Bandara Banyuwangi Ditutup, Tujuh Penerbangan Terdampak
Angkasa Pura II Bandara Banyuwangi menutup operasional bandara akibat sebaran abu Gunung Raung. Dampaknya, tujuh penerbangan dari dan menuju Banyuwangi terdampak.
Oleh
ANGGER PUTRANTO
·3 menit baca
BANYUWANGI, KOMPAS — Angkasa Pura II Bandara Banyuwangi menutup operasional bandara akibat sebaran abu Gunung Raung. Dampaknya, tujuh penerbangan dari dan menuju Banyuwangi terdampak.
Sejak 21 Januari, Gunung Raung yang berada di perbatasan Kabupaten Banyuwangi, Jember, dan Bondowoso mengalami erupsi skala kecil. Adapun jarak Bandara Banyuwangi dari Gunung Raung sekitar 35 kilometer.
”Pada pukul 08.50, otoritas bandara mengeluarkan notam (notice to airmen) untuk penutupan bandara akibat abu vulkanik Gunung Raung. Penutupan tersebut berdasarkan observasi di wilayah udara dan sisi darat di Bandara Banyuwangi,” tutur Executive General Manager Angkasa Pura II Cin Asmoro di Bandara Banyuwangi, Minggu (7/2/2021).
Observasi di sisi darat, lanjut Cin, dilakukan dengan pengujian kertas (paper test). Dari hasil pengujian, ada sebaran abu yang jatuh di sekitar Bandara Banyuwangi. Hingga pengujian terakhir pukul 11.50, sebaran abu masih ada di sekitar bandara.
Akibat sebaran abu itu, tujuh penerbangan dari dan menuju Bandara Banyuwangi terdampak. Sebanyak enam penerbangan dibatalkan dan satu penerbangan ditunda.
”Hari ini seharusnya kami melayani 10 penerbangan dari dan menuju Banyuwangi. Ada tiga penerbangan yang berjalan sesuai jadwal karena mereka terbang sebelum pukul 08.5, sedangkan tujuh penerbangan lainnya harus dibatalkan atau ditunda,” tutur Cin.
Penerbangan yang dibatalkan tersebut ialah Denpasar-Banyuwangi, Banyuwangi-Denpasar yang dilayani Citilink, Jakarta-Banyuwangi pergi pulang yang dilayani Garuda, dan Jakarta-Banyuwangi yang dilayani Batik Air. Adapun penerbangan Banyuwangi-Jakarta yang dilayani Citilink ditunda keberangkatannya.
Sedikitnya 190 penumpang yang seharusnya terbang dari dan menuju Banyuwangi terdampak akibat penundaan dan pembatalan tersebut. Sejumlah penumpang juga tampak mengurus kompensasi pembatalan tiket di kios-kios maskapai yang ada di bandara.
Supervisor Garuda Indonesia Banyuwangi Gusti Putu Mahardika menyampaikan, pihaknya menyediakan fasilitas penjadwalan ulang dan pengembalian biaya penerbangan bagi para calon penumpang. Para penumpang yang sudah dihubungi memilih untuk mengubah jadwal penerbangan pada Senin (8/2/2021) pagi.
Hal senada disampaikan Station Manager Citilink Banyuwangi Syahrum Mubarak. Ia menyebut, satu penerbangan Banyuwangi-Jakarta masih ditunda sampai batas waktu yang belum ditentukan.
”Sedangkan penerbangan Banyuwangi-Surabaya sudah dipastikan dibatalkan karena pesawat juga batal berangkat dari Surabaya. Kami menawarkan perubahan jadwal terbang tanpa biaya tambahan. Namun, apabila penumpang meminta pengembalian biaya tiket akan ada potongan 10 persen sesuai dengan aturan yang berlaku,” tuturnya.
Sementara, Staf Operational Lion Group Banyuwangi Ahmad Nur Dany menyebut ada 60 penumpang ekonomi dan 3 penumpang kelas bisnis yang batal terbang hari ini. Sebagian penumpang memilih mengubah jadwal terbang esok pagi, dan sebagian lainnya memilih pengembalian tiket hingga perubahan rute penerbangan.
Salah satu penumpang, Tengku Redita (21), yang berencana terbang dari Banyuwangi ke Jakarta menggunakan Batik Air memilih pengembalian biaya. Hal itu ia pilih karena belum mengetahui sampai kapan sebaran abu akibat erupsi Gunung Raung ini mereda.
”Saya maklum dengan hal ini karena ini memang demi keselamatan penerbangan. Saya memilih pengembalian biaya penerbangan karena maskapai juga belum dapat memastikan kapan penerbangan dibuka kembali,” tuturnya.