Hampir Separuh Tenaga Kesehatan di Maluku Gagal Divaksin
Hampir separuh dari keseluruhan tenaga kesehatan di Maluku batal mengikuti vaksinasi dengan berbagai alasan medis. Vaksinasi di Maluku pun diperkirakan molor.
Oleh
FRANSISKUS PATI HERIN
·3 menit baca
AMBON, KOMPAS — Hampir separuh tenaga kesehatan di Maluku gagal mengikuti vaksinasi Covid-19. Sementara itu, proses distribusi vaksin di Maluku tinggal menyisakan dua dari 11 daerah karena terkendala cuaca buruk.
Kegagalan vaksinasi sesuai waktu yang ditentukan dipicu beragam penyebab, seperti pernah terpapar Covid-19, memiliki penyakit penyerta yang dianggap berat, dan tekanan darah tinggi sesaat sebelum akan divaksin. Akibatnya, waktu pelaksanaan vaksinasi berpotensi bakal berjalan lebih lama dari target.
Hingga Selasa (2/2/2021), 3.144 atau 21,1 persen dari 14.855 tenaga kesehatan di Maluku telah menerima vaksinasi Covid-19. Selain gangguan distribusi vaksin akibat gelombang laut yang tinggi, sistem registrasi dalam jaringan juga menghambat vaksinasi (Kompas.id, 2/2/2021).
”Kami masih mengumpulkan data pasti. Namun, kami pastikan jumlah yang tidak bisa divaksin sangat signifikan. Untuk Kota Ambon saja, yang bisa divaksin sekitar 53 persen. Daerah lain jumlahnya lebih kurang sama. Jadi, hampir separuhnya gagal divaksin sesuai jadwal,” kata juru bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Maluku, Adonia Rerung, Rabu.
Awalnya, mereka yang tidak bisa menerima vaksin sudah terdata. Namun, belakangan, semakin banyak tenaga kesehatan yang baru menyampaikan keluhan saat diperiksa vaksinator. Banyak dari mereka gugup dan cemas berlebihan sehingga membuat tekanan darahnya tiba-tiba naik.
”Mereka lalu diminta menjalani pemeriksaan ulang 30 menit kemudian atau keesokan harinya. Ini yang membuat vaksinasi berjalan lambat,” ujarnya.
Menurut Adonia, target awal vaksinasi untuk tenaga kesehatan harus rampung pada Maret 2021 sebelum diberikan kepada masyarakat hingga akhir tahun. Hal itu mengingat batas penggunaan vaksin yang sudah diimpor paling lama setahun. Vaksin untuk tenaga kesehatan tiba di Ambon pada awal Januari.
Komandan Satuan Brigade Mobil Polda Maluku Komisaris Besar M Guntur mengatakan, distribusi vaksin yang dikawal Brimob berjalan lancar. Masih ada dua dari 11 kabupaten/kota yang proses distribusinya terkendala cuaca. Daerah itu adalah Seram Bagian Timur dan Buru Selatan.
Apresiasi
Sekretaris Daerah Maluku Kasrul Selang mengapresiasi sejumlah pihak, terutama tenaga kesehatan dan anggota Polri, yang terlibat dalam distribusi vaksin ke 230 fasilitas kesehatan di Maluku. Banyak fasilitas kesehatan itu berada di pulau-pulau yang dicapai menggunakan perahu motor kecil selama berjam-jam. Terlebih, saat ini, hampir semua wilayah perairan Maluku sedang dilanda gelombang tinggi.
”Mereka mempertaruhkan nyawa demi program vaksinasi di pulau-pulau. Pemerintah daerah sangat berterima kasih atas dedikasi dan pengorbanan mereka. Dalam waktu dekat, kami akan menyapa mereka yang bertugas di daerah terluar lewat telepon untuk bilang terima kasih,” ucap Kasrul.
Kasrul juga mengajak masyarakat agar mendukung program vaksinasi yang kini semakin meluas. Ia menegaskan, sejauh ini tidak ada efek buruk yang ditimbulkan akibat vaksinasi. Efek buruk yang banyak dibicarakan di media sosial adalah kabar bohong.