Ratusan Pelaku Perjalanan dari Luar Sidoarjo Diperiksa dan Dites Antigen
Ratusan pelaku perjalanan yang masuk Sidoarjo diperiksa identitasnya, dicek suhu tubuhnya, dan dites antigen, Jumat (12/2/2021), untuk mengurangi sebaran Covid-19. Tiga orang ditemukan positif berdasarkan tes antigen.
Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
·4 menit baca
SIDOARJO, KOMPAS — Ratusan pelaku perjalanan yang masuk Sidoarjo, Jawa Timur, diperiksa identitasnya, dicek suhu tubuhnya, dan dites antigen, Jumat (12/2/2021). Kebijakan yang diterapkan selama masa libur panjang Imlek itu dilakukan untuk menekan mobilitas masyarakat dan lonjakan kasus Covid-19 pascalibur panjang.
Ratusan personel gabungan dari Polresta Sidoarjo, Kodim 0816/Sidoarjo, dan Satuan Polisi Pamong Praja Sidoarjo dikerahkan pada kegiatan penyekatan dalam rangka implementasi pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berskala mikro di empat lokasi pintu masuk. Lokasi tersebut meliputi Pos Lalu Lintas Waru, Jalan Raya Porong, Jalan By Pass Krian, dan Terminal Bungurasih.
Pos Lantas Waru merupakan pintu masuk dari arah Surabaya, sedangkan Jalan Raya Porong merupakan pintu masuk dari arah Pasuruan dan Malang. Adapun By Pass Krian merupakan pintu masuk dari arah Mojokerto. Sementara Terminal Bungurasih merupakan terminal bus terbesar di Jatim yang menjadi pintu masuk dari sejumlah daerah.
Tim gabungan menyekat jalur kendaraan di lajur arah masuk ke Sidoarjo dan menghentikan semua motor serta mobil yang melintas. Para pengendara diperiksa identitasnya dan bagi yang berasal dari luar daerah diminta menunjukkan surat keterangan sehat atau keterangan negatif Covid-19 terbaru.
Bagi pengendara yang tidak bisa menunjukkan surat keterangan negatif Covid-19 atau suratnya sudah lebih dari tiga hari, langsung diminta menjalani uji cepat antigen. Di empat lokasi pintu masuk Sidoarjo tersebut, tim kesehatan dari Dinas Kesehatan Sidoarjo, Urusan Kesehatan (Urkes) Polresta Sidoarjo, Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokkes) Polda Jatim, dan RS Bhayangkara Pusdik Shabara Porong sudah bersiap memeriksa para pendatang.
Hasilnya, dalam kurun waktu dua jam, yakni pukul 08.00-10.00, sebanyak 430 pendatang menjalani uji usap antigen. Sebanyak 430 pendatang itu rinciannya, 193 orang terjaring di Pos Lantas Waru, 114 pendatang terjaring di Jalan Raya Porong, 98 orang terjaring di By Pass Krian, dan 25 orang terjaring di Terminal Bungurasih.
Kepala Urkes Polresta Sidoarjo Inspektur Satu Ruwandi mengatakan, dari 430 pendatang yang menjalani uji usap antigen Covid-19, tiga orang dinyatakan positif. Tiga orang tersebut berasal dari Trenggalek, Pasuruan, dan Gresik. Mereka langsung dirujuk untuk pemeriksaan uji usap dengan metode reaksi berantai polimerase (PCR).
Tiga orang dinyatakan positif. Tiga orang tersebut berasal dari Trenggalek, Pasuruan, dan Gresik.
”Pendatang yang ditemukan hasilnya positif akan diisolasi di hotel yang disediakan oleh Pemkab Sidoarjo. Ada 120 tempat tidur yang disiapkan di tempat isolasi tersebut,” ujar Ruwandi.
Kepala Polresta Sidoarjo Komisaris Besar Sumardji mengatakan, penyekatan yang dilakukan di semua akses masuk ini tidak lain untuk mengurangi mobilisasi masyarakat selama masa libur panjang akhir pekan yang bertepatan dengan momentum perayaan Imlek 2021. Pengalaman masa liburan sebelumnya, selalu terjadi peningkatan kasus Covid-19 setelah libur panjang.
”Peningkatan kasus Covid-19 itu dipicu oleh tingginya mobilitas masyarakat selama masa liburan. Hal itu dibarengi dengan mengendurnya penerapan protokol kesehatan dalam beraktivitas,” kata Sumardji.
Berkaca pada pengalaman itulah, Satgas Covid-19 Sidoarjo mengambil kebijakan pembatasan mobilitas masyarakat yang dilakukan bersamaan dengan penerapan PPKM tingkat kabupaten dan PPKM berskala mikro. PPKM mikro di Sidoarjo baru berjalan di tiga desa, yakni Bluru Kidul, Pepelegi, dan Suko.
Ada tiga kegiatan yang menjadi fokus utama untuk membatasi mobilisasi warga, yakni penyekatan lalu lintas di akses masuk, pemeriksaan penerapan protokol kesehatan terhadap pelaku perjalanan, dan pemeriksaan kesehatan dengan mengecek suhu tubuh serta pengetesan antigen Covid-19.
Satgas Covid-19 Sidoarjo sepakat membatasi pelaku perjalanan yang masuk di wilayahnya. Selain itu, pelaku perjalanan yang datang diwajibkan dalam kondisi sehat, dibuktikan dengan surat keterangan sehat dari daerah asal atau surat keterangan negatif Covid-19 yang terbaru. Hal itu untuk mencegah meluasnya sebaran Covid-19 selama masa liburan.
Penjabat Bupati Sidoarjo Hudiyono mengatakan, penyekatan dan pemeriksaan pendatang digelar pada 12-14 Februari dengan asumsi masa itu menjadi puncak mobilisasi masyarakat. Waktu pemeriksaan mulai pukul 07.00 dan dilakukan sporadis selama 24 jam penuh.
Sementara identifikasi mobilitas masyarakat ini dilakukan melalui nomor kendaraan dan kartu identitas pengendara. Pemkab Sidoarjo juga meminta peran aktif masyarakat untuk melaporkan pendatang di lingkungan sekitarnya melalui PPKM berskala mikro. Kampung Tangguh Semeru sebagai kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam penanggulangan Covid-19 diaktifkan kembali.
Selama libur panjang ini, Pemkab Sidoarjo menyiapkan ribuan alat uji cepat antigen Covid-19 untuk melakukan pengetesan massal, menelusuri kontak erat terkonfirmasi positif, dan mengoptimalkan perawatan pasien. Setiap orang yang hasil uji usapnya terkonfirmasi positif langsung dibawa ke tempat karantina atau isolasi yang disediakan pemda.
Satgas Covid-19 berharap masyarakat tidak bepergian keluar rumah, apalagi ke luar kota karena berisiko meningkatkan sebaran penyakit. Masyarakat diharapkan mengisi liburan ini dengan lebih banyak berdiam di rumah dan menghindari kerumunan agar pandemi segera terkendali.