Pemprov Aceh Distribusikan 48.325 Dosis Vaksin Sinovac ke Daerah
Gubernur Aceh Nova Iriansyah menegaskan tidak ada alasan bagi tenaga kesehatan untuk menolak vaksin meski di lapangan banyak tenaga kesehatan yang belum memahami efektivitas vaksin dalam mengurangi penularan Covid-19.
Oleh
ZULKARNAINI
·2 menit baca
BANDA ACEH, KOMPAS — Pemerintah Provinsi Aceh, Senin (1/2/2021), mulai mendistribusikan vaksin Sinovac sebanyak 48.325 dosis untuk 21 kabupaten/kota yang diprioritaskan bagi tenaga kesehatan. Gubernur Aceh Nova Iriansyah menegaskan, tidak ada alasan bagi tenaga kesehatan untuk menolak vaksin meskipun di lapangan banyak tenaga kesehatan yang belum memahami efektivitas vaksin dalam mengurangi penularan Covid-19.
Pendistribusian vaksin dilakukan menggunakan mobil khusus standar penyimpanan vaksin. Pelepasan dilakukan oleh Gubernur Aceh di halaman rumah dinas (pendopo) Gubernur Aceh.
Nova mengatakan, distribusi vaksin ke kabupaten/kota dilakukan untuk mempercepat vaksinasi terhadap tenaga kesehatan sebagai kelompok prioritas. ”Saya berharap vaksin dan perlengkapan lainnya ini dapat segera sampai di tujuan dan segera dimanfaatkan agar penyebaran Covid-19 di Aceh turun,” kata Nova.
Vaksinasi di Aceh diprogramkan bagi tenaga kesehatan sebanyak 56.450 orang, tenaga pelayanan publik, TNI dan Polri sebanyak 365.294 orang, masyarakat rentan sebanyak 1.771.014 orang, serta pelaku ekonomi esensial dan kelompok masyarakat lain sebanyak 1.592.752 orang.
Vaksinasi tahap pertama telah dilakukan pada 14 Januari 2021 terhadap Gubernur Aceh dan pejabat daerah. Selanjutnya vaksinasi dilakukan terhadap tenaga kesehatan di Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar. Namun, hingga dua minggu pascavaksinasi pertama, realisasi vaksinasi terhadap tenaga kesehatan di dua daerah itu baru mencapai 322 orang. Adapun vaksinasi tahap kedua untuk tenaga kesehatan direncanakan mulai dilakukan pada 15 Februari.
Nova mengatakan, tenaga kesehatan dengan status pegawai negeri atau bekerja di fasilitas kesehatan milik pemerintah tidak boleh menolak vaksin. ”Tidak ada alasan bagi tenaga kesehatan menolak divaksin, kecuali masuk dalam kelompok komorbid,” ujar Nova.
Masih banyak tenaga kesehatan yang belum memahami efektivitas vaksin sehingga masih ada yang enggan divaksin.
Kepala Dinas Kesehatan Aceh Hanif menuturkan, masih banyak tenaga kesehatan yang belum memahami efektivitas vaksin sehingga masih ada yang enggan divaksin. Oleh sebab itu, sosialisasi vaksinasi ditingkatkan agar vaksinasi dapat dilakukan lebih masif. Vaksinasi dilakukan secara massal untuk memutuskan rantai penyebaran virus korona baru di kalangan warga.
Hingga saat ini, jumlah warga Aceh yang terpapar Covid-19 mencapai 9.229 orang. Sebanyak 7.854 orang sembuh, 377 orang meninggal, dan 998 orang dalam perawatan.
Juru Bicara Satgas Covid-19 Aceh Saifullah Abdulgani mengatakan, tingkat penerapan protokol kesehatan di Aceh mencapai 72,2 persen. Menurut Saifullah, penerapan protokol kesehatan dengan disiplin akan mempermudah mencegah penyebaran Covid-19.