NTB Tambah Vaksinator dan Permudah Akses ke Sarana Pelayanan Kesehatan
Pemerintah Provinsi NTB mendorong percepatan vaksinasi tenaga kesehatan dan yang terkait. Hingga saat ini sudah ada 27.791 dosis vaksin Covid-19 yang diberikan.
Oleh
ISMAIL ZAKARIA
·3 menit baca
MATARAM, KOMPAS — Vaksinasi Covid-19 untuk tenaga kesehatan dan lainnya di Provinsi Nusa Tenggara Barat masih terus berlangsung. Hingga saat ini, sepuluh kabupaten kota telah memberikan vaksinasi dosis pertama dan memulai dosis kedua. Percepatan terus didorong dengan penambahan vaksinator dan kemudahan akses ke sarana pelayanan kesehatan.
Menurut Data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Nusa Tenggara Barat, hingga Selasa (16/2/2021), vaksinasi tahap pertama dan tahap kedua di NTB mencapai 27.791 dosis.
Dari jumlah itu, sebanyak 21.976 orang telah divaksinasi tahap pertama dan 5.815 orang ditahap kedua. Tahap kedua lebih banyak berasal dari Kota Mataram yang mencapai 3.713 orang (dari 5.334 orang pada tahap pertama).
Selain dari Mataram, tahap kedua juga telah banyak diberikan kepada tenaga kesehatan di Lombok Barat yang mencapai 1.524 orang (dari jumlah penerima vaksin pertama 1.811 orang).
Mataram dan Lombok Barat memang saat ini lebih banyak karena menjadi daerah pertama yang melaksanakan vaksinasi, yakni pertengah Januari lalu. Sementara kabupaten kota lain di Lombok, terutama di Sumbawa, dimulai pada Februari ini.
”Vaksinasi di Pulau Sumbawa memang belakangan sehingga vaksinasi tahap kedua disesuaikan dengan jeda waktu 14 setelah vaksinasi tahap pertama,” kata Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik Provinsi NTB I Putu Gede Aryadi, Rabu (17/2/2021).
Meski demikian, percepatan vaksinasi terus didorong. Menurut Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB Lalu Hamzi Fikri, saat ini mereka masih melatih calon vaksinator untuk memenuhi target hingga 3.000 orang. Vaksinator itu dibutuhkan untuk menyasar target masyarakat umum yang mencapai 2.743.611 atau 5.487.222 suntikan.
Kami berharap semua masyarakat NTB memudahkan proses penelusuran riwayat kontak Covid-19. Termasuk dengan kesadaran kolektif bersedia dan siap untuk divaksin.
Sasaran tunda
Sejalan dengan itu, percepatan lain adalah dengan melakukan pemeriksaan ulang terhadap sasaran tunda dan batal divaksinasi. Khususnya yang berusia lanjut. Hal itu sesuai dengan edaran terbaru.
Menurut Fikri, upaya lain adalah sarana pelayanan kesehatan membukan pelayanan harian untuk vaksinasi. ”Selain itu, pendukung tenaga kesehatan juga dapat divaksinasi agar menumbuhkan kekebalan kelompok di sarana pelayanan kesehatan yang ada,” kata Fikri.
Jika sebelumnya tenaga kesehatan menerima vaksin pada lokasi tertentu atau di tempat yang mereka pilih, menurut Fikri, saat ini pendekatannya berbeda. ”Nakes (tenaga kesehatan) sasaran bisa divaksinasi di mana saja. Tidak lagi menggunakan pembagian lokasi,” ucap Fikri.
Persoalan lain, seperti kendala data sasaran yang membuat tenaga kesehatan belum bisa divaksinasi, juga sudah terselesaikan. Itu berupa pencatatan manual saat berada di sarana pelayanan kesehatan. Setelah itu, baru dimasukkan ke sistem.
Sejalan dengan vaksinasi, penelusuran riwayat kontak juga terus dipercepat. Dengan begitu, penanganan juga bisa lebih cepat sehingga penambahan kasus kematian bisa dikendalikan.
”Kami berharap semua masyarakat NTB memudahkan proses penelusuran riwayat kontak Covid-19. Termasuk dengan kesadaran kolektif bersedia dan siap untuk divaksin. Hal itu diperlukan untuk mempercepat terbentuknya kekebalan kelompok sehingga risiko paparan Covid-19 dapat ditekan seminimal mungkin,” kata Wakil Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi NTB Lalu Gita Ariadi.
Menurut Gita, hingga Rabu sore, total pasien kasus Covid-19 mencapai 8.810 orang. Dari jumlah itu, sebanyak 7.312 orang sudah sembuh dan 369 orang meninggal dunia. Sementara sisanya, 1.129 orang, masih dalam perawatan.