Warga yang berlindung di kompleks pastoran Gereja Santo Mikael Bilogai telah kembali ke rumah masing-masing Minggu ini. Masyarakat menantikan situasi damai di Intan Jaya.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Situasi keamanan di Distrik Sugapa, ibu kota Kabupaten Intan Jaya, Papua, mulai berangsur kondusif pascaaksi teror kelompok kriminal bersenjata selama dua bulan terakhir. Ratusan warga yang berlindung di kompleks pastoran Gereja Santo Mikael Bilogai telah kembali ke rumah masing-masing.
Hal ini diungkapkan Pastor Yustinus Rahangiar, pemimpin perwakilan gereja Katolik di Intan Jaya, saat dihubungi dari Jayapura, Minggu (14/2/2021). Ia mengatakan, warga telah kembali ke rumah masing-masing pada Minggu ini. Sebelumnya, sekitar 600 warga berlindung di kompleks pastoran sejak 9 Februari lalu.
Warga mencari perlindungan di kompleks pastoran setelah insiden penembakan oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) terhadap seorang pedagang di Distrik Sugapa bernama Ramli pada Senin (8/2/2021). Ramli mengalami luka berat karena terkena tembakan di pipi yang tembus hingga punggung.
”Warga yang bekerja sebagai pedagang kembali berjualan seperti biasanya. Namun, aktivitas warga di Sugapa hanya berlangsung hingga pukul 18.00 WIT,” ungkap Yustinus.
Yustinus menuturkan, warga berharap aktivitas pemerintahan di Intan Jaya kembali berjalan normal. Ini agar pelayanan publik bagi masyarakat kembali terlaksana seperti biasanya.
Aktivitas pemerintahan di kabupaten tersebut sejak tahun lalu tidak berjalan optimal akibat gangguan keamanan dari KKB. Banyak aparatur sipil negara dari Intan Jaya memilih bertugas dari Kabupaten Nabire, tetangga Intan Jaya.
”Saat ini sudah terlihat aparatur sipil negara yang kembali bertugas di Sugapa. Kami berharap agar aktivitas pemerintahan berjalan normal lagi sehingga masyarakat bisa mendapatkan pelayanan publik,” ujar Yustinus.
Ia pun berharap adanya mediasi antara kelompok bersenjata dan pihak aparat keamanan untuk menghentikan kontak tembak. Sebab, konflik dapat menyebabkan warga sipil yang tidak bersalah menjadi korban.
Kepala Bidang Humas Polda Papua Komisaris Besar Ahmad Mustofa Kamal menyatakan, pihaknya menjamin aktivitas pemerintahan di Intan Jaya kembali berjalan normal. Polda Papua akan mengirimkan tambahan 300 personel ke Intan Jaya secara bertahap.
”Pada dasarnya Polda Papua siap untuk upaya mediasi dengan kelompok tersebut. Namun, kesepakatan di antara kedua belah pihak fokus untuk pemulihan masalah keamanan dan tetap dalam bingkai NKRI,” katanya.
Sementara itu, Komandan Distrik Militer 1705/Nabire Letnan Kolonel (Inf) Benny Wahyudi mengatakan, sekitar 300 personel TNI AD yang berada di Intan Jaya menjamin keamanan masyarakat dari ancaman serangan KKB. ”Anggota TNI di sana telah membuat perimeter untuk pengamanan wilayah Distrik Sugapa. Kami menjamin pelayanan publik di Intan Jaya kembali terlaksana seperti biasanya,” ujar Benny.
Sejak awal tahun ini, KKB sudah enam kali melakukan serangan di Intan Jaya. Selain aparat keamanan, serangan KKB juga menyasar warga sipil dan fasilitas publik.