logo Kompas.id
NusantaraSaat Manado Kebanjiran Lagi,...
Iklan

Saat Manado Kebanjiran Lagi, Lagi, dan Lagi...

Banjir di Manado adalah buah pahit pola pembangunan yang semerawut sejak setidaknya dua dekade lalu. Meski ada peraturan daerah soal RTRW di tingkat provinsi maupun kota, nyatanya lingkungan tidak jadi pertimbangan.

Oleh
KRISTIAN OKA PRASETYADI
· 7 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/SHNA0n8QV_mM6njDe6_JpLE22MQ=/1024x684/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F01%2FDSC01600_1611977752.jpg
KOMPAS/KRISTIAN OKA PRASETYADI

Margaretha Tumanduk-Koloay (71), merapikan surat-surat berharga yang basah terkena banjir di rumahnya di Lingkungan II Kelurahan Karombasan Selatan, Manado, Sulawesi Utara, Kamis (28/1/2021).

Hujan deras yang berujung banjir besar sudah lewat tepat tujuh hari di Manado, Sulawesi Utara. Namun, dampaknya di rumah Margaretha Tumanduk-Koloay (71), di Lingkungan II Kelurahan Karombasan Selatan, baru mulai mengering. Halamnnya kini semerbak pengharum, menguar dari ratusan lembar pakaian yang sedang dijemur di tiang jemuran dan tali ala kadarnya.

“Baju-baju baru tuntas dicuci semua setelah seminggu pas habis banjir. Tinggi air waktu itu sampai betis, mungkin 50-60 sentimeter, jadi banyak baju terendam banjir dan kena lumpur,” kata Margaretha, saat ditemui, Kamis (28/1/2021).

Editor:
Mohamad Final Daeng
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000