logo Kompas.id
NusantaraTidak Diakui, Ruang Hidup...
Iklan

Tidak Diakui, Ruang Hidup Masyarakat Sunda Wiwitan Terancam

Keputusan Pemerintah Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, yang tidak mengakui masyarakat Adat Karuhun Urang (Akur) Sunda Wiwitan sebagai masyarakat hukum adat dapat mengancam ruang hidup komunitas tersebut.

Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/B7adFXBx-NWu0Mgwfkr1jGDnp9I=/1024x768/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F02%2FWhatsApp-Image-2021-02-12-at-11.07.31-AM1_1613103433.jpeg
KOMPAS/ABDULLAH FIKRI ASHRI

Universitas Katolik Parahyangan menggelar diskusi bertema ”Diseminasi Publik Hasil Verifikasi dan Validasi Masyarakat Akur Sunda Wiwitan” secara daring, Kamis (11/2/2021). Diskusi itu membahas penolakan Pemerintah Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, terkait permohonan masyarakat Akur Sunda Wiwitan menjadi masyarakat hukum adat.

KUNINGAN, KOMPAS — Keputusan Pemerintah Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, yang tidak mengakui masyarakat Adat Karuhun Urang (Akur) Sunda Wiwitan sebagai masyarakat hukum adat rentan mengancam ruang hidup komunitas tersebut. Selain diskriminasi, masyarakat juga berpotensi kehilangan tanah adat.

”Tanpa (status masyarakat hukum adat) itu, ruang hidup kami terancam. Peluang memberanguskan kami lebih mudah,” kata Djuwita Djatikusumah Putri, Girang Pangaping Adat Masyarakat Akur Sunda Wiwitan, saat ditemui di Cigugur, Kuningan, Senin (15/2/2021).

Editor:
Cornelius Helmy Herlambang
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000