Tim Gabungan Berhasil Amankan Dua Harimau Lepas di Singkawang
Setelah sekitar 26 jam dicari, harimau Sinka Zoo di Singkawang, Kalimantan Barat, yang lepas pada Jumat (5/2/2021) akhirnya berhasil ditemukan pada Sabtu. Seekor harimau terpaksa mati ditembak.
Oleh
EMANUEL EDI SAPUTRA
·4 menit baca
PONTIANAK, KOMPAS — Setelah sekitar 26 jam dicari, dua harimau Sinka Zoo di Singkawang, Kalimantan Barat, Jumat (5/2/2021), akhirnya ditemukan pada hari Sabtu. Seekor harimau terpaksa ditembak dengan peluru tajam dan akhirnya mati. Adapun satu lagi berhasil dibius, kemudian dikembalikan ke kandang.
Seperti diberitakan sebelumnya, dua harimau Sinka Zoo di Kota Singkawang, Kalimantan Barat, lepas pada Jumat. Salah satu penjaga (keeper) binatang di Sinka Zoo yang berusaha mencegahnya tewas diserang harimau (Kompas.id, 5/2).
Kepala Kepolisian Resor Kota Singkawang Ajun Komisaris Besar Prasetiyo Adhi Wibowo, saat memberikan keterangan pers di Sinka Zoo, Sabtu (6/2/2021) sore, menuturkan, setelah puluhan jam pencarian, Sabtu sekitar pukul 18.00 harimau bernama Tora berhasil ditemukan. Harimau tersebut berhasil dibius dan dikembalikan ke kandang.
Sementara itu, harimau lain bernama Eka sudah lebih dahulu ditemukan pada Sabtu sekitar pukul 09.00. Tim sudah berupaya melakukan penembakan obat bius kepada Eka, tetapi tidak berhasil masuk ke tubuhnya. Maka, dengan sangat terpaksa, tim menggunakan peluru tajam untuk mengurangi potensi membahayakan petugas ataupun masyarakat. Eka ditemukan masih di kompleks Sinka Zoo.
Sebelumnya, penjaga harimau tersebut sudah mengingatkan bahwa Eka sudah menunjukkan tanda agresif yang berpotensi membahayakan baik bagi dirinya maupun petugas.
”Eka menunjukkan posisinya siap menyerang ke arah petugas sehingga dengan sangat terpaksa kami melakukan tindakan tegas dengan menggunakan peluru tajam. Berdasarkan koordinasi dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalbar, Eka sudah menunjukkan perilaku berbeda,” ungkapnya.
Adapun harimau kedua, Tora, yang ditemukan pada pukul 18.00 masih bisa diajak berkomunikasi oleh penjaga. Pada saat dipanggil pun masih diam. Tora ditembak dengan obat bius dan berhasil dikembalikan ke kandang.
”Tim gabungan TNI-Polri dan BKSDA Provinsi Kalbar bisa mengamankan harimau atas nama Tora,” ujarnya.
Tim gabungan yang mencari harimau hilang terdiri dari TNI-Polri, BKSDA Kalbar, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kalbar, dan Sintang Orangutan Center (SOC). Kompas ikut bersama tim gabungan yang mencari harimau bernama Tora pada Sabtu sore.
Pencarian harimau tersebut cukup menegangkan. Tim memakai pakaian pelindung lengkap. Pukul 15.00-16.00, Tora terlihat melintas di daerah Sinka Zoo. Tim gabungan menyebar dan mencari Tora serta saling menjaga. Jarak terdekat anggota tim dengan Tora hanya 4 meter. Agus Alfian (51), penjaga harimau, pun ikut mencari. Ia memanggil nama Tora agar mendekat.
Sekitar pukul 18.00, tim gabungan berhasil menangkap Tora dengan menembakkan obat bius. Dalam proses pencarian terdapat cukup banyak kendala. Di samping medan yang cukup sulit, halangan semak dan pohon juga menyusahkan untuk mencari dan menembakkan obat bius. Jarak tembak obat bius yang terbatas juga menjadi keterbatasan dalam proses penangkapan kembali. Namun, semuanya bisa diatasi.
Dandim 1202/Skw Letkol Inf Condro Edi Wibowo menuturkan, keberhasilan penangkapan harimau itu adalah hasil kerja sama berbagai pihak. Sejak Jumat malam, tim gabungan sudah berkoordinasi intens sejak pagi hingga Sabtu sore.
Tim gabungan menyebar dan mencari Tora serta saling menjaga. Jarak terdekat anggota tim dengan Tora hanya 4 meter.
Kepala BKSDA Kalbar Sadtata menyampaikan ucapan terima kasih kepada TNI-Polri, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kalbar, dan SOC atas kerja sama dan kesabaran tim. Diperlukan kesabaran dari tim untuk menuntaskan pencarian tersebut.
Terkait penanganan harimau bernama Eka yang ditembak dengan peluru tajam, BKSDA akan berkonsultasi dengan tim medis untuk menangani satwa yang sudah mati. Adapun harimau bernama Tora, jika sudah sadar, akan dilihat lagi penanganannya. ”Yang jelas, Tora sudah aman di kandang,” ujar Sadtata.
Terhadap salah seorang penjaga hewan di Sinka Zoo yang meninggal pada hari Jumat karena diterkam harimau, polisi akan meminta keterangan dari pengurus Sinka Zoo dan pihak terkait lain. Proses lebih lanjut menunggu hasil pemeriksaan.
Agar peristiwa harimau lepas dari kandang tidak terulang lagi di Sinka Zoo, BKSDA akan mengevaluasi kebun binatang tersebut. BKSDA akan memanggil pihak-pihak terkait untuk meminta keterangan mengapa hal itu bisa terjadi dan apa kekurangan yang harus diperbaiki.
Elka, pengurus Sinka Zoo, berjanji akan memperbaiki dan meningkatkan pembangunan kandang agar hal serupa tak terulang. ”Kemarin juga sudah dilakukan perbaikan kandang di dalam,” ujar Elka.
Sinka Zoo hingga kini masih ditutup untuk pengunjung sampai semuanya dipastikan aman untuk dikunjungi wisatawan.