Energi Raung Mulai Berkurang, Pengelola Wisata Mulai Bersihkan Abu Vulkanik
Walau aktivitas vulkanik Gunung Raung turun, status gunung tersebut masih Waspada.
Oleh
ANGGER PUTRANTO
·3 menit baca
BANYUWANGI, KOMPAS — Pos Pemantauan Gunung Api Raung mencatat penurunan aktivitas vulkanik Gunung Raung. Diperkirakan energi yang keluar dari dalam dasar tubuh gunung ke permukaan semakin berkurang.
Penurunan aktivitas vulkanik Gunung Raung salah satunya ditunjukkan dengan intensitas embusan abu vulkanik yang semakin jarang. Kesempatan ini dimanfaatkan oleh pengelola Taman Gandrung Terakota untuk membersihkan sisa abu vulkanik yang menempel di ratusan patung gandrung.
Hal itu disampaikan Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Raung Mukijo di Banyuwangi, Senin (15/2/2021). ”Agak sulit untuk memastikan secara pasti apa yang terjadi. Namun, dari pengamatan kegempaan yang intensitasnya mulai berkurang, kami memperkirakan energi yang keluar dari dalam dasar Gunung Raung mulai berkurang,” ujarnya.
Mukijo mengatakan, penurunan intensitas aktivitas vulkanik juga mengindikasikan tidak adanya suplai material baru dari dalam dasar tubuh gunung. Penurunan aktivitas vulkanik juga tampak dari pengamatan visual.
Hasil pemantauan Pos Pengamatan Gunung Api Raung, embusan abu dari puncak Gunung Raung juga semakin mengecil. Masyarakat Banyuwangi juga tidak lagi merasakan hujan abu setebal minggu lalu.
”Secara visual, ketebalan embusan abu vulkanik sudah makin menipis dan tinggi kolom abu juga semakin pendek. Pada tanggal 7 Februari hingga 12 Februari lalu, embusan abu vulkanik keluar terus-menerus dengan warna kehitaman. Setelah tanggal 12 Februari sampai saat ini, abu juga masih keluar, tetapi semakin jarang dengan jeda dan ketinggiannya juga terus berkurang,” tuturnya.
Mukijo menambahkan, mulai tanggal 7 Februari ketinggian kolom abu mulai mencapai 1.000 meter dari puncak kawah. Pada 9 Februari, ketinggian kolom abu semakin meningkat hingga mencapai 2.500 meter dari puncak kawah.
Namun, sejak 12 Februari, ketinggian kolom abu kembali di bawah 1.000 meter. Bahkan, pada Senin (15/2/2021), ketinggian kolom abu hingga pukul 12.00 terpantau hanya mencapai 300 meter hingga 1.000 meter di atas puncak kawah.
”Walaupun sudah menunjukkan penurunan aktivitas vulkanik, status Gunung Raung masih Waspada (level II). Status bisa diturunkan apabila embusan abu benar-benar tidak ada dan kegempaan tremor tidak terjadi lagi,” ujarnya.
Meredanya sebaran abu dimanfaatkan oleh pengelola destinasi wisata Taman Gandrung Terakota untuk membersihkan sisa-sisa abu vulkanik. Sebanyak 600 hingga 700 patung gandrung yang terbuat dari gerabah atau terakota telah terpapar abu vulkanik.
Pembersihan dilakukan pada hari Senin karena pengelola menutup operasional Taman Gandrung Terakota. Hal tersebut sesuai dengan arahan Satgas Covid-19 Kabupaten Banyuwangi yang memberi waktu bagi pengelola wisata untuk melakukan pembersihan dan disinfektasi seluruh destinasi wisata pada hari Senin.
”Kebetulan hari ini kami tidak beroperasi dan abu juga sudah mereda sehingga kami melakukan pembersihan abu vulkanik pada 600-an patung gandrung. Banyak abu vulkanik yang mengendap di sela-sela patung,” kata Manajer Operasional Taman Gandrung Terakota Muhammad Muttaqin.
Pembersihan patung penari gandrung, lanjut Muttaqin, khusus dilakukan pada abu vulkanik yang menempel di patung. Sementara jamur atau lumut yang menempel akan dibiarkan sebagai bagian dari seni dan menjaga kesan natural pada patung.
Walaupun sudah menunjukkan penurunan aktivitas vulkanik, status Gunung Raung masih Waspada.
Abu dibersihkan agar nantinya tidak mengganggu kesehatan pengunjung. Muttaqin khawatir jika nantinya abu justru tertiup angin dan memapar mata atau pernapasan pengunjung.
”Kami hanya berjarak sekitar 20 kilometer di sisi timur Gunung Raung. Selama ini embusan abu memang mengarah ke timur sehingga abu yang jatuh di sekitar Taman Gandrung Terakota cukup tebal. Beruntung beberapa kali turun hujan sehingga dapat membilas abu yang jatuh ke atas patung,” ungkapnya.