Konferensi dan Pertemuan Internasional Dongkrak Kunjungan Wisatawan ke Bali
Badan Pusat Statistik mencatat kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali sepanjang Desember 2020 meningkat dibandingkan November 2020. Namun, secara umum, sektor pariwisata di Bali masih tertekan karena pandemi Covid-19.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
·3 menit baca
DENPASAR, KOMPAS — Badan Pusat Statistik mencatat 150 kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali sepanjang Desember 2020. Jumlah kedatangan wisatawan mancanegara ke Bali pada Desember 2020 itu meningkat dibandingkan pada November 2020 yang sebanyak 53 kunjungan. Namun, secara umum, sektor pariwisata di Bali masih tertekan lantaran pandemi Covid-19.
Kepala BPS Provinsi Bali Hanif Yahya menyebutkan, pertumbuhan positif kunjungan wisatawan mancanegara pada Desember 2020 itu lebih disebabkan adanya kegiatan konferensi, rapat, dan pertemuan berskala internasional di Bali. ”Paling besar untuk kegiatan konferensi dan pertemuan internasional. Seperti diketahui, pada Desember 2020 digelar Bali Democracy Forum dan juga pertemuan UNWTO di Bali,” kata Hanif di Denpasar, Senin (1/2/2021).
Secara nasional, Kepala BPS Suhariyanto menyebutkan, kedatangan wisatawan mancanegara ke Indonesia selama Desember 2020 sebanyak 164.088 kunjungan atau naik sebesar 13,59 persen dibandingkan November 2020.
Dalam penyampaian rilis Berita Resmi Statistik secara dalam jaringan (daring), Senin, Suhariyanto juga menyatakan sebagian besar wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia pada Desember 2020 itu dalam rangka bisnis atau sebagai tamu lembaga internasional dan bukan dalam tujuan berwisata.
Dari catatan Kompas, pertemuan forum kerja sama negara-negara demokrasi, atau Bali Democracy Forum (BDF) ke-13, di Bali dibuka Kamis (10/12/2020). Penyelenggaraan BDF ke-13 di kawasan Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, diselenggarakan secara hibrida. Selain diikuti secara langsung oleh delegasi 26 negara dan tiga organisasi internasional, BDF 2020 juga diikuti 500 peserta dari 69 negara secara daring.
Lebih lanjut Suhariyanto mengatakan, pandemi Covid-19 berdampak negatif terhadap pariwisata dan hal itu dinyatakan berpengaruh terhadap sektor lainnya. Sektor pariwisata, menurut dia, masih mengalami tantangan berat.
Secara umum, tekanan pandemi Covid-19 terhadap sektor pariwisata di Indonesia juga terlihat dari penurunan tajam jumlah kunjungan wisatawan mancanegara secara langsung ke Indonesia selama Januari-Desember 2020 dibandingkan periode Januari-Desember 2019.
Kedatangan wisatawan mancanegara ke Indonesia pada 2020 sebanyak 4.022.505 kunjungan atau turun sedalam 75 persen lebih dibandingkan periode Januari-Desember 2019 yang sebanyak 16.106.954 kunjungan.
Kondisi serupa juga dialami Bali, bahkan dengan penurunannya lebih tajam. Selama 2020, menurut laporan BPS, kedatangan wisatawan mancanegara ke Bali sebanyak 1.050.505 kunjungan. Ini menunjukkan kedatangan wisatawan mancanegara ke Bali berkurang sedalam 83,26 persen dibandingkan pencapaian Bali periode Januari-Desember 2019 yang dikunjungi 6.275.210 wisatawan.
Lebih lanjut Hanif mengatakan, pemerintah masih menerapkan pembatasan perjalanan bagi orang asing ke wilayah Indonesia dalam upaya mencegah penyebaran pandemi Covid-19 di Indonesia. Terkait kebijakan pembatasan itu, menurut Hanif, penerbangan langsung rute internasional melalui Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai juga belum dibuka.
Sementara itu, dalam rilis pihak PT Angkasa Pura I (Persero) Cabang Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, disebutkan pihak pengelola Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai itu juga mencatat terjadinya penurunan pergerakan penumpang ataupun pesawat udara selama Januari-Desember 2020 dibandingkan periode tahun sebelumnya, yakni Januari-Desember 2019. Kondisi itu disebut akibat dampak pandemi Covid-19.
Situasi sama juga terjadi pada kurun waktu libur Natal 2020 dan Tahun Baru 2021. Selama periode Natal 2020 dan Tahun Baru 2021, pihak Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai melayani 295.423 penumpang dan 4.334 pergerakan pesawat sejak 18 Desember 2020 hingga 10 Januari 2021. Dibandingkan sebelumnya, yakni selama periode Natal 2019 dan Tahun Baru 2020, penurunan tercatat mencapai 83,11 persen untuk pergerakan penumpang dan 61,11 persen untuk pergerakan pesawat udara melalui Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai.
Menurut Stakeholder Relation Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Cabang Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Taufan Yudhistira, pihak PT Angkasa Pura I (Persero) mampu mengawal arus lalu lintas penumpang dan pergerakan pesawat selama libur Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 secara lancar dan aman melalui Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai.