Kabupaten/Kota di Kalbar Diminta Tetapkan Siaga Darurat Karhutla
Titik panas terus muncul di sejumlah wilayah di Kalimantan Barat terutama di Kabupaten Kubu Raya, Mempawah, dan Kota Pontianak. Gubernur Kalbar meminta kabupaten/kota segera menetapkan siaga darurat karhutla.
Oleh
EMANUEL EDI SAPUTRA
·3 menit baca
PONTIANAK, KOMPAS — Titik panas terus muncul di sejumlah wilayah di Kalimantan Barat, terutama di Kabupaten Kubu Raya, Mempawah, dan Kota Pontianak. Sebagai langkah antisipasi, Gubernur Kalbar Sutarmidji meminta kabupaten/kota segera menetapkan siaga darurat kebakaran hutan dan lahan agar penanganan lebih terfokus.
”Saya sudah meminta kepada kabupaten/kota agar segera menetapkan siaga darurat kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Yang banyak titik api sejauh ini di Pontianak, Kubu Raya, dan Mempawah,” ujar Gubernur Kalbar Sutarmidji, Rabu (17/2/2021).
Sutarmidji menuturkan, setelah pelantikan bupati, kabupaten/kota hendaknya segera menetapkan status siaga darurat karhutla. Pelantikan bupati direncanakan dilaksanakan pada Kamis (25/2/2021).
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalbar Lumano menuturkan, status siaga darurat karhutla di tingkat provinsi akan ditetapkan jika minimal ada dua kabupaten/kota yang telah menetapkan status tersebut. Jika sudah ditetapkan, BPBD bisa meminta bantuan untuk pelaksanaan teknologi modifikasi cuaca dan helikopter pemadam.
Tim BPBD selalu berpatroli untuk membasahi gambut yang berpotensi terjadi kebakaran. Selain itu, ketika ditemukan titik panas, tim akan segera memadamkan api.
Koordinator Manggala Agni Kalbar Sahat Irawan Manik menuturkan, sejak awal Februari, total lahan yang terbakar khusus di Kubu Raya dan Ketapang seluas 29,7 hektar. Sebagian besar yang terbakar merupakan lahan gambut.
Rabu (17/2/2021), Manggala Agni melaksanakan proses pendinginan lokasi yang terbakar di Desa Kuala Dua, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya. Proses pemadaman juga masih dilakukan di Desa Lambau, Kecamatan Jawai, Kabupaten Sambas, dan Desa Nusa Pati, Kecamatan Sungai Pinyu, Kabupaten Mempawah.
Berdasarkan data Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional, pantauan Selasa (16/2/2021) pukul 07.00 hingga Rabu (17/2/2021) pukul 07.00, di Kalbar terdapat 172 titik panas yang tersebar di sejumlah kabupaten/kota, yakni Mempawah (51), Kubu Raya (52), Kota Pontianak (43) dan Landak (8). Selain itu, Sambas (8), Ketapang (6), Sintang (2), Sanggau (1), dan Melawi (1).
Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Bandara Supadio, Pontianak, Ade Supriyatna, menuturkan, potensi hujan terjadi di wilayah Kabupaten Sekadau, Sintang, Melawi dan Kapuas Hulu selama tiga hari.
Faktor yang memengaruhi cuaca di daerah tersebut salah satunya terpantau pada angin lapisan 3.000 feet, untuk wilayah Kalbar bagian timur terdapat daerah belokan dan pertemuan angin. Wilayah-wilayah tersebut memiliki potensi hujan dengan intensitas ringan hingga lebat pada siang hingga malam hari.
Adapun wilayah Kabupaten Sambas, Singkawang, Bengkayang, Landak, Mempawah, Kubu Raya, Kayong Utara, Sanggau, Ketapang, dan Kota Pontianak belum ada potensi hujan selama tiga hari hingga sepekan. Faktor yang memengaruhinya, jika dilihat dari model angin saat ini, sedang terdapat pusaran angin siklonik di wilayah Australia. Hal itu menyebabkan konsentrasi massa udara bergerak ke arah sana.