Pasar Pon atau Pasar Kota Trenggalek yang baru di Jawa Timur segera beroperasi setelah dibangun kembali dan diresmikan. Pasar ini diharapkan tetap menjadi ikon perdagangan dan obyek wisata setempat.
Oleh
AMBROSIUS HARTO, AGNES SWETTA PANDIA
·3 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Pasar Pon atau Pasar Kota Trenggalek di Jawa Timur segera beroperasi setelah dibangun kembali dan diresmikan. Pasar Pon hasil revitalisasi yang berkonsep bangunan gedung hijau diharapkan menjadi ikon dan obyek wisata baru di Trenggalek.
Pembangunan kembali Pasar Pon dimulai sejak 10 Januari 2020 oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Kompleks perekonomian yang juga disebut Pasar Kota Trenggalek karena berada di jantung kabupaten ini hancur berantakan akibat kebakaran pada 25 Agustus 2018. Revitalisasi sudah tuntas dan peresmian serah kelola kepada Pemerintah Kabupaten Trenggalek juga telah dilaksanakan pada Selasa (9/2/2021) secara virtual karena situasi pandemi Covid-19.
Dalam keterangan di laman resmi https://www.pu.go.id/, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan kembali pasar-pasar tidak terganggu oleh pandemi Covid-19 yang menyerang Indonesia sejak Maret 2020. Bahkan, proyek dipercepat untuk mendukung penyaluran kebutuhan pokok, yakni bahan makanan dan minuman untuk masyarakat dalam masa penanganan wabah.
Menurut Basuki, Pasar Pon merupakan satu dari 463 fasilitas publik yang telah selesai dibangun dalam tahun anggaran 2020. Untuk tahun anggaran 2021, Kementerian PUPR akan merehabilitasi dan merevitalisasi sarana-prasarana pendidikan, olahraga, dan pasar di 1.431 lokasi. Program besar ini sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pembangunan, Rehabilitasi, atau Renovasi Pasar Rakyat, Prasarana Perguruan Tinggi, Perguruan Tinggi Keagamaan Islam, dan Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
Revitalisasi Pasar Pon ditempuh dengan peningkatan fungsi sebagai sarana perdagangan tradisional, tetapi aman, nyaman, bersih, tertata, dan estetis atau indah. Desain disesuaikan dengan memadukan nilai-nilai lokal atau rancang bangun lama dengan gaya Eropa yang kuat. Tim perencanaan dan pembangunan bukan sekadar dari Kementerian PUPR, melainkan juga melibatkan Pemerintah Kabupaten Trenggalek. Pasar Pon berkonsep bangunan gedung hijau bersertifikasi madya sehingga diklaim ramah lingkungan dan irit energi.
Pasar Pon yang baru berdiri pada lahan seluas 12.000 meter persegi atau 1,2 hektar. Luas bangunan 5.800 meter persegi dengan total jumlah kios dan los 789 unit. Proyek revitalisasi Pasar Pon sejak perencanaan sampai selesai menelan biaya Rp 73,8 miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020. Pasar Pon berlokasi sekitar 900 meter dari Alun-alun Kabupaten Trenggalek.
Secara terpisah, Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak mengatakan, desain revitalisasi Pasar Pon terinspirasi dari model atap arc terbuka Covent Garden Market dan Royal Opera House, London, Inggris. Saat masih menjabat sebagai Bupati Trenggalek, salah satu program Emil ialah revitalisasi Pasar Pon yang sudah beroperasi sejak 1975. Kebetulan, 2017, Emil diwisuda di Oxford, Inggris, dan ketika memimpin Trenggalek memimpikan Pasar Pon seperti Covent Garden Market dan Royal Opera House di London.
Namun, sebelum proyek revitalisasi berjalan, Pasar Pon ludes terbakar. Penyelidikan terpadu oleh Kepolisian Daerah Jatim dan Kepolisian Resor Trenggalek pada 2018 berkesimpulan bahwa kebakaran terjadi tanpa unsur kesengajaan sehingga penyelidikan dihentikan. Proyek revitalisasi oleh Trenggalek hanya berupa relokasi sementara pedagang Pasar Pon ke lokasi darurat dan pada 2019 program itu masuk dalam penanganan pemerintah pusat. Emil sejak pertengahan Februari 2019 menjabat Wakil Gubernur Jatim setelah memenangi pemilihan gubernur Jatim 2018 bersama Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jatim.
”Kami amat berterima kasih kepada Presiden Joko Widodo, Kementerian PUPR, Kementerian Perdagangan, dan Kementerian Keuangan atas persetujuan anggaran dan pelaksanaan revitalisasi Pasar Pon,” kata Emil, Sabtu (13/2/2021). Selain itu, terima kasih juga ditujukan kepada Badan Narkotika Nasional, Kejaksanaan Negeri Trenggalek, dan TK Adhyaksa yang bersedia memindahkan kantor ke lokasi baru untuk mendukung revitalisasi Pasar Pon.
Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin yang dihubungi terpisah mengatakan, perawatan Pasar Pon akan menjadi tanggung jawab Pemerintah Kabupaten Trenggalek. Pasar Pon akan segera dioperasikan guna mengembalikan fungsinya yang sempat terganggu karena kebakaran.
”Semoga bisa mendukung distribusi kebutuhan pokok masyarakat, terutama di masa sulit seperti saat ini, pandemi belum berakhir,” kata Arifin.