Insan Pers di Bali Diajak Membangun Optimisme Masyarakat
Meskipun industri media dan insan pers turut merasakan dampak pandemi Covid-19, kalangan media massa diharapkan tetap menjadi jembatan komunikasi informasi yang independen dan turut menjadi akselerator perubahan.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
·3 menit baca
DENPASAR, KOMPAS — Meskipun industri media dan kalangan insan pers turut merasakan serta terkena dampak pandemi Covid-19, kalangan media massa diharapkan tetap menjadi jembatan komunikasi informasi yang independen dan turut menjadi akselerator perubahan. Insan pers di Bali diharapkan dapat membangun semangat dan mendorong optimisme melalui pemberitaan yang informatif, berkualitas, dan benar.
Harapan dan upaya bersama adalah Bali dapat segera bangkit dari dampak pandemi Covid-19. ”Perlu dukungan dari semua pihak, termasuk pers,” kata Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati ketika memberikan sambutan mewakili Gubernur Bali dalam peringatan Hari Pers Nasional 2021 di Provinsi Bali, yang diselenggarakan di Gedung Wantilan Kertha Sabha, rumah jabatan Gubernur Bali, di Kota Denpasar, Selasa (9/2/2021).
Acara memperingati Hari Pers Nasional (HPN) 2021 di Provinsi Bali, Selasa, turut dihadiri Kepala Kepolisian Daerah Bali Inspektur Jenderal Putu Jayan Danu Putra selain Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Bali I Gusti Made Bagus Dwikora Putra dan perwakilan media massa di Bali. Acara yang mengangkat tema ”Bangkit dari Pandemi, Bali Gerbang Pariwisata untuk Pemulihan Ekonomi Nasional, Pers sebagai Akselerator Perubahan” ini berangkai dengan peringatan HPN 2021 yang diselenggarakan secara nasional dan dalam jaringan.
Lebih lanjut, Wakil Gubernur Bali, yang lebih akrab disapa Tjok Ace, mengatakan, ekosistem dan industri pers tetap harus dijaga dan berjalan dengan sehat serta terlindungi agar masyarakat tetap mendapatkan informasi yang berkualitas. Tjok Ace menyatakan peran pers semakin relevan dalam menghadapi situasi pandemi Covid-19.
”Pers menjadi garda terdepan untuk mencerahkan masyarakat, meluruskan informasi yang kurang akurat, dan turut meredakan kepanikan yang melanda masyarakat,” kata Tjok Ace. Pemberitaan media massa yang berkualitas itu, menurut Tjok Ace, akan membangkitkan semangat positif yang mendorong produktivitas dan optimisme masyarakat.
Sebelumnya, Ketua PWI Bali Dwikora Putra menyatakan, peringatan Hari Pers Nasional 2021 dilaksanakan serentak secara nasional dan digelar secara daring dengan pusat kegiatan diselenggarakan di Jakarta. Peringatan HPN bersamaan dengan Hari Ulang Tahun (HUT) PWI yang dirayakan setiap 9 Februari.
Dalam rangkaian puncak peringatan HPN 2021 yang ditayangkan secara langsung itu, Wali Kota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra termasuk dalam 10 kepala daerah, bupati/wali kota, penerima Anugerah Kebudayaan PWI Pusat. Adapun di Denpasar, Wakil Gubernur Bali mewakili Gubernur Bali menerima piagam penghargaan dari PWI Bali.
Lebih lanjut Dwikora Putra menyatakan, kalangan industri media dan insan media di Bali juga merasakan serta terkena dampak pandemi Covid-19. Meskipun belum ada laporan perusahaan media di Bali yang menutup usahanya akibat pandemi Covid-19, menurut Dwikora, tidak sedikit media massa melakukan penghematan akibat pemasukannya berkurang dan minim iklan.
”Kami bersyukur pemerintah daerah di Bali memberikan dukungan sehingga media massa di Bali masih bisa beraktivitas dan berkontribusi dalam pembangunan daerah,” kata Dwikora Putra. ”Kami berharap wartawan tetap bekerja optimal meski dalam kondisi minimal,” ujar Dwikora Putra menambahkan.
Sementara itu, Presiden Joko Widodo menyampaikan apresiasi kepada seluruh insan pers yang tetap bekerja meski terkendala situasi pandemi Covid-19 dan berada di garis terdepan untuk mengabarkan setiap perkembangan situasi. Melalui tayangan secara langsung dari Jakarta, Presiden mengapresiasi pers yang menjadi jembatan komunikasi antara pemerintah dan masyarakat.
Kepala Negara mengungkapkan, industri media bersama sektor swasta juga menghadapi masalah yang sulit dan tidak mudah di tengah pandemi Covid-19. Presiden menyatakan, pemerintah berupaya meringankan beban sektor swasta, termasuk industri media, melalui sejumlah insentif yang disediakan. Insentif bagi industri media, di antaranya, pengenaan Pajak Penghasilan (PPh 21) menjadi pajak yang ditanggung pemerintah sampai Juni 2021, pengurangan PPh Badan, pembebasan PPh Impor, dan percepatan restitusi serta pembebasan abonemen listrik.
”Memang tidak seberapa,” kata Joko Widodo dalam tayangan secara langsung yang disaksikan di Denpasar, Selasa. ”Namun, beban fiskal pemerintah juga dalam posisi berat,” ujar Kepala Negara menambahkan.