di pantai Modung, Bangkalan, Madura, itu merupakan paus sirip pendek. Paus ini memiliki karakter hidup berkelompok dengan sistem hierarki.
Kasus terdamparnya paus pilot pernah terjadi di kawasan pantai Probolinggo dan Situbondo, Jatim, pada 2016. Di Probolinggo terdapat 32 ekor paus pilot terdampar, sebanyak 25 di antaranya mati dan sisanya berhasil diselamatkan dengan cara digiring kembali ke tengah laut.