Kejar Target Jangkauan, Vaksinasi di DIY Dilakukan Simultan
Vaksinasi Covid-19 di DIY terus dilakukan secara simultan. Tenaga kesehatan yang belum mendapat vaksin dosis pertama hingga akhir Februari akan tetap dilayani sembari melanjutkan vaksin dosis kedua dan kelompok lain.
Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
·3 menit baca
YOGYAKARTA, KOMPAS — Vaksinasi Covid-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta terus dilakukan secara simultan. Tenaga kesehatan yang belum mendapat vaksin dosis pertama hingga akhir Februari akan tetap dilayani sembari melanjutkan vaksin dosis kedua ataupun kelompok sasaran lain.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), total sasaran tenaga kesehatan yang bakal menerima vaksin Covid-19 tahap pertama berjumlah 34.958 orang, tersebar di lima kabupaten dan kota. Penyuntikan dosis pertama telah dilakukan terhadap 23.847 tenaga kesehatan, atau 68,2 persen dari total sasaran. Terdapat 2.084 orang yang ditunda penyuntikannya, sedangkan 1.105 orang batal divaksinasi.
Sebagian tenaga kesehatan harus ditunda vaksinasinya karena dalam kondisi tidak fit. Sementara itu, tenaga kesehatan yang tidak diberi vaksinasi adalah mereka yang sedang hamil atau menyusui, pernah terkonfirmasi Covid-19, dan yang mempunyai penyakit penyerta parah.
”Ditargetkan bisa selesai akhir Februari. Kalau ada tenaga kesehatan yang masih ketinggalan, ya, harus tetap jalan. Intinya kami akan terus fokus melaksanakan vaksinasi semaksimal mungkin,” kata Kepala Dinas Kesehatan DIY Pembayun Setyaningastutie saat dihubungi, Rabu (3/2/2021).
Vaksinasi Covid-19 dosis pertama terhadap tenaga kesehatan ditargetkan rampung akhir Februari 2021. Namun, masih banyak tenaga kesehatan yang belum mendapat penyuntikan vaksin dosis pertama.
Ditargetkan bisa selesai akhir Februari. Kalau ada tenaga kesehatan yang masih ketinggalan, ya, harus tetap jalan.
Di DIY, vaksinasi telah dimulai sejak 14 Januari 2021. Vaksinasi perdana dilakukan di Kabupaten Sleman dan Kota Yogyakarta. Untuk itu, sebagian tenaga kesehatan dari dua daerah tersebut sudah ada yang mulai disuntik vaksin dosis kedua.
Adapun Dinas Kesehatan DIY mencatat, vaksin dosis kedua sudah diberikan kepada 3.441 tenaga kesehatan. Lalu, ada 116 tenaga kesehatan yang ditunda dan 23 orang dibatalkan pemberian vaksinnya.
Tiga daerah lain di DIY, yakni Kabupaten Bantul, Kabupaten Kulon Progo, dan Kabupaten Gunung Kidul, baru memulai vaksinasi pada akhir Januari ini. Dengan demikian, ketiga daerah tersebut masih berfokus melaksanakan penyuntikan dosis pertama.
Pembayun menuturkan, pihaknya tak memungkiri apabila nantinya masih ada tenaga kesehatan yang tertinggal dalam vaksinasi dosis pertama. Pihaknya akan mengatur mekanisme agar tenaga kesehatan yang tertinggal bisa bersamaan divaksinasi dengan dimulainya penyuntikan dosis kedua.
Selanjutnya, Pembayun mengungkapkan, kendala proses vaksinasi yang dihadapi di lapangan adalah terus berkembangnya data penerima vaksin. Sebab, terjadi perubahan sasaran penerima. Semula, hanya tenaga kesehatan yang menerima e-ticket saja yang dapat divaksinasi. Belakangan, semua tenaga kesehatan bisa menjadi penerima vaksin.
”Selain itu, masih ada dinas kesehatan tingkat kabupaten yang mengikuti regulasi e-ticket. Saya tidak menyalahkan ada pemahaman ini karena pasti ada kekhawatiran jika vaksin yang tersedia tidak mencukupi,” kata Pembayun.
Menindaklanjuti kendala tersebut, Pembayun mengatakan, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan jajaran pemerintah daerah untuk membahas persoalan itu. Ia mengharapkan, tenaga kesehatan yang sudah terdaftar bisa segera divaksinasi. Lalu, jika dosis vaksin yang ada kurang, pihaknya akan segera menyampaikan ke pemerintah pusat untuk penambahan kuota vaksinasi.
Ditemui terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Sleman Joko Hastaryo mengatakan, persoalan penambahan jumlah sasaran penerima vaksin juga terjadi di Kabupaten Sleman. Saat ini, pihaknya masih membuka pendaftaran bagi tenaga kesehatan untuk keperluan vaksinasi. Pendaftaran vaksinasi dosis pertama ini dibatasi hingga 7 Februari.
”Ini untuk mengantisipasi dosis vaksin yang ada di Kabupaten Sleman. Jadi, jika nanti dengan penambahan sasaran ini membuat stok yang ada kurang, kami bisa mengajukan ke provinsi untuk penambahan dosis,” kata Joko.
Total vaksin yang telah diterima Pemerintah Kabupaten Sleman mencapai 26.230 dosis. Dosis yang ada sudah bisa digunakan untuk dua kali penyuntikan bagi masing-masing tenaga kesehatan. Adapun total sasaran vaksinasi terhadap tenaga kesehatan berjumlah sekitar 13.000 orang.