Registrasi Tak Lagi Bermasalah, Cakupan Vaksinasi di Palembang Meningkat Pesat
Cakupan vaksinasi di Kota Palembang kini sudah mencapai 37,21 persen. Jumlah ini meningkat pesat dibandingkan saat seminggu pertama vaksinasi.
Oleh
RHAMA PURNA JATI
·3 menit baca
PALEMBANG, KOMPAS — Cakupan vaksinasi Covid-19 di Kota Palembang, Sumatera Selatan, sudah mencapai 37,21 persen. Jumlah ini meningkat pesat dibandingkan selama satu minggu pertama vaksinasi. Proses vaksinasi tahap pertama bagi tenaga kesehatan pun ditargetkan tuntas pada 10 Februari dan berlanjut dengan vaksinasi kedua yang diselesaikan paling lambat pada akhir Februari.
Hal ini disampaikan Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Palembang Fauzia, Selasa (2/2/2021), di Palembang. Dia menuturkan, cakupan vaksinasi bagi sumber daya manusia kesehatan (SDMK) di Palembang terus meningkat. Dari total 14.360 yang diregistrasi, sebanyak 5.343 orang atau 37,21 persen sudah divaksin.
Angka itu jauh meningkat dibandingkan dengan satu minggu setelah vaksinasi perdana yang baru mencapai 11,23 persen. Peningkatan ini terjadi lantaran tidak ada lagi kendala registrasi seperti yang terjadi pada awal vaksinasi lalu. ”Sampai saat ini, belum ditemukan kendala berarti yang ditemui di lapangan,” kata Fauzia.
Untuk di Palembang sendiri, ujar Fauzia, ada sekitar 72 vasilitas kesehatan yang melayani vaksinasi terhadap SDMK. Itu terdiri dari 41 puskesmas, 26 rumah sakit, 4 klinik, dan 1 kantor kesehatan pelabuhan. Vaksinasi tahap pertama ini ditargetkan tuntas pada Rabu (10/2/2021) dan akan dilanjutkan ke tahap kedua. ”Diperkirakan, seluruh tenaga kesehatan di Palembang selesai divaksinasi pada akhir Februari,” ucapnya.
Selanjutnya, kata Fauzia, pihaknya akan kembali mendata kebutuhan tambahan yang diperlukan mengingat ada peningkatan jumlah SDMK di dalam database Sistem Informasi SDMK. ”Di data awal, ada sekitar 14.000 SDMK yang terdaftar. Kini, jumlahnya meningkat menjadi sekitar 16.000. Penambahan ini terjadi karena adanya dinamika di lapangan,” ucapnya.
Mengantisipasi penambahan tersebut, ujar Fauzia, pihaknya akan mengusulkan penambahan vial vaksin sehingga semua kebutuhan dapat terlayani. ”Bakal ada penambahan pengiriman di tahap selanjutnya. Itu yang akan digunakan untuk tenaga kesehatan yang belum tertangani,” ujarnya.
Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinkes Sumatera Selatan (Sumsel) Yusri menuturkan, per Senin (1/2/2021), cakupan vaksinasi di Sumsel mencapai 18,69 persen. Dari 48.470 tenaga kesehatan yang bersedia divaksin, sebanyak 9.057 orang sudah divaksin, sedangkan 1.101 orang harus ditunda karena kondisi kesehatan yang tidak memungkinkan. Adapun sebanyak 4.145 orang di antaranya batal divaksin lantaran dinilai tidak memenuhi syarat.
Masih rendahnya cakupan vaksinasi di Sumsel, ungkap Yusri, terjadi karena belum semua daerah di Sumsel melakukan vaksinasi. Dari 17 kabupaten/kota, yang sudah melakukan vaksinasi, antara lain, Palembang dengan cakupan mencapai 37,21 persen, Kabupaten Ogan Komering Ilir (35,80 persen), Musi Banyuasin (37,34 persen), Banyuasin (38,09 persen), Ogan Ilir (19,61 persen), dan Prabumulih (2,78 persen).
Yusri menuturkan, sampai Senin (1/2/2021), semua vaksin yang tersimpan di gudang Dinkes Sumsel sebanyak 100.200 vial sudah didistribusikan ke semua 17 kabupaten/kota di Sumsel. ”Dengan pendistribusian ini, diharapkan cakupan vaksin di Sumsel dapat meningkat,” ucapnya.
Sebelumnya, Kepala Dinkes Sumsel Lesty Nurainy berkomitmen mempercepat proses vaksinasi. Caranya dengan menambah fasilitas layanan kesehatan yang menggelar vaksinasi dan segera menempatkan vaksinator di setiap fasilitas layanan kesehatan tersebut.
Adapun proses vaksinasi untuk semua tenaga kesehatan di Sumsel, yang berjumlah sekitar 50.000 orang, dapat diselesaikan pada akhir Februari 2021.