Cuaca Buruk di Perairan Sultra Picu Sejumlah Kecelakaan Laut
Sejumlah kecelakaan laut terjadi di perairan Sulawesi Tenggara akibat angin kencang dan hujan deras yang diiringi gelombang tinggi.
Oleh
SAIFUL RIJAL YUNUS
·3 menit baca
KENDARI, KOMPAS — Sejumlah kecelakaan laut terjadi di perairan Sulawesi Tenggara akibat angin kencang dan hujan deras yang diiringi gelombang tinggi. Sebuah kapal wisata terbalik dan dua kapal pencari ikan hanyut. Satu orang masih dalam pencarian hingga Minggu (14/2/2021) malam.
Sebuah kapal wisata bermuatan 22 orang tenggelam di wilayah Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara, Minggu (14/2/2021). Semua penumpang selamat, tetapi satu orang di antaranya dalam kondisi kritis.
Kecelakaan kapal itu terjadi pukul 17.30 di perairan Batu Putih, Kabupaten Kolaka Utara. Kapal tersebut diketahui membawa wisatawan dari Pulau Bintang yang akan menuju daratan di Desa Lawata.
Kepala Unit Intel Kepolisian Sektor (Polsek) Batu Putih Ajun Inspektur Dua Yosep menyampaikan, pada Minggu malam, semua penumpang ditemukan dalam kondisi selamat meski sebagian telah lemas. Adapun dua orang di antaranya tidak sadarkan diri dan kritis.
”Semuanya sudah dibawa ke dua puskesmas, yaitu Puskesmas Latou dan Puskesmas Batu Putih. Satu orang di antaranya dirujuk ke RSUD Kolaka Utara. Tadi kami angkat semua melewati tebing setinggi 200 meter karena lokasi yang sulit dijangkau,” kata Yosep.
Menurut Yosep, rombongan wisatawan ini memakai perahu kecil saat ingin pulang dari Pulau Bintang. Di tengah perjalanan, gelombang tinggi menghantam sehingga kapal terbalik. Semua korban berusaha menyelamatkan diri hingga akhirnya terdampar di sekitar perairan Batu Putih.
Meski demikian, evakuasi sulit dilakukan akibat lokasi yang terhalang tebing. Sementara untuk menggunakan kapal milik warga atau perusahaan sulit dilakukan akibat karang di perairan tersebut.
Bersama sejumlah personel polsek lainnya, para korban dievakuasi menggunakan tali melewati tebing terjal. Sebagian korban harus digendong karena dalam kondisi yang lemas dan juga tidak sadarkan diri setelah tenggelam.
”Sekarang sedang dalam penanganan tim puskesmas. Kami imbau agar masyarakat memperhatikan cuaca saat berwisata,” ucapnya.
Berdasarkan data Stasiun Meteorologi Maritim BMKG Kendari, curah hujan lebat disertai angin kencang memang berpotensi terjadi di wilayah Sultra. Gelombang tinggi juga diperkirakan terjadi di banyak wilayah, dengan ketinggian hingga 2,5 meter.
Dua kecelakaan laut juga terjadi di wilayah Sultra. Di sekitar perairan Pulau Bokori, Kabupaten Konawe, perahu yang ditumpangi dua pemancing ikan dilaporkan mengalami mati mesin dan terdampak cuaca buruk.
Wahyudi dari bagian humas Kantor SAR Kendari menyampaikan, dua pemancing tersebut bernama Maman (38) dan Sutris (26). Keduanya diketahui mencari ikan di perairan Bokori sejak pagi. Sekitar pukul 14.00, kapal keduanya mengalami mati mesin di tengah angin kencang dan hujan deras.
”Kami dapat informasi dari laporan warga. Tim sudah turun dan beberapa jam setelahnya ditemukan dalam kondisi selamat,” kata Wahyudi.
Meski demikian, ia melanjutkan, sebuah kecelakaan laut lainnya terjadi di wilayah Kabupaten Wakatobi. Jawalia (58), seorang pencari ikan, dilaporkan hilang setelah perahunya terhantam ombak di perairan Kaledupa. Setelah dicari oleh keluarganya, korban tidak ditemukan. Keluarga lalu melaporkan kejadian ini ke Kantor SAR Wakatobi dan saat ini masih dalam pencarian.