Siap Gelar Festival Hibrid, Banyuwangi Luncurkan 102 Agenda Wisata
Sistem hibrid memungkinkan gelaran festival dilaksanakan memadukan pertunjukan langsung dan virtual.
Oleh
ANGGER PUTRANTO
·4 menit baca
BANYUWANGI, KOMPAS — Kabupaten Banyuwangi di Jawa Timur meluncurkan 102 agenda festival yang akan digelar sepanjang tahun 2021. Pada masa pandemi, gelaran festival akan dilaksanakan secara hibrid.
Sistem hibrid memungkinkan gelaran festival dilaksanakan memadukan pertunjukan langsung dan virtual. Guna meningkatkan pengalaman virtual (virtual experience), fasilitas 360° juga disediakan tak hanya di gelaran festival, tetapi juga di sejumlah destinasi wisata.
Hal tersebut disampaikan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dalam peluncuran Banyuwangi Festival 2021 di Banyuwangi, Rabu (17/2/2021). Hadir pula secara virtual Menteri Pariwisata dan Ekonomoi Kreatif Sandiaga Uno yang secara simbolis membuka rangkaian acara Banyuwangi Festival 2021.
”Pariwisata saat ini kondisinya benar baru. Dalam tiga tahun terkahir, Banyuwangi diaperasiasi sebagai kota pariwisata terbaik nasional. Namun, kondisi pandemi membuat segalanya berbeda. Oleh karena itu, kami hadirkan Colorful Hybrid Concept sebagai konsep baru berwisata di Banyuwangi,” tutur Anas yang pada saat itu menjalankan hari terakhirnya sebagai Bupati Banyuwangi.
Colorful Hybrid Concept, lanjut Anas, merupakan konsep wisata yang memadukan pariwisata konvensional dengan pengalaman virtual secara daring. Melalui konsep ini, wisatawan yang tidak bisa berkunjung ke Banyuwangi dan tidak sempat mengikuti agenda wisata yang sedang diselenggarakan masih dapat menikmatinya dari tempat tinggalnya masing-masing.
Konsep ini juga memberikan ruang kepada wisatawan agar tetap aman dari penularan Covid-19 karena mereka tidak perlu berkerumun. Dengan fasilitas 360° yang disediakan, wisatawan bisa merasa seolah-olah benar-benar berada di lokasi festival atau destinasi wisata.
Tak hanya itu, melalui fitur yang ditanam pada aplikasi Banyuwangi Tourism, pelaku UMKM juga bisa menjajakan dagangannya. Dalam aplikasi tersebut disajikan animasi virtual pasar 3D yang memungkinkan pengguna melakukan interaksi, seperti berjalan berkeliling hingga melakukan pembelian.
”Konsep ini bukan soal gagah-gagahan, keren-kerenan, atau siapa yang lebih dulu. Kami menghadirkan ini semata-mata agar UMKM dan pelaku wisata dapat segera bangkit. Ini merupakan strategi pemasaran gaya baru pada masa pandemi,” tutur Anas.
Colorful Hybrid Concept merupakan upaya Pemerintah Kabupaten Banyuwangi untuk mengisi kekosongan geliat pariwisata akibat pandemi. Kekosongan tersebut diisi dengan upaya promosi yang atraktif melalui teknologi.
”Saat wisatawan tidak bisa berkunjung ke Banyuwangi, kami justru memapar mereka dengan atraksi dan keindahan Banyuwangi. Harapannya, mereka semakin tertarik dan ingin merasakan keindahan Banyuwangi secara nyata. Nanti setelah pandemi mulai reda, barulah mereka akan berkunjung ke Banyuwangi,” ujar Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Banyuwangi Yanuarto Bramuda.
Bramuda mengatakan, selama tahun 2021 akan ada 102 agenda festival di Banyuwangi. Festival-festival yang akan disajikan secara hibrid direncanakan digelar pada bulan Februari hingga September. Sementara pada Oktober hingga Desember, festival diagendakan dapat digelar langsung dengan pertemuan fisik.
Festival-festival unggulan diagendakan akan digelar justru pada periode Oktober hingga Desember. Beberapa festival tersebut, antara lain, adalah Gandrung Sewu, Banyuwangi Etno Carnival, dan Jazz Gunung Ijen.
Riset Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Banyuwangi memprediksi, sampai September 2021 masyarakat akan sibuk menunggu giliran vaksinasi. Namun, setelah September, saat sebagian besar masyarakat sudah mendapat vaksin, mereka mulai berani melakukan perjalanan.
”Saat itulah kami menyuguhkan festival-festival unggulan. Harapan kami, wisatawan akan banyak berkunjung karena selama Februari hingga September, mereka sudah kami papar dengan Colorful Hybrid Concept sebagai promosi gaya baru,” tuturnya.
Bramuda mengatakan, pada 2020 jumlah kunjungan wisatawan menurun drastis jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pada 2019, jumlah kunjungan wisatawan domestik dapat menembus 5,4 juta kunjungan. Sementara pada 2020, jumlahnya hanya 2,3 juta kunjungan.
Harapan kami, wisatawan akan banyak berkunjung karena selama Februari hingga September, mereka sudah kami papar dengan Colorful Hybrid Concept sebagai promosi gaya baru.
Kondisi lebih parah terjadi pada kunjungan wisatawan mancanegara. Pada 2019, kunjungan wisatawan mancanegara mencapai 109.000. Jumlah tersebut turun drastis menjadi sekitar 90 kunjungan tahun 2020.
Langkah inovasi yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi diapresiasi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno. Menurut dia, dalam era pemulihan pada masa pandemi memang dibutuhkan inovasi di segala lini.
”Saya bangga melihat inovasi pariwisata yang dilakukan Banyuwangi. Saya percaya Banyuwangi yang sudah 10 tahun menggelar Banyuwangi Festival bisa dengan mudah menyinkronisasi inovasi baru ini,” ujarnya.
Sandiaga berharap Banyuwangi tetap menjadi lokomotif pariwisata dan ekonomi kreatif nasional. Apabila langkah ini berhasil, ia berharap daerah lain juga dapat segera meniru inovasi yang dilakukan Banyuwangi.