Kasus Penularan Tinggi, Libur Akhir Pekan di Medan Justru Semakin Ramai
Sejumlah tempat publik di Medan semakin ramai pada libur Imlek dan akhir pekan. Warga diminta disiplin menerapkan protokol kesehatan mengingat kasus Covid-19 yang meningkat pesat dalam sebulan terakhir.
Oleh
NIKSON SINAGA
·2 menit baca
MEDAN, KOMPAS- Sejumlah tempat publik di Medan, Sumatera Utara, semakin ramai pada libur Imlek dan akhir pekan. Padahal, warga sudah diminta disiplin menerapkan protokol kesehatan mengingat kasus penularan baru Covid-19 semakin tinggi dalam sebulan terakhir.
Berdasarkan pengamatan Kompas, Sabtu (13/2/2021), pengunjung beberapa pusat perbelanjaan bertambah, tempat liburan padat, kafe dan kedai kopi pun ramai. Angkutan umum juga dipenuhi penumpang.
Penerapan protokol kesehatan pun tidak sepenuhnya bisa dilaksanakan. Di pusat jajanan di Kompleks Cemara Asri, masyarakat memadati tempat-tempat jajan. Lorong di tengah pusat jajanan pun padat sehingga orang tak bisa menjaga jarak. Pengunjung juga banyak yang nekat makan di tempat.
"Kalau liburan ke luar kota berisiko. Jadi kami memilih liburan di dalam kota saja. Kami memakai masker, tetapi tidak bisa menjaga jarak karena tempatnya memang sangat ramai," kata Arifin (40), pengunjung di pusat jajanan Cemara Asri.
Kepala Dinas Kesehatan Sumut Alwi Mujahit Hasibuan mengatakan, sudah mengingatkan warga agarterus mewaspadai peningkatan kasus baru. Saat ini, rumah sakit rujukan untuk Covid-19 di Sumut juga hampir penuh.
Menurut Alwi, tambahan kasus baru di Sumut kini sebanyak 220 kasus positif per hari. Angka itu menunjukkan penularan yang meningkat signifikan. Awal Januari, kasus baru masih sekitar 80 kasus per hari.
Jumlah kasus positif di Sumut kini mencapai 22.585 kasus positif. Sebanyak 19.429 orang sembuh tapi 777 orang lainnya meninggal dunia. Kasus paling banyak berada di Medan, Deli Serdang, Binjai, Pematang Siantar, dan Simalungun.
Sebanyak 19.429 orang sembuh tapi 777 orang lainnya meninggal dunia. Kasus paling banyak berada di Medan, Deli Serdang, Binjai, Pematang Siantar, dan Simalungun
Menurut Alwi, rata-rata keterisian rumah sakit rujukan Covid-19 di Sumut 60 persen. "Namun, ada beberapa rumah sakit rujukan tingkat keterisiannya sudah mencapai 90 persen," kata Alwi.
Alwi menjelaskan, pemerintah juga menggencarkan tes, penelusuran kontak, dan isolasi kasus positif. Langkah itu sangat penting untuk memutus rantai penularan.
Koordinator Informasi Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Sumut Irman Oemar mengatakan, pembatasan jam operasional pusat perbelanjaan dan usaha makan dan minum juga dilakukan, maksimal buka hingga pukul 21.00. Untuk kawasan hiburan malam dibatasi pukul 22.00.
"Penerapan protokol kesehatan di tempat wisata juga diawasi petugas gabungan dari satuan polisi pamong praja, kepolisian, dan TNI," ujar Irman.