Warga Intan Jaya Kembali Mengungsi Pascakontak Tembak di Mamba
Keuskupan Timika melaporkan ratusan warga kembali mengungsi ke pastoran Gereja Katolik Santo Mikael Bilogai di Kabupaten Intan Jaya. Masih terjadi kontak tembak di daerah itu.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·3 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Keuskupan Timika melaporkan ratusan warga kembali mengungsi ke kompleks Pastoran Santo Mikael Bilogai di Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua. Warga mengungsi pascakontak tembak yang menyebabkan satu anggota TNI, yakni Prajurit Dua Ginanjar, gugur di Kampung Mamba, Senin kemarin.
Hal ini disampaikan Administrator Keuskupan Timika Marthen Kuayo saat dihubungi dari Jayapura, Selasa (16/2/2021). Marthen mengatakan, warga yang mengungsi dari Kampung Mamba sekitar 400 orang. Warga merasa ketakutan dengan kontak tembak antara TNI dan kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang terjadi dekat permukiman mereka.
Sebelumnya, sekitar 600 orang mengamankan diri di kompleks pastoran Gereja Santo Mikael sejak Selasa (9/2/2021). Warga berlindung di kompleks pastoran pasca-insiden penembakan oleh KKB terhadap warga bernama Ramli di Distrik Sugapa, Senin (8/2/2021). Ramli mengalami luka berat karena terkena tembakan di pipi yang tembus hingga punggungnya.
”Total sekitar 1.000 warga yang telah mengungsi ke kompleks pastoran. Mereka berasal dari empat kampung di Distrik Sugapa. Para warga yang mengungsi ke kompleks gereja sangat membutuhkan bantuan makanan,” ucap Marthen.
Ia menuturkan, Keuskupan Timika belum dapat menghubungi Pastor Yustinus Rahangiar selaku pemimpin Gereja Katolik Santo Mikael Bilogai untuk mendapatkan informasi kondisi warga dan situasi di Distrik Sugapa hingga kini.
”Kami merasa heran karena tidak dapat menghubungi pihak gereja di Sugapa. Kemungkinan ada dugaan gangguan jaringan telekomunikasi atau faktor lainnya,” kata Marthen.
Kepala Bidang Humas Polda Papua Komisaris Besar Ahmad Mustofa Kamal mengatakan, masih terjadi kontak senjata antara kelompok kriminal bersenjata dan aparat keamanan di Sugapa sekitar pukul 09.00 WIT. Namun, situasi keamanan masih kondusif.
”Terkait pengungsi, kami belum mendapatkan informasi dari Polres Intan Jaya. Kami masih menanti informasi dari polres setempat,” kata Ahmad.
Sementara itu, Kepala Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan III Kolonel Czi IGN Suriastawa mengatakan, pihaknya berhasil melumpuhkan tiga anggota KKB di Puskesmas Sugapa pada Senin kemarin. Adapun indentitas tiga orang ini adalah Janius Bagau, Januarius Sani, dan Justinus Bagau.
Total sekitar 1.000 warga yang mengungsi ke kompleks pastoran.
Sebelumnya, Janius mendapatkan perawatan di Puskesmas Sugapa karena terluka dalam kontak tembak dengan TNI di Kampung Mamba, Senin kemarin. Kedua temannya hendak membawa Janius dari puskesmas, tetapi dihadang anggota TNI yang berjaga di sana.
”Anggota kami terpaksa melumpuhkan mereka bertiga karena hendak merampas senjata di puskesmas. Kami sudah berkoordinasi dengan pemda setempat untuk mengubur jenazah tiga orang ini,” paparnya.
Diketahui, total sudah tujuh kali aksi KKB pada awal tahun ini di Papua. Pertama, anggota KKB membakar sebuah pesawat perintis PK-MAX di Lapangan Terbang Kampung Pagamba, Distrik Mbiandoga, Intan Jaya.
Aksi kedua yakni penembakan Prajurit Dua Agus Kurniawan hingga gugur di daerah Titigi, Kabupaten Intan Jaya, 10 Januari 2021. Aksi ketiga, penembakan Prajurit Satu Roy Vebrianto dan Prajurit Satu Agus Hamdani hingga gugur pada 22 Januari 2021.
Aksi KKB yang keempat yakni penembakan seorang warga bernama Boni Bagau hingga tewas di Kampung Agapa, Intan Jaya, Sabtu (30/1/2021). Kelima, aksi penembakan yang menyebabkan Ramli terluka di daerah Bilogai, Distrik Sugapa, Senin (8/2/2021).
Keenam, penembakan di Kampung Mamba yang menyebabkan Praka Hendra Sipayung terluka pada Jumat (12/2/2021). Terakhir, penembakan yang menyebabkan Prada Ginanjar gugur pada Senin kemarin.