Tersasar di Gunung Masurai, Pendaki Diselamatkan Penjaga Hutan Adat
Sempat hilang selama semalam, tiga pendaki di Gunung Masurai, Kabupaten Meraingin, Jambi, akhirnya ditemukan selamat.
Oleh
IRMA TAMBUNAN
·3 menit baca
JAMBI, KOMPAS — Panik menyelimuti para pendaki di Gunung Masurai tatkala kehilangan tiga rekannya. Perjalanan melintasi jalur penurunan gunung itu terasa begitu panjang. Kehilangan rekan begitu menyiksa batin.
Keinginan untuk mendaki gunung tak lebih untuk melepaskan diri dari rasa penat berkepanjangan akibat pandemi Covid-19. Namun, kegembiraan berpetualang di gunung pun buyar seketika.
Mengetahui kehilangan tiga rekannya, setiba di pos awal pendakian, para pendaki segera melapor kepada petugas, Selasa (16/2/2021).
Menurut Mahendra, ketua tim pendaki, rombongan itu berjumlah 8 orang. Selama pendakian yang dimulai hari Minggu (14/2/2021) pagi, mereka selalu bersama-sama. Para pendaki itu merupakan mahasiswa dari Universitas Islam Negeri Sultan Thaha Syaifuddin dan Universitas Jambi.
Setelah menginap dua malam di gunung, mereka lalu beranjak turun gunung pada Selasa. Saat perjalanan pulang menuruni gunung itulah, tiga di antaranya memilih berjalan lebih dulu, yakni Rahayu (20), Romlah (21), dan Nuri (20). ”Mereka berjalan duluan supaya kalau kelelahan bisa sempat beristirahat. Tidak sampai tertinggal jauh,” kata Mahendra.
Akan tetapi, semakin turun ke bawah, lima rekan mereka baru menyadari ketiga temannya tak kunjung tampak. Mereka menduga tiga pendaki itu melintasi jalur yang salah ehingga meskipun telah dikejar, tetap tidak ketemu. Hingga tiba di pos bawah, ketiganya pun masih hilang.
Mengimbau para pendaki agar mempersiapkan terlebih dulu perencanaan pendakian yang lebih matang.
Mengetahui hilangnya tiga pendaki, para petugas di pos bawah langsung bergerak untuk mencari. Begitu pula warga sekitar ikut membantu. Namun, hingga malam mereka tidak juga ditemukan. Warga pun menunggu hingga esok.
Pada Rabu (17/2/2021) pagi, bantuan pencarian kembali dikerahkan. Bahkan, tak hanya dari warga sekitar, datang pula bantuan pencarian dari Basarnas dan kelompok pencinta alam Kabupaten Merangin.
Baru kira-kira pukul 10.00, pengharapan para pencari berbuah hasil. Tiga pendaki yang hilang itu muncul di jalur penurunan bersama sekelompok pengelola hutan adat setempat. ”Kami kaget sekaligus bersyukur tiga teman kami akhirnya selamat,” ujar Mahendra.
Sebagaimana diketahui, Gunung Masurai di Kabupaten Merangin berkategori gunung yang sudah tidak aktif lagi dan jalurnya belum banyak dikelola. Gunung tersebut menaungi tiga wilayah kecamatan, yakni Lembah Masurai, Jangkat, dan Sungai Tenang. Melihat kondisi Gunung Masurai yang belum banyak dieksplor, para pendaki dituntut untuk berhati-hati.
Kepala Basarnas Jambi Ibnu Harris Al Hussain mengimbau para pendaki agar mempersiapkan terlebih dulu perencanaan pendakian yang lebih matang. Selain itu, melapor di pos. Yang tak kalah penting mempersiapkan alat komunikasi dan penanda darurat sebagai sarasa pertolongan dalam kondisi dibutuhkan.
Lutfi dari Humas Basarnas Jambi menambahkan, para pendaki juga disarankan agar melaksanakan pendakian bersama-sama. ”Jangan memisahkan diri dari kelompoknya,” katanya.
Pada Rabu siang, delapan pendaki asal Jambi itu akhirnya dapat pulang kembali. Menurut Mahendra, ketiga rekannya masih dalam kondisi kelelahan. ”Mereka beristirahat selama dalam perjalanan menuju Kota Jambi,” ujarnya.