44 Tahun Mati, Stasiun KA Pulau Aie di Kota Tua Padang Mulai Beroperasi
Stasiun Kereta Api Pulau Aie di Kota Tua Padang, Sumatera Barat, kembali beroperasi setelah 44 tahun tidak aktif. Pengoperasian itu disambut gembira warga.
Oleh
YOLA SASTRA
·3 menit baca
PADANG, KOMPAS — Stasiun Kereta Api Pulau Aie di Padang, Sumatera Barat, kembali beroperasi setelah 44 tahun mati atau terakhir beroperasi pada 1977. Pada tahap awal, Stasiun Pulau Aie melayani rute kereta api menuju Stasiun Bandara Internasional Minangkabau di Padang Pariaman atau sebaliknya sebanyak 12 perjalanan.
Kepala Hubungan Masyarakat PT Kereta Api Indonesia Divre II Sumbar Ujang Rusen Permana di Padang, Kamis (11/2/2021), mengatakan, Stasiun Pulau Aie (sebelumnya ditulis Pulau Air) mulai dioperasikan sejak Rabu (10/2). Pada Rabu, ada 24 orang yang berangkat dari stasiun peninggalan kolonial Belanda ini.
”Antusiasme masyarakat terus meningkat. Semakin siang, semakin bertambah penumpang,” kata Rusen, Kamis siang. Hingga jadwal keberangkatan ketiga pukul 11.10-12.10, ada 27 penumpang yang berangkat dari Stasiun Pulau Aie.
Stasiun Pulau Aie berada di Kelurahan Pasa Gadang, Kecamatan Padang Selatan, Padang. Lokasinya di kawasan Kota Tua Padang dengan jarak sekitar 1 kilometer dari Jembatan Siti Nurbaya dan 1,7 kilometer dari Pelabuhan Muaro. Panjang jalur Stasiun Pulau Aie ke Stasiun Padang di Kelurahan Sawahan Timur, Kecamatan Padang Timur, sekitar 2,8 kilometer. Aie berarti air dalam bahasa Minangkabau dialek Padang.
Rusen melanjutkan, pada tahap awal ini, kereta yang beroperasi di Stasiun Pulau Aie adalah kereta bandara Minangkabau Ekspres dengan empat gerbong dengan kapasitas maksimal 200 penumpang. Walaupun kereta api bandara, penumpang bisa naik dan turun di stasiun yang berada di antara Stasiun Pulau Aie dan Stasiun BIM. Tiket dapat dibeli di stasiun mulai 3 jam sebelum keberangkatan atau melalui daring di aplikasi KAI Access seharga Rp 10.000.
Setiap hari, ada enam perjalanan dari Stasiun Pulau Aie-Stasiun BIM dan enam perjalanan dari Stasiun BIM-Stasiun Pulau Aie. Jadwal keberangkatan pertama dari Stasiun Pulau Aie ke Stasiun BIM pukul 06.15-07.17. Adapun jadwal keberangkatan terakhir dari Stasiun Pulau Aie ke Stasiun BIM pukul 18.25-19.30.
Pengerjaan reaktivasi jalur Stasiun Pulau Air-Stasiun Padang dimulai sejak Juli 2019. Pengerjaan tuntas dan siap dioperasikan pada akhir Maret 2020.
Pada keberangkatan ketiga, Rabu, belasan warga, umumnya warga sekitar, berangkat dari Stasiun Pulau Air menuju Stasiun BIM. Alasan mereka berangkat untuk merasakan pengalaman naik kereta dari stasiun yang terakhir kali beroperasi pada 1977 itu. Pada saat yang sama, puluhan penumpang dari arah Stasiun BIM turun di Stasiun Pulau Aie.
Armi Alin (67), penumpang di Stasiun Pulau Aie, mengatakan, ia naik kereta menuju Stasiun BIM sekadar untuk jalan-jalan dan bernostalgia serta mengenalkan kereta api kepada cucunya. Pensiunan guru ini memboyong dua putri dan tiga cucunya dalam perjalanan kali ini.
”Beberapa waktu lalu, saya pernah juga naik kereta api ke Stasiun BIM saat terbang ke Jakarta, tetapi berangkat dari Stasiun Padang. Sekarang karena sudah bisa naik dari Stasiun Pulau Aie, saya ingin mengenalkan kepada anak cucu, sekalian mereka ingin melihat pesawat turun dan mendarat di BIM,” kata Armi, warga Pasa Gadang.
Menurut Armi, Stasiun Pulau Aie relatif mudah dijangkau. Jarak dari rumahnya ke stasiun tidak sampai 1 kilometer dan hanya butuh waktu 10 menit jalan kaki. Harga tiket juga relatif terjangkau oleh ekonomi masyarakat.
Armi berharap, ke depan, Kereta Api Sibinuang yang saat ini menghubungkan Stasiun Padang-Stasiun Naras yang dekat dengan kawasan obyek wisata di Kota Pariaman bisa beroperasi sampai ke Stasiun Pulau Aie.
Pengerjaan reaktivasi jalur Stasiun Pulau Air-Stasiun Padang dimulai sejak Juli 2019. Pengerjaan tuntas dan siap dioperasikan pada akhir Maret 2020. Akan tetapi, akibat pandemi Covid-19, acara peresmian dan pengoperasi perdana tertunda hingga Februari 2021.