Kelompok kriminal bersenjata terus menebar teror di Kabupaten Intan Jaya, Papua. Kelompok ini menembak seorang warga di Distrik Sugapa, ibu kota Intan Jaya, Senin sore.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Kelompok kriminal bersenjata atau KKB dilaporkan kembali menyerang warga di Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua, Senin (8/2/2021) sore. Korban bernama Ramli mengalami luka di pipi karena terkena tembakan dari anggota kelompok tersebut.
Kepala Kepolisian Resor Intan Jaya Ajun Komisaris Besar I Wayan G Antara, saat dihubungi dari Jayapura, Senin malam, membenarkan insiden tersebut. Wayan mengatakan, penembakan terjadi di Bilogai, Distrik Sugapa, sekitar pukul 17.00 WIT. Ia menyatakan, Polres Intan Jaya masih mengumpulkan data terkait insiden tersebut.
”Kami belum dapat memberikan informasi yang lengkap tentang insiden ini. Akan tetapi, korban selamat dengan luka tembak di pipi. Saat ini korban menjalani perawatan di Puskesmas Bilogai,” kata Wayan.
Ia menuturkan, jajaran Polres Intan Jaya dalam status keamanan Siaga Satu atau kesiagaan tertinggi untuk mengantisipasi serangan KKB yang dipimpin Sabinus Waker tersebut.
Sebelum kasus ini, KKB telah melancarkan empat serangan di Intan Jaya sejak awal tahun ini. Pertama, KKB di bawah pimpinan Sabinus Waker membakar pesawat perintis PK-MAX di Lapangan Terbang Kampung Pagamba, Distrik Mbiandoga, pada 6 Januari. Serangan kedua yakni penembakan Prajurit Dua Agus Kurniawan hingga gugur di Titigi pada 10 Januari.
Serangan ketiga, yakni penembakan Prajurit Satu Roy Vebrianto dan Prajurit Satu Agus Hamdani hingga gugur pada 22 Januari. Adapun serangan keempat, yakni penembakan seorang warga bernama Boni Bagau di Kampung Agapa pada 30 Januari.
”Anggota kami terus meningkatkan kewaspadaan dan selalu berjaga di markas. Sementara anggota kami yang lain bersama satuan Brimob rutin melaksanakan patroli di daerah Sugapa,” tutur Wayan.
Sementara itu, Bupati Intan Jaya Natalis Tabuni mengungkapkan, aparatur sipil negara (ASN) di seluruh instansi tidak dapat berkantor di Kabupaten Intan Jaya sejak tahun lalu hingga awal tahun ini. Hal ini disebabkan mereka ketakutan dengan intimidasi dari KKB.
”Mereka mendatangi rumah pegawai kami dan warga pada malam hari dengan membawa senjata. Apabila tidak memberi uang dan makanan, mereka akan menganiaya dan menembak,” ungkap Natalis.
Ia menuturkan, sudah terdapat dua warga sipil yang tewas ditembak kelompok itu akibat tidak memenuhi permintaan mereka. ”Kelompok ini menganggap warga yang tidak mau memberikan uang dan makanan sebagai bagian dari aparat keamanan. Karena itu, mereka tidak ragu untuk menembak warga sipil,” ujar Natalis.