Vaksinasi Tahap Pertama di Banyumas Mencapai 89 Persen, Tahap Kedua Disiapkan
Vaksinasi Covid-19 di Banyumas terus dilakukan dan mencapai angka 89 persen. Pemerintah setempat juga menyiapkan vaksinasi tahap kedua yang direncanakan menyasar 60.000 pelayan publik.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·2 menit baca
PURWOKERTO, KOMPAS — Vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, telah mencapai angka 89 persen. Vaksinasi tahap kedua disiapkan dengan penambahan tempat pelayanan fasilitas kesehatan. Tahap kedua vaksinasi menyasar sekitar 60.000 pelayan publik.
”Sampai hari ini, dari 9.574 sasaran tenaga kesehatan sudah mencapai 89 persen atau angka real-nya 8.540 orang,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas Sadiyanto di Purwokerto, Banyumas, Jateng, Senin (8/2/2021).
Sadiyanto mengatakan, kendala yang dihadapi di lapangan, antara lain, ada yang benar-benar tidak bisa menerima vaksin karena komorbid dan ada yang harus ditunda karena kondisi kesehatan belum stabil.
”Yang tidak bisa divaksin sebanyak 768 orang karena sedang hamil, ada kelainan, atau komorbid. Yang tertunda ada 319 orang karena ketika mau divaksin tensinya atau gulanya tinggi,” katanya.
Menurut Sadiyanto, sembari menyelesaikan vaksinasi tahap pertama, pemerintah menyiapkan vaksinasi tahap kedua yang menyasar sekitar 60.000 pelayan publik.
”Tahap kedua ini sasarannya pelayan publik, mulai dari tentara, polisi, anggota Dewan, satpol PP, kepala desa/lurah atau perangkat desa, pejabat negara, ASN, hingga pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja, termasuk pegawai BUMN/BUMD dan petugas pelayan publik lain,” katanya.
Vaksinasi tahap kedua direncanakan dilaksanakan pada 22 Februari 2021. Dari 59 fasilitas kesehatan yang sudah melayani vaksinasi, perlu ditambah untuk bisa mempercepat layanan tahap kedua.
Mereka melakukan pelacakan dengan menggunakan tes antigen. Ini program yang di Jateng disebut jogo tonggo. Kalau ada yang positif dan bergejala, ditarik ke rumah sakit. Yang tidak bergejala isolasi mandiri. (Achmad Husein)
”Di samping mendata, kami menyiapkan fasilitas kesehatan. Itu perlu ditambah, klinik yang melayani vaksinasi saat ini baru tiga tempat, padahal di Banyumas ada 70 klinik. Mungkin ini akan dilibatkan jika punya rantai pendingin dan sumber daya manusia. Ini akan kami lihat dulu,” katanya.
Hingga kini jumlah pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Banyumas mencapai 7.271 orang. Dari jumlah itu, yang sembuh 6.251 orang dan meninggal 366 orang. ”Februari yang meninggal ada 15 orang dan Januari ada 136 orang meninggal,” kata Sadiyanto.
Mulai membaik
Bupati Banyumas Achmad Husein menyampaikan, kondisi Covid-19 mulai membaik. Jika bulan sebelumnya per hari ada 5-6 orang yang meninggal, kini 2-4 orang per hari. Meski demikian, segala upaya penerapan protokol kesehatan dan pelacakan tidak boleh kendur.
Menurut Husein, pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat skala mikro telah dilakukan di Banyumas, mulai dari tingkat kabupaten hingga desa dan RT/RW.
”Mereka melakukan pelacakan dengan menggunakan tes antigen. Ini program yang di Jateng disebut jogo tonggo. Kalau ada yang positif dan bergejala, ditarik ke rumah sakit. Yang tidak bergejala isolasi mandiri,” katanya.
Terkait vaksinasi, Husein mengatakan, dirinya sudah menerima vaksin meski usianya kini 62 tahun. Dirinya mengaku tidak ada gejala ataupun keluhan serius setelah menerima vaksin Covid-19. ”Tidak ada (efeknya). Biasa saja,” ujarnya.